Radarjambi.co.id-Kabut (smog) adalah kabut berwarna kuning atau kehitaman yang berbentuk dari campuran polutan udara yang mengaburkan penglihatan.
Hal ini dapat terjadi karena adanya asap, emisi, dan partikulat (nitrogen, sulfur oksida, dan senyawa organik yang mudah menguap).
Asap akibat kebakaran hutan merupakan masalah serius yang dapat menimbulkan dampak negatif yang luas terhadap kesehatan manusia. Setiap kali terjadi kebakaran hutan, asap yang dihasilkan mengandung berbagai partikel berbahaya yang dapat mempengaruhi sistem pernapasan, jantung, mata, dan kesehatan secara keseluruhan.
Kondisi yang disebut kabut asap terjadi ketika partikel kecil, seperti debu atau kerikil menempel di permukaan dan menyebabkan berkurangnya jarak pandang mempunyai dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kebakaran hutan, aktivitas industri, atau polusi udara.
Oksida silfur (SO2) yang berbahaya dan gas vulkanik yang tersedia di aerosol menyebabkan terjadinya letusan Gunung berapi, serupa dengan yang terjadi di Gunung Slamet.
Dikutip dari KOMPAS.com, “Gunung Slamet di Jawa Tengah diketahui telah mengalami peningkatan aktivitas sejak Kamis (19/10/2023). Status Gunung Slamet juga dilaporkan naik, dari Level I atau Normal menjadi Level II atau Waspada.
Hal ini menjadi perhatian masyarakat di lima Kabupaten yang berada di lereng Gunung Slamet yaitu Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes”.
Kabut asap akibat kebakaran hutan dan sumber daya alam lainnya di Indonesia telah menjadi permasalahan yang terus menerus mengancam lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Dikutip dari Bakohumas Palembang, “Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, dilanda kabut asap. Dampaknya kesehatan warga terganggu. Tercatat, ada 12.286 penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di bulan Agustus 2023”.
Selain itu, masih adalah contoh lainnya seperti kendaraan yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM), pembakaran sampah, dan asap yang berasal dari orang yang merokok.
Asap rokok termasuk dalam kabut asap yang terbentuk akibat pembakaran bahan organik. Asap rokok tidak hanya merugikan bagi sang perokok (perokok aktif), namun juga dapat membahayakan bagi orang disekelilingnya (perokok pasif), terutama anak-anak.
Karena anak-anak yang terpapar asap rokok lebih rentan sakit seperti infeksi telinga, pneumonia, bronkitis, maupun asma.
Asma berpotensi menimbulkan berbagai permasalahan dan dampak buruk terhadap kesehatan masyarakat luas yang dapat menimbulkan permasalahan pernapasan, terutama bagi anak - anak, lansia, dan siapa saja yang memiliki kondisi medis tertentu.
Karena kondisi udara yang tidak stabil, kegiatan di luar ruangan juga dapat berdampak negatif terhadap olahraga,pendakian, dan rekreasi. Kabut asap dapat memiliki dampak negatif pada lingkungan, termasuk tanaman yang tidak mendapatkan pasar matahari dengan cukup, hewan, dan ekosistem air.
Kabut asap juga dapat mempengaruhi industri seperti pertanian, pariwisata, dan industri luar ruangan. Ikuti informasi cuaca dan kabut terkini dari sumber resmi dan otoritas setempat. Jika mengalami gejala kesehatan yang serius akibat kabut asap, segera dapatkan bantuan medis.
Beberapa tindakan pencegahan dapat dilakukan untuk menghindari dampak kabut asap, terutama selama periode kabut asap yang parah, seperti mengenakan masker saat berada di luar ruangan.
Membatasi waktu di luar ruangan dan menghindari olahraga berat, sebisa mungkin tetap berada di dalam rumah selama periode kabut asap, menjaga agar jendela dan pintu tetap tertutup untuk mencegah kabut asap masuk ke dalam rumah.
Memastikan sistem ventilasi di dalam rumah berfungsi dengan baik, serta membersihkan rumah secara teratur untuk mengurangi penumpukan debu dan partikel lainnya.
Hal ini diharapkan dapat mengurangi dampak kabut asap terhadap kesehatan dan lingkungan. Selain itu, upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan juga diperlukan untuk mengurangi timbulnya kabut asap,dan tindakan ini dapat membantu melindungi kesehatan kita selama wabah kabut asap.
Penting juga untuk mengikuti panduan dan saran yang diberikan oleh otoritas local dan otoritas kesehatan terkait. Kabut asap yang parah dapat menyebabkan gangguan pernapasan dangan gangguan kesehatan lainnya.
Selain itu, langkah-langkah untuk mengurangi sumber polusi udara perlu diterapkan untuk mengatasi masalah ini secara berkelanjutan.
Pengamatan ini, dapat disimpulkan bahwa kabut asap merupakan masalah serius yang mempengaruhi kesehatan individu dan lingkungan,dan diperlukan upaya bersama untuk mencegah dan mengurangi dampaknya.
Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Indonesia juga merupakan masalah serius dan membutuhkan tindakan tegas dari pemerintah dan masyarakat setempat.(*)
Penulis : Siti Khalimah Ageng Pratiwi dan Wahyu Purnawati mahasiswa prodi Kesehatan Masyarakat UAD
Pengemasan dan Pelabelan Olahan Durian Minor di Banjarharjo Kulon Progo
KPU Gelar Debat Publik Kedua Calon Bupati dan Wakil Bupati Merangin