Radarjambi.co.id-Kurikulum adalah serangkaian rencana yang mengatur materi pembelajaran yang digunakan dalam suatu proses pembelajaran.
Istilah kurikulum dalam konteks pendidikan telah mengalami evolusi makna seiring dengan perkembangan dan dinamika dalam dunia pendidikan.
Akan tetapi, secara umum kurikulum dapat dimaknai sebagai kumpulan materi pendidikan dan pengajaran yang disampaikan kepada peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikan yang ingin dicapai.
Kurikulum meliputi berbagai aspek penting dalam pendidikan, tidak hanya mencakup konsep dan teori yang dipelajari oleh pendidik untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik, tetapi juga fokus pada pengembangan akhlak dan sikap yang positif dalam kehidupan mereka.
Poin utama saat ini adalah akhlak dan sikap merupakan elemen kunci yang sering kali terabaikan oleh banyak lembaga pendidikan, meskipun sangat penting untuk membentuk perilaku yang baik pada peserta didik.
Tujuan dari kurikulum pendidikan Islam adalah untuk menyatukan ketentraman dunia dan akhirat. Dalam konteks ini, pendidikan Islam dianggap universal dan menyeluruh karena mampu menggabungkan aspek-aspek ketuhanan dan kemanusiaan.
Hal ini disebabkan oleh landasan kebenaran wahyu yang diperkuat oleh kebenaran akal.
Sebagai hasilnya, kurikulum yang didasarkan pada filosofi pendidikan Islam yang kokoh dan benar pada akhirnya akan menghasilkan metode pembelajaran yang efektif dan efisien.
Konsep tentang kurikulum pendidikan Islam tentu berbeda dari konsep kurikulum umum.
Hal ini karena kurikulum dalam pendidikan Islam memiliki prinsip dan tujuan yang erat dengan ajaran Islam yaitu menanamkan keyakinan dalam pikiran dan hati peserta didik dalam proses pembentukan moral dan spiritual.
Kurikulum pendidikan Islam adalah program yang disusun dengan tujuan mempersiapkan peserta didik untuk memahami, dan mengamalkan ajaran Islam secara menyeluruh.
Dalam perancangannya, kurikulum pendidikan Islam memiliki prinsip bahwa kurikulum pendidikan Islam harus tetap relevan dengan perkembangan zaman.
Konsep kurikulum pendidikan Islam juga harus dapat beradaptasi dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang memiliki potensi untuk mengubah pandangan manusia terhadap persoalan dunia dan akhirat.
Dalam praktiknya, kurikulum pendidikan Islam harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan usia peserta didik sehingga lebih efektif dalam mencapai tujuan pendidikan yang akan dicapai.
Empat hal yang menjadi dasar penyusunan kurikulum pendidikan Islam yaitu (1) agama, (2) falsafah, (3) psikologi, dan (4) sosial. Agama mendasari proses penyusunan kurikulum pendidikan Islam.
Artinya, pokok-pokok materi atau rencana pembelajaran dalam kurikulum pendidikan Islam perlu berlandaskan pada ajaran agama Islam seperti Al-Quran dan hadis.
Selain agama, falsafah juga menjadi dasar penyusunan kurikulum yang kedua. Falsafah sendiri artinya adalah gagasan atau pandangan.
Dasar falsafah akan mengarahkan tujuan, isi, dan struktur kurikulum pendidikan Islam yang mencerminkan pandangan hidup berupa nilai-nilai kebenaran. Dasar penyusunan kurikulum yang ketiga yaitu psikologi.
Psikologi adalah studi mengenai proses pikiran dan bagaimana hal itu mempengaruhi cara kita bertindak.
Psikologi sebagai dasar penyusunan kurikulum pendidikan Islam memberikan landasan untuk merumuskan kurikulum yang sesuai dengan karakteristik perkembangan psikologis peserta didik, yang mencakup tahap kematangan dan bakat mereka, serta mempertimbangkan kemampuan berpikir dan perbedaan individu antara satu peserta didik dengan yang lainnya.
Dasar sosial juga tidak kalah penting dalam penyusunan kurikulum pendidikan Islam. Kurikulum pendidikan Islam harus mencerminkan dasar sosial yang meliputi karakteristik masyarakat Islam dan kebudayaannya.
Setiap masyarakat tentu memiliki budaya dan karakteristik yang berbeda sehingga kurikulum pendidikan Islam harus mengintegrasikan kurikulum dengan masyarakat seiring dengan perubahan dan perkembangannya.
Kurikulum dalam pendidikan Islam tentu dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari karena kurikulum pendidikan Islam tidak semata-mata hanya bertujuan untuk menyampaikan pengetahuan agama kepada peserta didik, melainkan juga menjadi pondasi awal dalam proses pembangunan karakter peserta didik.
Salah satu contoh implementasi dari kurikulum pendidikan Islam dalam kehidupan sehari-hari adalah mengimplementasikan nilai moral dan etika berinteraksi dengan orang lain seperti jujur dan amanah.
Penerapan yang baik dan maksimal terkait kurikulum pendidikan Islam ini harapannya dapat membentuk generasi muda yang bisa memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tidak hanya dibekali terkait ilmunya namun bisa juga menerapkannya.(*)
Penulis : Mila Nurpiani mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan
Bangun Sinergi dan Kolaborasi, Pemkot Gelar Forum Satu Data Kota Jambi