Radarjambi.co.id-MUAROJAMBI-Dalam upaya menekan kasus Angka Kematian Ibu AKI dan Angka Kematian Bayi /anak AKB, Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi menggelar rapat Pengkajian kasus kematian ibu dan anak triwulanan yang berlangsung di Rumah Kito Hotel dan Resort Jambi, Rabu (8/11/2023).
Adapun kegiatan ini di buka langsung oleh Sekretaris Daerah SEKDA Muaro Jambi Budhi Hartono, serta turut hadir Kadis Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi, Kaban bappeda Kabupaten Muaro Jambi, Kasatpol PP & Damkar, dan Narasumber, dr. Muhammad Ichsan, SpOG dan dr. Sawitri dhewi, Sp. A, serta peserta terdiri dari kepala puskesmas, ahli gizi, bidan koordinator, perwakilan IDI, perwakilan IBI kabupaten muaro jambi.
Sekda Budhi Hartono, menerangkan bahwa rapat ini dilakukan guna meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan sebagai pembelajaran bersama untuk menyikapi kasus kematian yang telah terjadi.
Sehingga ditemukan cara penanganan yang lebih baik dalam menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi/anak di masa yang akan datang.
“Kepada seluruh peserta yang hadir agar kiranya dapat melakukan penanganan kegawatdaruratan dan menetapkan prioritas untuk mengatasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap angka kematian ibu dan angka kematian bayi/anak melalui pembelajaran yang diperoleh pada kegiatan ini,” harap Sekda.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi, Afif Udin turut menjelaskan bahwa kematian ibu dan anak akibat persalinan merupakan masalah yang bersifat multidimensional.
Lanjunya, kematian ibu akibat persalinan tidak hanya disebabkan oleh faktor kesehatan sang ibu semata seperti kekurangan gizi, anemia dan hipertensi, melainkan juga turut dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti ketersediaan infrastruktur kesehatan yang memadai.
“Serta kesadaran keluarga untuk meminta bantuan tenaga kesehatan dalam proses persalinan. Artinya, intervensi yang dilakukan oleh pemerintah harus menyasar lebih dari satu insititusi, dan turut melibatkan masyarakat sipil dalam prosesnya,” ujar Afif Udin.
Lebih lanjut, berdasarkan data dari Pusat Kesehatan dan Informasi Kemenkes penyebab utama kematian ibu adalah pendarahan dan hipertensi. Hal ini sangat ironis, mengingat berbagai penyebab kematian ibu di atas sebenarnya dapat dicegah, jika sang ibu mendapatkan perawatan medis yang tepat.
“Oleh karenanya Audit Maternal Perinatal (AMP) merupakan salah satu upaya pencegahan sekaligus penerapan aturan untuk menurunkan risiko kematian ibu dan anaknya,” ungkap Afif.(akd)