Miris, Demi Gaya Hidup Terjerat Pinjol

Radarjambi.co.id-Zaman teknologi seperti saat ini semua hal terasa serba mudah. Begitu pun dengan permodalan, jika dulu masyarakat Indonesia sangat sulit mendapatkan pinjaman kini untuk mendapatkan pinjaman uang begitu mudah.

Salah satu yang memudahkan ialah adanya platfrom penyedia jasa pinjaman secara digital atau biasa disebut pinjaman online (pinjol).

Kebutuhan dan keinginan memang sulit untuk dibedakan. Bahkan ada yang menghubungkan bahwa keduanya sama. Itulah mengapa kita sering mencari jalan yang salah untuk memenuhi kebutuhan.

Contoh yang sering kita lakukan sebelum mengenal kebutuhan sendiri yaitu sering melakukan pengeluaran yang sebenarnya tidak perlu dilakukan.

Hal ini perlu kita tingkatkan dengan cara berpola kebutuhan yang tepat atau sederhana dengan cara pemenuhan kebutuhan sehari-hari dipenuhi secara wajar, disesuaikan dengan kemampuan keuangan dan tidak berlebihan

Melalui media koran kedulatan rakyat (suara hati nurani rakyat) menuliskan, demi memenuhi gaya hidup atau life style ini puluhan mahasiswa UMY terjerat pinjaman online (pinjol).

Jumlah mereka yang terjerat mencapai 58 orang yang diperoleh kampus secara acak masing-masing program studi.

Life style sendiri yaitu seni yang berkembang dan dibudidayakan oleh semua orang. Banyak sekali anak muda zaman sekarang atau bisa dibilang generasi Z ini mengaitkan life style dengan kebutuhan utama.

Zaman mulai maju dan berbagai model pakaian dan gaya hidup tentunya semakin berkembang.

Balik lagi pada diri individu sendiri yaitu alasan memenuhi life style ini adalah gengsi, ingin terlihat berkelas,rasa tidak ingin kalah dengan apa yang dimiliki orang lain, dan validasi orang lain tentang kekayaannya.

Jangan hanya fomo semata dapat membahayakan diri kita sendiri. Harapan untuk kedepannya kita sebagai generasi sekarang harus lebih memprioritaskan kebutuhan hidup dibanding gaya hidup.

Kita juga harus memilah dan memilih barang apa yang sesuai kebutuhan bukan keinginan. Jangan terlalu mengikuti gaya hidup orang lain, selama kebutuhan kita masih terpenuhi kita harus bersyukur. Selalu berpikir maju dan cerdas jangan tergiur pinjol dan selalu lakukan hal yang postif.(*)

Penulis: Nike Rahmawati dan Rahayu,Mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat UAD