Stand Up Comedy Indonesia, Kritik Rasa Lawak?

Minggu, 05 November 2023 - 14:41:07


/

Radarajambi.co.id-Stand up comedy sendiri merupakan seni melawak secara tunggal di mana isi dari lawakan berupa kritik sosial.

Pandji Pragiwaksono menjadi salah satu contoh komika di Indonesia yang membawakan materi stand up comedy berisi kritik sosial terhadap beberapa masalah sosial.

Stand up comedy Indonesia kini menjadi genre lawak yang mulai banyak digandrungi kaum muda, menyajikan hiburan dengan konsep lawakan tunggal dengan membawakan beberapa keresahan yang kadang dibalut dengan narasi satire.

Stand up comedy bukan menjadi alat untuk menghibur masyarakat namun juga menyelipkan kritik sosial dalam bentuk komedi kritik yang dibuat dengan satir dan komedi sehingga pesan yang diterima dapat ditangkap dengan mudah oleh pendengarnya.

Stand up comedy di Indonesia mulai lahir pada tahun 70-an dibawa oleh grup trio Warkop. Warkop adalah grup komedi yang memperkenalkan komedi dengan mengandalkan ucapan di Indonesia.

Pada akhir tahun 90-an Ramon Papana adalah orang yang benar-benar memperkenalkan hiburan stand up comedy kepada masyarakat.

Ramon Papana membuat kafe yang khusus memang dibuat untuk melihat acara open mic, ingin mencoba open mic maupun ingin belajar stand up comedy.

Ramon Papana dengan komedi kafenya berjuang mengenalkan komedi kafe nya hingga akhirnya pada tahun 2011 menjadi dikenal oleh masyarakat dengan ada nya salah satu TV nasional yang membuat kompetisi ajang pencarian bakat para komika di seluruh Indonesia.

Stand up comedy Indonesia (SUCI) Kompas Tv adalah acara tv yang dapat memberikan efek besar dalam pembentukan komunitas daerah di seluruh Indonesia.

Komunitas Stand up comedy di Indonesia tersebar dari kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Makasar hingga kota kecil seperti Kediri, Blitar, Bondowoso, Tulungagung, Kupang, Lombok, maupun Jember.

Banyak komika membawakan keresahan dengan narasi kritik sosial dan politik di atas panggung. beberapa di antaranya harus berisiko mendapatkan somasi dan kasus hukum terkait materi yang disampaikan.

Menertawakan politik menjadi hiburan bagi masyarakat yang mulai muak dengan retorika politikus dan segala bentuk pencitraan kebijakan. komika secara tidak sadar mengajari masyarakat untuk melek politik.

Representasi Indonesia yang digambarkan melalui Stand up Comedy dalam pertunjukan spesial "Mesakke Bangsaku" Pandii Pragiwaksono.

Materi lawakan Pandji Pragiwaksono dalam pertunjukan special. Mesakke Bangsaku merepresentasikan Indonesia dalam tiga bidang yaitu agama, pendidikan, dan politik. 

Dalam bidang agama direpresentasikan sebagai negara yang memiliki rasa toleransi yang tinggi terhadap umat beragama.

Pada bidang pendidikan, Indonesia direpresentasikan sebagai negara yang tertinggal dari negara Eropa.

Sedangkan di bidang politik, Indonesia direpresentasikan sebagai negara yang masyarakatnya memiliki pemahaman politik yang masih rendah, sehingga diperlukan gerakan pendidikan politik oleh pemerintah dan partai politik.

Mesakke Bangsaku sangat membanggakan.berikut salah satu kalimat yang di lontarkan oleh Pandji Pragiwaksono yang membuat para penonton ingin tertawa tetapi rada takut

“Saya pernah ke Solo untuk Mesakke Bangsaku. Di sana saya ketemu sama orang Jawa. Orang Jawa itu sopan sekali. Mereka selalu pakai bahasa halus dan hormat. Tapi ada satu hal yang membuat saya kesal. Kenapa orang Jawa suka pakai bahasa pasif? Apa mereka takut menyatakan pendapatnya? Padahal kalau mereka mau berani bicara, mungkin sekarang presidennya bukan Jokowi, tapi Prabowo."

Kemudian ada satu pertunjukan Stand up comedy yang juga di bawakan oleh Pandji Pragiwaksono pada tahun 2011 yaitu Bhinneka Tunggal Tawa.

Dalam pertunjukan ini, Pandji mengangkat tema tentang keberagaman Indonesia, tentang bagaimana kita bisa saling menghargai dan menghormati perbedaan yang ada di antara kita.

Pandji juga menampilkan humor-humor yang mengkritik hal-hal yang tidak sesuai dengan Pancasila, seperti korupsi, intoleransi, dan kekerasan.

Bhinneka Tunggal Tawa adalah sebuah pertunjukan yang tidak hanya membuat kita tertawa tapi juga membuat kita berpikir dan bertanya-tanya tentang apa yang bisa kita lakukan untuk Indonesia yang lebih baik.

Beberapa topik yang dibahas oleh Pandji dalam Bhinneka Tunggal Tawa adalah:
Yang pertama perbedaan antara orang Jawa dan orang Sunda, terutama dalam hal bahasa, budaya, dan makanan.

Lalu Perbedaan antara orang Indonesia dan orang Malaysia, terutama dalam hal sejarah, politik, dan klaim budaya. perbedaan antara orang Indonesia dan orang Amerika, terutama dalam hal pendidikan, teknologi, dan gaya hidup.

Perbedaan antara orang Indonesia dan orang Arab, terutama dalam hal agama, adat, dan stereotip. perbedaan antara pria dan wanita, terutama dalam hal hubungan, komunikasi, dan seks.(*)


Penulis: Teni Oktavioni, Nayda Eka Indriyani, Thoriq Abdul Fattah
(Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan)