Radarjambi.co.id-JAMBI-Perusahaan Listrik Negara (PLN) meresmikan satu titik Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) pertama di Provinsi Jambi yang langsung diresmikan oleh Gubernur Jambi, Al Haris, di Kantor PLN UP3 Jambi, Selasa (10/12).
Al Haris mengatakan dengan adanya kendaraan listrik yang sudah disediakan pengisian daya, ia berharap nantinya, mengurangi subsidi pada Solat dan Bensin. Dengan solusi adanya kendaraan listrik serta pertama kali sudah ada stasiun pengisian.
“Terimakasih PLN sudah menyediakan sarana yang bisa mempermudah masyarakat Jambi dalam mengakses untuk mengisi daya pada kendaraan listriknya,"Ujarnya.
General Manager (GM) PLN Unit Induk Distribusi Sumatera Selatan Jambi dan Bengkulu (PLN UID S2JB), Amris Adnan mengatakan, SPKLU ini untuk mempermudah masyarakat dalam pengisian daya listrik dari sepeda motor maupun mobil.
“Sudah sekitar 50 unit kendaraan listrik yang digunakan, ini juga bentuk dukungan PLN mendorong penggunaan kendaraan listrik bagi masyarakat,"katanya.
Kemudian, kendaraan berbasis listrik dapat mengurangi biaya operasionalnya, serta dapat mengurangi polusi udara dan polusi suara. Semakin banyak yang mengunakan kendaraan listrik, udara di Jambi akan semakin bersih.
“Pembagunan SKPLU ini sebagai bentuk sosialisasi agar masyarakat beralih menggunakan kendaraan listrik dari sebelumnya kendaraan biasa yang menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM). Bagi biaya operasional itu sangat hemat sekali," tambahnya.
Manager PLN UP3 Jambi, Martha Adi Nugraha menyampaikan, ini menjadi contoh pertama pihaknya membangun SKPLU di Provinsi Jambi, sudah ada sekitar 50 kendaraan listrik di Jambi.
Hal ini dilakukan supaya bisa membangun untuk mengurangi polusi udara di Jambi maupun hemat bagi masyarakat dalam menggunakan kendaraan listrik ke depannya.
“Bahwa dalam mengendarai kendaraan listrik sejauh 300 Kilometer itu hanya cukup membayar listrik sekitar Rp100.000, itu sudah sangat hemat sekali,"terangnya.
Wali Kota Jambi, Syarif Fasha yang menghadiri peresmian SPKLU menyatakan bahwa kedepannya jika memang ingin dilanjutkan secara berkala. Pihaknya berharap agar bisa diturunkan harga dari kendaraan listrik, mengingat saat ini harganya dinilai masih terlalu mahal.
“harusnya diturunkan, karena harganya sekitar Rp. 800 lebih. Kami saja pemerintahan tidak mampu, karna biaya nya untuo kendaraan itu biaya harusnya tak lebih dari RP. 200 an hingga RP. 400 an itu permasalahannya," ujarnya.
Selain itu, Fasha juga berharap kedepannya dengan adanya SPKLU nantinya mampu bersanding dengan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) karena merupakan sama-sama bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Jadi kita harapkan pemerintah Pusat mempu menyatukan antara PLN dan Pertamina agar bisa satu tempat sehingga makin mempermudah masyarakat,"imbuhnya.
Selain itu, bersatunya SPBU dan SPKLU agar memperindah tata letak Kota Jambi.(ria/akd)
Sekda Budi Serahkan Bantuan Warga Terdampak Angin Puting Beliung
Upaya Percepatan Pemungutan Pajak, Fasha Minta Lurah dan RT Berpartisipasi
Tren Peningkatan Harga Bahan Makanan Picu Inflasi Jambi di Desember 2022
Jalan Tebo-Jambi Lumpuh Total Ratusan Kendaraan Terjebak Macet
Didampingi Ketua PSSI/Askab kabupaten Muaro Jambi, Pj Bupati Lepas Tim Sepak Bola Muarojambi
KPU Gelar Debat Publik Kedua Calon Bupati dan Wakil Bupati Merangin