Radarjambi.co.id-Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kesehatan mental adalah keadaan sejahtera mental yang memungkinkan seseorang mengatasi tekanan hidup, menyadari kemampuannya, belajar dengan baik dan bekerja dengan baik, serta berkontribusi pada komunitasnya.
Hal ini memengaruhi cara seseorang menangani stres, membuat keputusan, dan berhubungan dengan orang lain. Kesehatan mental mencakup bagaimana kita berpikir, merasakan, dan bertindak.
Masalah kesehatan mental merupakan penyakit yang mengganggu perasaan, perilaku, pemikiran, atau interaksi seseorang dengan orang lain.
Kondisi ini dapat ringan, sedang, atau berat. Sebagai contoh masalah kesehatan mental yaitu depresi, kecemasan, gangguan bipolar, atau skizofrenia.
Seseorang dapat pulih dari masalah kesehatan mental dengan dukungan dari orang terkasih dan perawatan yang tepat.
Kasandra Putranto, seorang psikolog klinis, mengatakan bahwa remaja adalah masa yang sangat sulit dan rentan akan depresi, karena masa ini adalah fase penuh perubahan, baik secara anatomis, fisik, emosional, intelegensi, maupun hubungan sosial.
Selain itu, bagi kebanyakan orang, menjadi mahasiswa terutama mahasiswa baru adalah masa yang berat dalam hidup mereka di mana mereka harus jauh dari orang-orang tersayang serta beradaptasi dengan lingkungan baru.
Perubahan ini yang membuat para mahasiswa merasa harus bertahan terhadap hidupnya sendiri.
Kasandra menjelaskan bahwa beberapa masalah yang dihadapi mahasiswa dapat menyebabkan mereka mengalami tingkat stres yang tinggi sehingga mereka berpikir untuk mengakhiri hidup.
Masalah yang dihadapi seperti masalah keuangan, masalah dengan dosen, masalah dengan teman, masalah percintaan, dan masalah kesehatan.
Diusia remaja memang berisiko untuk mengalami depresi, ditambah dengan pemikiran harus memenuhi ekspektasi kedua orang tua.
Setiap kasus bunuh diri adalah kasus yang serius. Bunuh diri adalah tindakan atas luapan emosi dan tanpa pertimbangan, dengan keputusan yang dibuat hanya beberapa menit.
Bunuh diri juga dapat disebabkan karena masalah yang sudah dipendam lama, tanpa pengetahuan orang lain.
Sebagai penulis beranggapan bahwa orang yang melakukan bunuh diri sudah sangat putus asa akan hidupnya, memiliki rasa sakit yang begitu dalam.
Sehingga mereka percaya bunuh diri adalah tindakan yang tepat, karena rasa sakit yang mereka rasakan bisa hilang.
Namun hal tersebut tidak bisa dibenarkan, karena nyawa adalah hal berharga yang kita miliki.
Pada dasarnya, setiap orang memiliki insting yang memungkinkan mereka untuk bertahan hidup di dunia ini.
Semua pikirannya dan tubuhnya bergantung pada apa yang dia percaya.
Terdapat beberapa argumen masyarakat terhadap kasus bunuh diri, sebagai contoh argumen pro euthanasia, mereka setuju karena beranggapan bahwa penderitaan seseorang dapat hilang dengan mengakhiri hidupnya.
Hidup dan mati adalah pilihan mereka. Terkait pendapat tersebut banyak masyarakat yang menentang, mereka menganggap kehidupan itu mulia dan diciptakan oleh Tuhan, hidup dan mati ada di tangan Sang Pencipta.
Menurut Aquinas, manusia adalah citra Tuhan, sehingga kehidupan manusia sangatlah mulia. Manusia tidak bisa mengakhiri hidupnya sendiri.
Manusia harus bertanggungjawab atas kehidupan yang diberikan oleh Tuhan. Sesulit apapun hidup, layak untuk kita perjuangkan.
Dari kasus bunuh diri ini peran orang-orang terdekat dan psikolog sangat berpengaruh besar.
Karena dukungan dari orang terdekat membuat mereka yang sedang mengalami masalah merasa tidak sendiri, banyak yang peduli kepada mereka karena setiap insan manusia itu berharga.
Sebagai penulis menyimpulkan bahwa tidak semua tawa tentang bahagia, terkadang orang tertawa hanya untuk menutupi luka.
Oleh karena itu ingatlah bahwa hidup terlalu singkat jika hanya digunakan untuk memikirkan masalah, bertahanlah untuk hal-hal kecil yang belum kita lakukan.
Jadikan senyum kedua orang tua mu sebagai alasan kamu bertahan. Penting untuk diingat, bahwa mereka yang tidak mudah menyerah dan terus berusaha berjuang untuk mencapai impiannya pasti akan mencapai hal-hal terbaik dalam hidup. Jadikan masalah yang muncul sebagai motivasi agar menjadi lebih kuat.
Solusi dari penulis ketika sedang menghadapi masa sulit yaitu katakan pada dirimu sendiri bahwa kamu tidak mudah menyerah, bagikan bebanmu kepada orang yang kamu percaya, ingatlah bahwa tidak ada hal berharga yang datang dengan mudah. Setiap rasa sakit pasti akan sembuh, maka bertahanlah.(*)
Penulis: Elisa Angraini Wulan Sari serta Luky Aulia mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan Yogya
Pj Wali Kota Jambi Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Dan Lepas Tim Gabungan Penertiban APK Pilkada