Radarjambi.co.id-Tindakan korupsi masih marak terjadi di berbagai ranah kehidupan hingga kini.
Adapaun bentuk tindakan kecurangan yang dikategorikan sebagai korupsi di lingkungan sekolah seperti berbohong, menyontek, mengutil, terlambat, dan korupsi waktu.
Berbagai tindakan tersebut harus dicegah dan diberantas secara bersama-sama. Caranya dengan membekali peserta didik tentang pemahaman arti penting dari pengimplementasian nilai-nilai anti korupsi.
Apalagi SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta selalu berkomitmen dalam memberikan layanan pendidikan berkualitas bagi peserta didiknya.
Oleh karena itu, mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) prajabatan gelombang 2 tahun 2023 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar sosialisasi literasi antikorupsi di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta pada Selasa, 21 Mei 2024.
Sebanyak 11 mahasiswa yang terdiri dari program studi Bahasa Indonesia dan PPKn berkolaborasi dalam menyukseskan acara tersebut.
Inovasi ini sebagai bentuk kontribusi para mahasiswa dalam menyuarakan pentingnya literasi antikorupsi khususnya di sekolah.
Kegiatan ditujukan kepada siswa-siswi di SMK MUGA yang diwakili anggota IPM dan organisasi lainnya kurang lebih 30 peserta.
Tujuannya untuk mengajak dan mengedukasi para siswa tanamkan nilai-nilai antikorupsi dalam diri mereka.
Selain itu, dijadikan sebagai upaya untuk membekali peserta didik menjadi generasi muda yang berkualitas dan bersih dari korupsi.
Sosialisasi tersebut dilaksanakan di gedung pertemuan sekolah pukul 10.15-11.45 WIB.
Pelaksanaan kegiatan diisi dengan pre-test yang ditujukan untuk peserta didik. Kemudian, dilanjutkan penyampaian materi terkait definisi korupsi dan dasar hukum, 9 nilai anti korupsi, contoh perilaku korupsi, penerapan nilai antikorupsi, dan langkah pencegahan korupsi di sekolah.
“Nilai-nilai antikorupsi tersebut harus selalu diterapkan di manapun kalian berada,” ungkap Andyes Valentina selaku pemateri sosialisasi.
Acara semakin meriah pada saat sesi kuis, post-test, dan pemberian doorprize. Pelaksanaan kegiatan dilanjutkan dengan sesi foto bersama serta penempelan beberapa poster literasi anti korupsi di mading sekolah.
“Poster ini dihadapkan memberikan manfaat sekaligus pengingat bagi para siswa untuk tidak melakukan kecurangan di mulai dari lingkungan sekolah,” ujar Atik Widyaningrum selaku ketua kegiatan sosialisasi.
Acara tersebut mendapatkan antusias dan respon positif dari para guru, karyawan, dan peserta didik. “Pengetahuan yang saya dapat setelah ikut sosialisasi antikorupsi ini menjadi bertambah,” ungkap Raditya Kurniawan peserta sosialisasi.
“Setelah ini, saya akan mengajak teman-teman untuk selalu menerapkan nilai-nilai antikorupsi tersebut,” sambung Andrea Yossi peserta didik kelas X TJKT 2.
Berdasarkan kegiatan tersebut para mahasiswa berharap mampu memberikan dampak positif yang signifikan bagi peserta didik.
Mereka mampu menerapkan 9 nilai-nilai antikorupsi menurut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Selain itu, mereka mampu membiasakan diri untuk mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari mulai dari hal kecil seperti tidak menyontek, disiplin waktu, jujur, dll.
“Berdasarkan sosialisasi yang telah dilaksanakan ini, saya berharap peserta didik sadar akan pentingnya menegakkan nilai-nilai antikorupsi,” ungkap Mayzun Nafa selaku salah satu panitia acara tersebut.
Bentuk tindak lanjut yang dapat para mahasiswa lakukan dari kegiatan tersebut yaitu berkolaborasi dengan guru dan orang tua.
Peran sebagai mahasiswa PPG Prajabatan sekaligus calon guru profesional di masa depan, tentu harus mampu menjadi agen perubahan dalam dunia pendidikan.
Pelaksanaan sosialisasi antikorupsi di sekolah menjadi salah satu bentuk implementasi untuk menegakkan nilai-nilai yang tertuang dalam Pancasila.
Harapannya dengan dilaksanakan sosialisasi tersebut mampu membekali para generasi muda yang memiliki sikap jujur, taat, dan berbudi pekerti luhur.(*)
Penulis: Evi Nursafitri SPd (Mahasiswa PPG Prajabatan UAD)
Al- Quran dan Perannya dalam Kemajuan IPTEK Berkelanjutan di era Revolusi 4.0
Tingkatkan Kreativitas dan Jiwa Kewirausahaan melalui Pembuatan Nature Keychain
Kurikulum Merdeka Jawaban dari Pembinaan Peserta Didik di Era Modern
KPU Gelar Debat Publik Kedua Calon Bupati dan Wakil Bupati Merangin