Membuat Identifikasi, Pembatasan dan Rumusan Masalah yang Bernas dan Logis (3)

Senin, 20 Maret 2023 - 20:56:38


Sudaryanto
Sudaryanto /

Radarjambi.co.id-Selain latar belakang masalah, dalam Bab 1 juga terdapat uraian identifikasi masalah, pembatasan masalah, dan rumusan masalah.

Dalam artikel ini, akan dibahas satu per satu uraian-uraian tersebut disertai contoh yang relevan. Mahasiswa selaku penyusun proposal penelitian atau proposal skripsi dapat membaca artikel ini dan menerapkannya dalam konteks penelitian bidang bahasa Indonesia dan pembelajarannya.

Identifikasi masalah. Uraian identifikasi masalah berupa kalimat pernyataan yang bernuansa atau bernada negatif dengan penanda lingual belum. Butir-butir pernyataan dalam identifikasi masalah disarikan dari bagian latar belakang masalah.

Sebagai contoh, ada judul proposal penelitian atau proposal skripsi “Preposisi dalam Fabel Si Kucing & Si Rubah dan Kaitannya dengan Bahan Ajar Teks Narasi Fabel di Kelas VII SMP”.

Di bagian identifikasi masalah dapat ditulis seperti ini.

 

  1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi beberapa masalah di bawah ini.

  1. Belum diungkapkan secara pasti jenis-jenis preposisi dalam fabel Si Kucing & Si Rubah.
  2. Belum dikemukakan secara detail fungsi-fungsi preposisi dalam fabel Si Kucing & Si Rubah.
  3. Belum dijelaskan secara bernas tolok ukur penggunaan preposisi dalam fabel Si Kucing & Si Rubah.
  4. Belum diungkapkan secara gamblang dominasi penggunaan preposisi dalam fabel Si Kucing & Si Rubah.
  5. Belum dikemukakan secara jelas keterkaitan preposisi dalam fabel Si Kucing & Si Rubah dengan bahan ajar teks narasi fabel di kelas VII SMP.

 Jumlah kalimat pernyataan pada identifikasi masalah tentu lebih dari bagian pembatasan masalah.

Misalnya, contoh identifikasi masalah di atas memuat lima buah pernyataan, maka di bagian pembatasan masalah hanya memuat tiga buah pernyataan.

Pemilihan tiga buah pernyataan pada pembatasan masalah diambil peneliti, mengingat tidak semua masalah dibahas dalam proposal penelitian atau proposal skripsi.

Pembatasan masalah. Uraian pembatasan masalah memuat alasan peneliti dan kalimat-kalimat pernyataan yang dipilih dari bagian identifikasi masalah.

Seperti disinggung di atas, pembatasan masalah dilakukan karena tidak semua masalah dibahas dalam proposal penelitian atau proposal skripsi. Agar lebih jelas, silakan disimak contoh di bawah.

1  Pembatasan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi masalah di atas, dilakukanlah pembatasan masalah agar fokus penelitian preposisi dalam fabel Si Kucing & Si Rubah dan kaitannya dengan bahan ajar teks narasi fabel di kelas VII SMP dapat tercapai. Untuk itulah, peneliti melakukan pembatasan masalah sebagai berikut.

  1. Belum diungkapkan secara pasti jenis-jenis preposisi dalam fabel Si Kucing & Si Rubah.
  2. Belum dikemukakan secara detail fungsi-fungsi preposisi dalam fabel Si Kucing & Si Rubah.
  3. Belum dikemukakan secara jelas keterkaitan preposisi dalam fabel Si Kucing & Si Rubah dengan bahan ajar teks narasi fabel di kelas VII SMP.

 Rumusan masalah. Uraian identifikasi masalah dan pembatasan masalah memuat kalimat pernyataan, sedangkan uraian rumusan masalah memuat kalimat pertanyaan.

Secara bunyi redaksional, kalimat pernyataan pada pembatasan masalah hampir sama dengan kalimat pertanyaan pada rumusan masalah. Agar lebih jelas, silakan disimak contoh di bawah.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pembatasan masalah di atas, disusunlah rumusan masalah penelitian sebagai berikut.

  1. Apa saja jenis-jenis preposisi dalam fabel Si Kucing & Si Rubah?
  2. Apa saja fungsi-fungsi preposisi dalam fabel Si Kucing & Si Rubah?
  3. Bagaimana keterkaitan preposisi dalam fabel Si Kucing & Si Rubah dengan bahan ajar teks narasi fabel di kelas VII SMP?

Uraian identifikasi masalah, pembatasan masalah, dan rumusan masalah sebaiknya dibuat bernas dan logis. Bernas dalam arti setiap bunyi redaksionalnya sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia dan konsisten dalam penggunaan kata-katanya.

Logis dalam arti jumlah kalimat pernyataan dalam uraian identifikasi masalah harus berbeda dengan jumlah kalimat pernyataan dalam uraian pembatasan masalah dan kalimat pertanyaan dalam uraian rumusan masalah.(*)

 

Penulis : Sudaryanto, M.Pd., Dosen Mata Kuliah Penelitian Bahasa di Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan; Mahasiswa S-3 Ilmu Pendidikan Bahasa UNY