Gubernur: Harkitnas Momentum Kokohkan Semangat Nasionalisme

Senin, 20 Mei 2024 - 17:51:28


Gubernur Jambi Al Haris menyampaikan sambutan dalam peringatan Hari Kebangkitan Nasional 2024 di lapangan Kantor Gubernur Jambi, Senin (20/5).
Gubernur Jambi Al Haris menyampaikan sambutan dalam peringatan Hari Kebangkitan Nasional 2024 di lapangan Kantor Gubernur Jambi, Senin (20/5). /

RADARJAMBI.CO.ID-Gubernur Jambi Al Haris memimpin Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) tahun 2024 tingkat Provinsi Jambi di Lapangan Kantor Gubernur Jambi, Senin (20/5). Hadir pada kesempatan ini unsur Forkopimda Jambi, TNI/Polri, PNS, mahasiswa dan pelajar serta para tamu undangan lainnya.

Dalam amanatnya, Gubernur Al Haris menyatakan bahwa Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini dijadikan momentu. untuk mengokohkan semangat nasionalisme.

“Hari ini kita melaksanakan upacara dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional, artinya bangsa kita inikan sudah luar biasa pejuangannya, dimulai dari pergerakan Boedi Oetomo dan lain sebagainya, dan sampailah pada hari ini Indonesia masih tetap tegak berdiri. Oleh karena itu upacara ini mengingatkan kita kembali semangat bahwa negara ini harus diteruskan perjuangannya, perjuangan membangun negara ini dilanjutkan oleh kita-kita generasi hari ini,” ujar Haris. Ia kembali menegaskan bahwa dari Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini artinya adalah untuk mengokokohkan kembali semangat nasionalisme yang telah dibangun oleh para pendahulu.

“Semangat inilah yang akan terus kita harapkan dimana generasi muda anak bangsa menyadari dan mengokohkan kembali semangat kita dan selalu melihat serta mempertahankan keberlangsungan NKRI ini masih tetap jaya dan utuh selama-lamanya,” kata Haris.

Sebelumnya, Haris membacakan sambutan dari Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Budi Arie Setiadi. Dalam sambutannya Menteri menyatakan bahwa hari-hari ini dihadapkan pada suatu realitas yang terpampang terang yakni, kemajuan teknologi yang melesat cepat.

“Kita sudah memilih bukan hanya ikut-serta, tetapi lebih daripada itu, menjadi pemain penting agar dapat menggapai dunia. Hari-hari ini hingga dua dekade ke depan merupakan momen krusial yang akan sangat menentukan langkah kita dalam mewujudkan itu semua. Refleksi atas pilihan tersebut bisa kita rujuk dengan "berkunjung kembali" kepada gagasan awal menjadikan dan membentuk Indonesia. Bagaimana sejarah telah membentuk kebangsaan kita,” ujar Menteri.

Menteri melanjutkan bahwa sejarah diperlukan bukan karena sensasi politiknya. Juga bukan sebagai sumber keteladanan nilai semata-mata. Tetapi pada percakapan terus menerus tentang kemajuan, kemanusiaan dan kesejahteraan. Keteladanan tidak harus diikatkan pada masa lalu. Namun dapat dikaitkan dengan masa depan, yaitu pada ide-ide yang membuka ruang imajinasi peradaban.(*)


Editor: Endang