Waspada Pemanasan Global

Jumat, 03 November 2023 - 21:26:52


/

Radarjambi.co.id-Saat ini Fenomena pemanasan global telah menjadi masalah yang sangat serius bagi seluruh negara di dunia. Pemanasan global adalah proses peningkatan suhu rata-rata dataran bumi, laut, dan atmosfer.

Menurut NRDC (Dewan Pertanahan sumber daya alamnya Amerika Serikat), pemanasan global adalah proses peningkatan suhu udara karena terperangkapnya panas di atmosfer oleh gas karbondioksida yang dapat mengancam perubahan iklim dan dapat menimbulkan bencana di permukaan bumi.

Fenomena ini dapat terjadi karena peningkatan emisi gas rumah kaca secara terus-menerus di atmosfer bumi disebabkan penggunaan bahan bakar fosil, deforestasi, dan aktivitas manusia lainnya yang berdampak negatif bagi lingkungan, sehingga dapat mengancam keberlangsungan kehidupan yang ada di bumi.

Sekedar info, suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, “sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia”.

Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan berbagai macam perubahahan seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, dan lain sebagaianya.

Selain itu, akibat dari pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.

Ada berbagai macam aspek yang terdampak dari pemanasan global yaitu aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial.

Dampak dari aspek lingkungan yaitu Kebakaran hutan, sebab naiknya suhu udara di permukaan Bumi, dapat mengakibatkan daun-daun menjadi kering dan mempermudah terjadi kebakaran hutan.

Selain membuat hutan gundul, peristiwa ini juga dapat mencemari udara, air, serta tanah. Selain menyebabkan kebakaran hutan, meningkatnya suhu udara, terutama dalam laut akan membuat es di Kutub Utara dan Selatan mencair.

Akibatnya, volume air laut meningkat. Pengaruh pemanasan global bagi lingkungan adalah salah satunya adalah kritis air bersih.

Sumber air tanah dapat menguap dan dapat tercemar karena aktivitas manusia yang tidak ramah lingkungan. Sehingga air bersih menjadi langka.

Dalam aspek ekonomi juga mendapat dampak dari pemanasan global yaitu Kerusakan Infrastruktur, peningkatan suhu akibat pemanasan global dapat mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur seperti jalan raya, jembatan, dan bangunan.

Kenaikan harga, peningkatan suhu bumi dapat mengakibatkan penurunan produksi tanaman dan meningkatkan harga bahan pangan. Kerugian ekonomi, badai dan banjir akibat pemanasan global dapat menyebabkan kerugian ekonomi.

Dalam aspek sosial yaitu kesehatan, kenaikan suhu akibat pemanasan global dapat mengakibatkan daya tahan tubuh makhluk hidup menurun. Akibatnya, makhluk hidup termasuk manusia mudah terserang penyakit.

Migrasi, pemanasan global dapat mempengaruhi migrasi manusia karena perubhan iklim dan lingkungan. Hal ini dapat menyebabkan konflik sosial dan politik.

Pemanasan global adalah masalah lingkungan yang kompleks dan memerlukan solusi yang holistik. ada beberapa cara untuk mengatasi pemanasan global dari berbagai aspek yaitu mengurangi Emisi Karbon, emisi karbon adalah salah satu penyebab utama pemanasan global.

Menghemat energi, menghemat energi dapat membantu mengurangi emisi karbon dan mengurangi biaya tagihan listrik. Meningkatkan Efisiensi Energi, meningkatkan efisiensi energi dapat membantu mengurangi emisi karbon dan menghemat biaya tagihan listrik.

Menggunakan trasportasi ramah lingkungan, menggunakan tarsportasi ramah lingkungan seperti sepeda atau trasportasi umum dapat membantu mengurangi emisi karbon dan meningkatkan kesehatan.

Mengurangi Penggunaan Plastik, plastik adalah salah satu bahan yang sulit terurai di alam dan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Oleh karena itu mengurangi penggunakan plastik dengan cara membawa tas belanja sendiri.

Menanam Pohon, menanam pohon dapat membantu menyerap karbon dioksida dari udara dan menghasilkan oksigen.(*)

 

Penulis: Fernandika Pratama N.A. Muhammad Raihan
Risat Tamher Mahasiswa Kesehatan Masyarakat UAD