Radarjambi.co.id-Penerapan good governance di pemerintahan sangat dipengaruhi oleh efektivitas dan independensi lembaga pengawasan.
Lembaga pengawasan internal dan eksternal memiliki tanggung jawab penting dalam memastikan akuntabilitas, transparansi, dan integritas tata kelola pemerintahan. Inspektorat merupakan salah satu lembaga pengawasan internal yang memiliki peran krusial dalam penerapan good governance.
Sebagai lembaga yang bertugas melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap kinerja dan pengelolaan anggaran di lingkungan pemerintah.
Inspektorat berfungsi sebagai alat kontrol internal yang memastikan jalannya roda pemerintahan tetap berada dalam koridor yang benar.
Inspektorat melakukan audit dan evaluasi terhadap berbagai aspek kinerja pemerintahan, mulai dari penggunaan anggaran hingga pelaksanaan program dan kebijakan.
Melalui audit ini, Inspektorat dapat mengidentifikasi risiko, potensi penyimpangan, dan area yang membutuhkan perbaikan.
Rekomendasi yang diberikan oleh Inspektorat merupakan masukan berharga bagi pimpinan untuk memperkuat sistem pengendalian internal dan meningkatkan kualitas tata kelola.
Selain lembaga pengawasan internal, terdapat juga lembaga pengawasan eksternal yang tidak kalah penting perannya dalam mendorong praktik good governance, yaitu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
BPK sebagai lembaga pemeriksa independen memiliki kewajiban melakukan audit atas pengelolaan keuangan negara.
Audit yang dilakukan oleh BPK mencakup penilaian terhadap kebijakan, pelaksanaan, dan akuntabilitas pengelolaan keuangan pemerintah. BPK memberikan opini mengenai kewajaran laporan keuangan pemerintah berdasarkan audit yang telah dilakukan.
Temuan dan rekomendasi BPK sangat berpengaruh dalam mendorong perbaikan dan peningkatan tata kelola keuangan publik.
BPK juga memiliki wewenang untuk mengungkapkan berbagai temuan audit kepada publik, sehingga masyarakat dapat mengetahui sejauh mana pemerintah menjalankan fungsinya dengan baik dan benar.
Transparansi hasil audit BPK menjadi salah satu bentuk pertanggungjawaban pemerintah kepada publik, yang pada gilirannya meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
KPK adalah lembaga antikorupsi yang memiliki tugas utama dalam pencegahan, penindakan, dan pemberantasan tindak pidana korupsi.
KPK berperan dalam menyelidiki, menyidik, dan menuntut kasus korupsi yang merugikan keuangan negara dan mencoreng integritas pemerintahan.
Upaya KPK dalam memberantas korupsi merupakan langkah penting dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih, akuntabel, dan berintegritas.
Melalui berbagai tindakan pencegahan seperti edukasi dan kampanye antikorupsi, serta tindakan penindakan terhadap pelaku korupsi, KPK berkontribusi besar dalam menciptakan lingkungan pemerintahan yang bersih dari praktik-praktik korupsi.
Lembaga pengawasan, baik internal maupun eksternal, memiliki peran penting dalam memastikan bahwa prinsip-prinsip good governance diterapkan secara konsisten dalam pemerintahan.
Dengan menjalankan fungsi pengawasan secara efektif, lembaga-lembaga ini dapat mendorong pemerintah untuk selalu berpegang pada prinsip-prinsip akuntabilitas, transparansi, efisiensi, dan integritas dalam setiap aspek penyelenggaraan pemerintahan.
Penguatan peran dan kapasitas lembaga pengawasan menjadi kunci utama dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.
Dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk masyarakat, sangat diperlukan agar lembaga-lembaga pengawasan dapat menjalankan tugasnya dengan optimal.
Kolaborasi yang baik antara lembaga pengawasan dan pemerintah akan menghasilkan sistem pengendalian yang lebih efektif dan pemerintahan yang lebih bersih dan transparan.
Lembaga pengawasan memiliki peran yang sangat penting dalam mendorong praktik good governance di pemerintahan. Inspektorat, sebagai lembaga pengawasan internal, serta BPK dan KPK, sebagai lembaga pengawasan eksternal, masing-masing memiliki fungsi dan tanggung jawab yang krusial dalam memastikan akuntabilitas, transparansi, dan integritas tata kelola pemerintahan.
Penguatan peran dan kapasitas lembaga pengawasan, baik internal maupun eksternal, adalah kunci utama untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, yang pada akhirnya akan meningkatkan kepercayaan publik dan keberhasilan pembangunan nasional.(*)
Penulis: Ananda Aprilia
Mahasiswa Ilmu Perpustakaan, Ilmu Sosial, Universitas Islam Negeri SumateraUtaraa
Melawan Budaya Diam: Strategi Pemberdayaan Whistleblower untuk Mengungkap Korupsi
Audit Kinerja sebagai Alat Evaluasi Efektivitas Penyelenggaraan Pemerintahan yang Baik
Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) sebagai Kunci Good Governance
Analisis kebijakan anti-korupsi di tingkat nasional dan internasional
Menjelajahi Persimpangan Kejahatan Dunia Maya, Korupsi, dan Teknologi Berkembang
Analisis Ekonomi-Politik Praktik Nepotisme dalam Sektor Swasta di Negara Berkembang
Strategi Reformasi Birokrasi untuk Memperkuat Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih
Ribuan Warga Sungai Manau Bergelora Menyambut Bang Syukur Dan Khafid Muin