RADARJAMBI.CO.ID-Badan Restorasi Gambut Mangrove (BRGM) memberikan penghargaan kepada Gubernur Jambi Al Haris atas komitmen dan kepemimpinannya yang menjadikan Provinsi Jambi sebagai pusat referensi pelaksanaan restorasi gambut nasional.
Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Kepala BRGM Ir. Hartono kepada Gubernur Jambi Al Haris sekaligus membuka Rapat Koordinasi Teknis Restorasi Gambut Tahun 2024, bertempat di BW Luxury Hotel, Selasa (7/5).
Dalam sambutan dan arahannya Gubernur Al Haris mengatakan, Badan Restorasi Gambut Mangrove Nasional sudah memberikan perhatian terhadap perkembangan dan kemajuan dalam pengelolaan gambut di Indonesia khususnya ada 7 provinsi yang menjadi prioritas BRGM termasuk Provinsi Jambi.
Haris mengungkapkan, Pemerintah Provinsi Jambi telah melakukan langkah-langkah supaya lahan gambut bisa direstorasi dengan baik diantaranya dengan menerbitkan modul-modul pembelajaran anak sekolah dan langkah-langkah yang lainnya.
"Kita berharap masyarakat disekitar lahan gambut memiliki kesadaran yang tinggi terhadap manfaat dan fungsi lahan gambut, jangan sampai gambut ini menjadi hutan terlantar yang banyak limbah-limbah disana," ujar Haris.
“Kita berharap memang kawasan lahan gambut kita ini semakin dikelola dengan baik dan disana masih ada sumber-sumber energi kita dari mulai karbon, oksigennya juga luar biasa disitu. Nah ini juga menjadi perhatian dunia luar hari ini terhadap gambut-gambut kita Indonesia ini," katanya lagi.
Sementara itu, Kepala BRGM Ir. Hartono menilai bahwa komitmen yang besar terhadap pemulihan ekosistem gambut jangka panjang, Pemerintah Provinsi Jambi menjadi provinsi pertama yang menginisiasi materi pengelolaan ekosistem gambut sebagai bagian dari muatan lokal. “
Dengan demikian, diharapkan generasi yang akan datang menjadi lebih paham sejak awal tentang pentingnya restorasi dan pengelolaan gambut berkelanjutan,” katanya.
Hartono juga menambahkan, usaha yang telah dilakukan membuahkan hasil yang sangat memuaskan, dibuktikan dengan el nino tahun lalu dimana Jambi merupakan provinsi dengan hotspot paling sedikit dan tentu membawa dampak terhadap pengurangan emisi. “Hal ini diapresiasi oleh berbagai pihak, termasuk diantaranya Ibu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, World Bank, serta GCF (Green Climate Fund),” tambahnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Deputi Kontruksi Operasi dan Pemeliharaan BRGM Tris Raditian, ia menyebutkan alasan memilih Provinsi Jambi sebagai tuan rumah pelaksanaan Rapat Koordinasi Teknis Restorasi Gambut yaitu penanganan kebakaran gambut yang relatif baik selama kondisi El Nino, adanya dukungan Gubernur Jambi dan Pemerintah daerah yang baik dengan adanya Mulok Gambut pada satuan pendidikan tingkat menengah di Provinsi Jambi dan Pembentukan Pengelola KHG (Kawasan Hidrologis Gambut) Sungai Mendahara dan Sungai Batanghari serta sudah mendapatkan dana karbon bioCF.
Rapat koordinasi teknis Restorasi Gambut ini diikuti oleh 7 provinsi yaitu, Provinsi Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Papua. Selain penghargaan kepada Gubernur Jambi, BRGM juga memberikan penghargaan kepada Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi atas implementasi restorasi gambut yang melibatkan seluruh stakeholder sehingga menjadikan Provinsi Jambi sebagai referensi pelaksanaan restorasi gambut nasional.(*)
Tim Gabungan Bersama PHR Zona 1 Jambi Field Tutup Ratusan Sumur Minyak Ilegal
Wagub Sani Minta FGD Penanganan Banjir Sungai Batang Merao Dapatkan Solusi Permanan
Gubernur Al Haris: Perlu Langkah Strategis Meningkatkan Kesadaran Masyarakat
Gubernur Jambi Serukan Eks JAS dan Napiter Satukan Visi Cinta NKRI
Sosialisasi Pembuatan Ekoenzim oleh Mahasiswa KKN UAD Alternatif-94