BI Jambi Gelar Forum Ekonomi dan Bisnis, Paparkan Perekonomian Provinsi (LPP) Jambi Triwulan 1 2024

Selasa, 25 Juni 2024 - 09:20:57


/

 

RADARJAMBI.CO.ID -  Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi menggelar Forum Ekonomi dan Bisnis Jambi, di Kantor Bank Indonesia Provinsi Jambi, Senin 24 Juni 2024.
 
Pada kesempatan tersebut, Warsono, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi menyampaikan diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi Jambi triwulan I 2024.
 
Adapun tema yang diskusikan mengenai ”Connectivity untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jambi yang Berkelanjutan“. Kolaborasi lintas sektor, baik antara pemerintah, swasta, akademisi, maupun masyarakat, diperlukan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur yang mendukung pertumbuhan ekonomi. 
 
Dikatakan Warsono bahwa perekonomian nasional masih menguat pada Triwulan 12024 (tercatat 5,11% (yoy)) di tengah dinamika perekonomian global. Pertumbuhan tersebut didukung oleh permintaan domestik yang masih tinggi serta investasi bangunan seiring dengan berlanjutnya pembangunan sejumlah infrastruktur. Kemudian, inflasi nasional tetap terjaga dalam kisaran 2,5+1% yang tercatat sebesar 3,05% (yoy) pada Maret 2024.
Pada triwulan 1 2024, PDRB Provinsi Jambi tercatat tumbuh sebesar 3,83% (yoy), melambat dibandingkan triwulan IV 2023 yang tercatat tumbuh 4,03% (yoy). Melambatnya kinerja PDRB Provinsi Jambi dipengaruhi antara lain oleh perlambatan ekonomi global yang mena han permintaan komoditas unggulan, serta belum kembali pulihnya kinerja 2 LU utama yaitu Pertanian dan Pertambangan.
“Berdasarkan kelompok pengeluaran, permintaan domestik menjadi penopang kinerja PDRB Provinsi Jambi di tengah tekanan dinamika eksternal. Hal tersebut, tercermin dari kinerja positif Konsumsi RT dan Konsumsi Pemerintah seiring dengan masuknya bulan Ramadhan pada priode laporan serta penyelenggaran pemilu 2024,”bebernya.
 
Berdasarkan 5 LU utama penopang pertumbuhan ekonomi Jambi, secara keseluruhan LU menpalami perlambatan pada triwulan laporan. Adapun LU pertambangan sebapai tipa dari LU yanp memiliki pangsa terbesar masih mengalami kontraksi pada TW 1-2024. Hal tersebut dipengaruhi oleh harga acuan batubara yan masih menunjukkan tren pelemahan seiring denpan isu peralihan energi terbarukan serta dampak pemberhentian sementara operasional jalur batubara via darat.
 
Selanjutnya LU Konstruksi masih mengalami pertumbuhan meskipun melambat, pertumbuhan tersebut didorong oleh masih berjalannya proyek strategis nasional (PSN) JTTS Bayung Lencir — Tempino Seksi 3.
“Kedepan tetap kuatnya permintaan domestik serta berlanjutnya berbagai pengerjaan proyek infrastruktur diprakirakan mendorong pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, dampak lanjutan el-nino di level moderat serta perubahan iklim dapat menganggu siklus tanam Tabama, Holtikultura serta TBS Kelapa Sawit,”jelasnya.
 
Warsono menjelaskan bahwa dengan berbagai dinamika dan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi tahun 2024 diprakirakan tumbuh dalam kisaran 3,80% 4,60%. Ke depan, Bank lndonesia akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah baik dengan pusat dan daerah sehingga risiko-risiko ke depan dapat kita antisipasi bersama.
Merujuk rilis lndeks Harga Konsumen (IHK) Badan Pusat Statistik (BPS), secara bulanan IHK Provinsi Jambi pada Bulan Maret 2024 mengalami inflasi sebesar 0,54% (mtm). Capaian tersebut sedikit lebih tinggi dibandingkan laju inflasi regional Sumatera yang tercatat sebesar 0,51% (mtm) dan laju inflasi nasional yang tercatat sebesar 0,52% (mtm). Berdasarkan realisasi tersebut, inflasi Provinsi Jambi tercatat sebesar 3,84% (yoy) atau menempati peringkat ke 5 dari 38 Provinsi.
 
Inflasi Provinsi Jambi merupakan komposit dari 3 Kabupaten/Kota yaitu Kota Jambi, Kabupaten Bungo dan Kabupaten Kerinci yang masing-masing tercatat mengalami infasi sebesar 0,28% (mtm), 0,46% (mtm) dan 1,41% (mtm).
 
Sejalan dengan hal tersebut, inflasi tahunan ketiga Kabupaten/Kota tersebut adalah 3,41% (yoy) untuk Kota Jambi; 3,38% (yoy) untuk Kabupaten Bungo; dan 5,47% (yoy) untuk Kabupaten Kerinci.
 
“Kedepan Bank lndonesia meyakini inflasi 2024 tetap terkendali dalam sasarannya terutama terdapat beberapa tantangan yang perlu diperhatikan salah satunya adalah risiko iklim yang dapat mempengaruhi ketersediaan komoditas VF. Oleh karena itu dalam pengendalian inflasi VF diperlukan dukungan sinergi pengendalian inflasi TPIP dan TPID melalui GNPIP serta terus mempererat sinergi dengan Pemerintah (Pusat dan Daerah) sehingga dapat memastikan inflasi tetap terkendali dalam kisaran 2,5+1% pada 2024,”jelasnya.
Sementara itu, untuk perkembangan keuangan daerah, penyaluran kredit perbankan di Provinsi Jambi pada Triwulan 1-2024 terpantau tumbuh meningkat sebesar 25,43 % (yoy), lebih tinggi dibandingkan Triwulan IV-2023. Pertumbuhan kredit tertinggi terdapat pada LU lndustri. Di sisi lain, kredit LU Pertambangan dan Pertanian masih mengalami kontraksi pada triwulan laporan.
 
Berdasarkan jenis penggunaannya, pada Maret 2024, kredit konsumsi memiliki pangsa pasar terbesar yaitu 42,60%, kemudian kredit modal kerja sebesar 30,32%, dan kredit investasi sebesar 27,08%.
Pertumbuhan DPK Provinsi Jambi tumbuh pada triwulan 1-2024, meningkat dibandinpkan Triwulan IV-2023. Jumlah DPK yanp dihimpun oleh perbankan mencapai Rp 44,50 triliun. Pertumbuhan DPK tersebut disebabkan oleh meningkatnya pertumbuhan yanp terjadi pada giro sebesar 3,07% (yoy), tabungan sebesar 1,40% 
(yoy), dan deposit sebesar 1,94% (yoy).
Dikatakan Warsono, Bank lndonesia Jambi berkomitmen untuk memperkuat respons kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan penguatan sinergi pengendalian inflasi. 
Salah satunya dengan mendorong pengembangan produk unggulan daerah dengan meningkatkan produktivitas serta pemanfaatan teknologi digital. Kemudian, melakukan penguatan UMKM melalui perluasan akses pasar serta pembiayaan.
Pada Forum Ekonomi Provinsi Jambi kali ini juga menghadirkan 3 pemateri yakni Burhani Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Provinsi Jambi, Samsul Bahri, Kabid infrastruktur  dan kewilayahan Bappeda Provinsi Jambi dan Benny W Christiawan, Kepala Satuan Kerja PJBH Provinsi Jambi. (*)