RADARJAMBI.CO.ID Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jambi melakukan kick off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dan Pekan QRIS Nasional 2023 Provinsi Jambi. Di Aston Hotel Jambi, Selasa (16/08).
Kepala Perwakilan BI Provinsi Jambi Hermanto di Jambi, Selasa, mengatakan Provinsi Jambi sempat menjadi daerah dengan inflasi tertinggi pada pertengahan 2022 yakni mencapai 8,55 persen. Hal itu mendorong Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan
mitra strategis lainnya menjalankan berbagai program pengendalian inflasi,
yaitu
penyelenggaraan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan
(GNPIP), operasi pasar dan pasar murah, penyaluran bibit cabai dan prasaranan pertanian, serta High Level Meeting dan rapat koordinasi rutin TPID
Realisasi tersebut,
membawa Provinsi Jambi berhasil keluar dari posisi tiga besar provinsi dengan inflasi
tertinggi.
Hingga saat ini, pada pertengahan tahun 2023 inflasi gabungan
dua kota di Provinsi Jambi terus melanjutkan tren penurunan dan tercatat sebesar
1,15 persen (yoy) pada Juli 2023 atau terendah se-Indonesia.
Ke depan, berbagai risiko terhadap tekanan inflasi masih perlu diwaspadai dan
mendapatkan perhatian dari berbagai pihak diantaranya gangguan cuaca sejalan
dengan masuknya fenomena El Nino lemah-moderat yang berpotensi mengganggu
pasokan dan distribusi, fluktuasi produksi antar waktu dan antar-daerah, serta isu
terkait ketahanan pangan lainnya.
"Untuk merespon hal tersebut, pada hari ini dilakukan Kick Off Gerakan Nasional
Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Provinsi Jambi tahun 2023 yang mengusung
tema "Sinergi dan Inovasi untuk Ketahanan Pangan Nasional melalui
Peningkatan Produktivitas, Nilai Tambah, Kerjasama Antar Daerah (KAD) Terintegrasi, dan Digitalisasi
Pertanian”," katanya
Program itu dijalankan melalui 7 penguatan GNPIP 2023 yaitu penyelenggaraan operasi pasar, gelar pangan murah, serta stabilisasi pasokan dan
harga pangan (SPHP), KAD, penguatan pasokan pangan strategis melalui gerakan tanam dan program urban
farming "Kampung Inflasi" di Kota Jambi, subsidi ongkos angkut, penyaluran sarana prasarana pertanian dan lainnya.
Dengan adanya program penguatan ini diharapkan stabilitas harga pangan di Jambi
dapat terjaga dan mampu menjaga laju inflasi yang lebih terkendali.
Selain itu, Bank Indonesia
bersama dengan pemain di industri sistem pembayaran telah mengembangkan kanal
pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang mendorong interkoneksi dan interoperabilitas layanan sistem pembayaran.
Di Provinsi Jambi, saat ini tercatat lebih dari 262 ribu merchant yang mencakup
pasar, mall, kawasan wisata, tempat ibadah, parkiran, lingkungan pendidikan dan
sebagainya. Dari sisi pengguna, telah mencapai 391.134 user yang tersebar di
berbagai kota/kabupaten di Provinsi Jambi.
Bank Indonesia secara rutin menyelenggarakan event tahunan
bertajuk “Pekan QRIS Nasional (PQN) yang merupakan wadah untuk meningkatkan
penggunaan QRIS, baik dari sisi pengguna, volume transaksi, maupun jumlah
merchant.
PQN dilaksanakan pada tanggal 14
Agustus sampai 20 Agustus 2023. Di Provinsi Jambi, BI menyelenggarakan berbagai rangkaian kegiatan seperti Onboardng User & Merchant
QRIS, QRIS Goes to Campus, QRIS Goes to School, bebagai kompetisi, showcase
UMKM, Talkshow Keuangan digital, dan hiburan lainnya.
Sementara itu, Gubernur Jambi Al Haris dalam sambutannya mengatakan pengendalian inflasi harus konsisten dilakukan untuk menumbuhkan perekonomian daerah.
"Kick Off GNPIP dan Pekan QRIS Nasional ini penting diadakan untuk kembali menumbuhkan semangat pengendalian inflasi Jambi," katanya.(ria/akd)