Wagub: Sekolah Lapang Iklim Operasional Bantu Petani Tingkatkan Produksi

Kamis, 16 Mei 2024 - 14:50:11


Wagub Jambi Abdullah Sani tanam perdana dalam Pembukaan Sekolah Lapang Iklim (SLI) Operasional di Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi Tahun 2024 di Desa Selat, Kecamatan Pemayung, Kabupaten BatangHari, Kamis (16/5).
Wagub Jambi Abdullah Sani tanam perdana dalam Pembukaan Sekolah Lapang Iklim (SLI) Operasional di Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi Tahun 2024 di Desa Selat, Kecamatan Pemayung, Kabupaten BatangHari, Kamis (16/5). /

RADARJAMBI.CO.ID-Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani mengapresiasi Sekolah Lapang Iklim (SLI) Operasional di Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi karena memberikan ilmu pengetahuan dan pelatihan keterampilan kepada para petani untuk beradaptasi dengan perubahan iklim dilingkungannya untuk memperkuat ketahanan pangan di Provinsi Jambi.

Apresiasi tersebut disampaikan Wagub saat Pembukaan Sekolah Lapang Iklim (SLI) Operasional di Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi Tahun 2024 di Desa Selat, Kecamatan Pemayung, Kabupaten BatangHari, Kamis (16/5).

Adapun Tema Tanam Perdana ini adalah "Petani Cerdas Iklim Panen Berkualitas Tiap Musim". Dalam kesempatan tersebut Wagub Sani mengucapkan terima kasih atas dilakukannya kegiatan Sekolah Lapang Iklim Operasional.

"Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi atas dilakukannya kegiatan Sekolah Lapang Iklim Operasional yang diinisiasi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Klimatologi Jambi dalam upaya kita memberikan pemahaman informasi iklim kepada lapisan masyarakat, terutama kepada para penyuluh pertanian dan petani," kata Wagub.

"Sebagaimana diketahui bersama bahwa kondisi iklim kita di Indonesia termasuk Provinsi Jambi saat ini sangat dipengaruhi oleh El nino dan La nina, yang mempengaruhi intensitas atau besarnya curah hujan di Indonesia. Untuk itu, saya menyambut baik langkah adaptif yang dilakukan BMKG terhadap iklim ekstrem dan perubahan iklim melalui peningkatan kepedulian dan pemahaman petani dan penyuluh pertanian melalui Sekolah Lapang Iklim (SLI) Operasional ini, sehingga nantinya dapat dilakukan penyesuian strategi dan pola tanam yang tepat dengan kondisi iklim yang ada di wilayah Provinsi Jambi," jelas Wagub.

Dikatakan Wagub, dengan dilakukannya mitigasi risiko dampak cuaca, terutama cuaca ekstrem yang akhir-akhir ini sering terjadi akan berdampak terhadap terjaganya produktivitas dan produksi pangan, yang selanjutnya berdampak terhadap ketersediaan atau pasokan pangan.

"Artinya upaya ini berpengaruh terhadap keberhasilan hasil panen, rendahnya biaya operasional yang muaranya akan berdampak terhadap keterjangkauan harga pangan di tingkat masyarakat," kata Wagub.

Launching ini lanjut Wagub adalah salah satu upaya bersama untuk saling sinergi dalam menjaga ketersedian pangan, karena tidak hanya penyediaan infrastruktur yang mendukung sektor pertanian saja yang kita bangun, tetapi juga pengetahuan dan pemahaman para penyuluh dan petani dalam menyikapi perubahan iklim sangat penting, yang akan berkontribusi positif kepada masyarakat secara luas.

Wagub juga berharap Sekolah Lapang Iklim (SLI) Operasional di Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi yang di inisiasi oleh BMKG Jambi untuk terus melaksanakan perluasan wilayah.

"Saya mengharapkan SLI Operasional terus memperluas cakupan wilayah/tempatnya, sebagai upaya bersama untuk mendukung produksi dan produktivitas pangan khususnya padi, yang juga turut berkontribusi untuk membantu atau meningkatkan perekonomian petani, serta berdampak terhadap perekonomian dan kemajuan daerah," ujar Wagub.

Pada kesempatan itu, Wagub juga menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Jambi melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortkultura dan Peternakan (TPHP) Provinsi Jambi akan memberikan bantuan berupa Pompa Air dan alat bajak sawah.

Sebelumnya, Kepala Stasiun Klimatologi Jambi, Rudi Anwar Yudha Tri Saputra menyampaikan, BMKG bersama pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait terus menggencarkan pelaksanaan Sekolah Lapang Iklim (SLI) Operasional guna melatih keterampilan petani beradaptasi dengan perubahan iklim di lingkungannya untuk memperkuat ketahanan pangan di Provinsi Jambi.

"Dengan mengetahui lebih dini maka petani dapat segera menyusun rencana tanam, mulai dari penyesuaian waktu tanam, jenis tanaman yang tepat apa dan kapan harus ditanam, kapan harus menunda tanam, kapan harus memanen, pengelolaan air, apa saja yang harus disiapkan agar tidak mengalami gagal panen dan lain sebagainya," ujar Rudi.(*)


Editor: Endang