Berkenalan Dengan PLP II

Minggu, 25 Agustus 2024 - 10:38:33


Sudaryanto & Syariful Fahmi
Sudaryanto & Syariful Fahmi /

Radarjambi.co.id-Tulisan tentang Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) I telah terbit di koran ini (Radar Jambi, 21/8/2024).

Kini, marilah fokus kita beralih ke PLP II (bobot 3 SKS) sebagai tindak lanjut dari PLP I.

Dalam tulisan ini, kita akan berfokus pada tujuan pelaksanaan PLP II, inti kegiatan PLP II, dan makna pelaksanaan PLP II bagi mahasiswa PLP II.

Selain itu, tulisan ini akan dilengkapi dengan contoh-contoh yang relevan terkait pelaksanaan PLP II.

PLP II dilaksanakan selama hampir sebulan, lebih tepatnya antara semester VI dan VII.

Sebagai tindak lanjut PLP I, biasanya sekolah/madrasah lokasi PLP II sama dengan sekolah/madrasah lokasi PLP I.

Hal itu dengan pertimbangan bahwa mahasiswa PLP II (dulu PLP I) sudah mengenali kultur sekolah, tata tertib sekolah, dan guru pamongnya.

Dengan begitu, mahasiswa PLP II tidak perlu melakukan adaptasi kembali dengan pihak sekolah/madrasah.

Fokus PLP II

Fokus tulisan ini meliputi tujuan pelaksanaan PLP II, inti kegiatan PLP II, dan makna pelaksanaan PLP II bagi mahasiswa PLP II.

Pertama, tujuan pelaksanaan PLP II. Melalui pelaksanaan PLP II, diharapkan agar mahasiswa PLP II dapat memantapkan kompetensi akademik kependidikan dan bidang studinya, yang disertai dengan kemampuan berpikir kritis (critical thinking) dan kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) melalui beberapa kegiatan.

Sebagai contoh, kegiatan menelaah kurikulum. Mahasiswa PLP II didorong berpikir kritis dan berpikir tingkat tinggi terhadap kurikulum yang digunakan di sekolah/madrasah.

Sebagian sekolah telah menerapkan Kurikulum Merdeka secara penuh (baca: semua level kelas), sebagian lagi menerapkan Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013/K-13.

Untuk itu, mahasiswa PLP II dapat bersikap adaptif terhadap penggunaan kurikulum di lokasi PLP II.

Contoh lagi, kegiatan mengembangkan perangkat pembelajaran. Dalam K-13, dikenal rencana pelaksanaan pembelajaran (disingkat RPP).

Sementara itu, dalam Kurikulum Merdeka, dikenal modul ajar. Baik RPP maupun modul ajar bersifat urgen bagi guru, termasuk mahasiswa PLP II.

Sebab, dalam RPP atau modul ajar memuat informasi pelaksanaan pembelajaran di kelas.

Termasuk model pembelajaran hingga evaluasi pembelajaran.

Sekadar informasi, dalam Kurikulum Merdeka, dikenal dua model pembelajaran, yaitu model pembelajaran berbasis masalah (Problem based learning) dan pembelajaran berbasis proyek (Project based learning).

Kedua model itu dapat diterapkan oleh mahasiswa PLP II di kelas. Sebagai contoh, mahasiswa PPG Prajabatan UAD di SMAN 1 Pleret, Bantul, pernah menginisiasi proyek penulisan puisi akrostik bersama guru pamong dan dosen.

Kedua, inti kegiatan PLP II. Kegiatan PLP II berintikan empat hal, yaitu lingkup, produk, luaran, dan keterangan. Lingkup kegiatan PLP II meliputi telaah dan pengembangan perangkat pembelajaran, serta asisten mengajar guru.

Mahasiswa PLP II didorong menelaah dan mengembangkan perangkat pembelajaran yang adaptif dengan siswanya (umumnya generasi Z dan Alpha).

Di sini pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) amat diharapkan.
Dengan TIK, komunikasi antara guru, siswa, dan orang tua menjadi lebih mudah dan cepat.

Selain itu mahasiswa melalui TIK memungkinkan penggunaan platform e-learning dalam pembelajaran, seperti Learning Management Systems (LMS), yang memfasilitasi akses materi ajar, tugas, dan ujian secara online.

Siswa dapat belajar melalui video tutorial, e-book, dan konten interaktif lainnya yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja.

Setali dengan hal di atas, produk PLP II meliputi perangkat pembelajaran/layanan dan praktik mengajar terbimbing secara campuran.

Kemudian luaran dan keterangan PLP II meliputi video singkat PLP II dan artikel ilmiah PLP II. Adapun keterangan video singkat PLP II merupakan tugas individu (durasi maks. 15 menit) dan artikel ilmiah PLP II juga merupakan tugas individu yang kelak terbit dalam prosiding PLP II.

Wahana Pemantapan Calon Pendidik
Ketiga, makna pelaksanaan PLP II bagi mahasiswa PLP II.

Mahasiswa PLP II umumnya mahasiswa semester VI dan tidak lama lagi lulus dari jenjang S-1. Dengan demikian, makna PLP II sebagai wahana proses pembelajaran dan pemantapan jati diri calon pendidik.

Saat PLP II, mahasiswa akan praktik mengajar di kelas. Dalam praktik itu, mahasiswa akan memberi dan menerima respons dari siswanya.

Apakah siswanya antusias belajar, memahami materi, dll.

Salah satu peserta PLP II dari Program Studi Pendidikan Matematika di SMP N 10 Yogyakarta Bella Saputri Dewi mengungkapkan bahwa dalam PLP II ini saya senang karena bisa sedikit merasakan jadi guru yang sesungguhnya.

Mengajar di kelas, memberikan tugas, menilai tugas, memberikan tes dan lain sebagainya.

Pendek kata, PLP II ini lebih fokus pada mahasiswa bisa mendapatkan pengalaman mengajar.

Saat PLP II pula, mahasiswa akan memantapkan jati diri calon pendidik. Secara ideal, mahasiswa kependidikan berkeinginan menjadi guru/pendidik di sekolah/madrasah.

Namun, realitas di lapangan terjadi sebaliknya. Mahasiswa nonkependidikan berkeinginan menjadi guru, sedangkan mahasiswa kependidikan justru tidak berkeinginan menjadi guru.

Terkait itu, pelaksanaan PLP II dapat menjadi wahana pemantapan keinginan menjadi guru bagi mahasiswa PLP II.

Tiga hal terkait PLP II di atas, kelak dapat menggambarkan betapa pentingnya PLP II. Secara konseptual, PLP II menjadi wahana pemantapan jati diri calon pendidik/guru.

Salah satu jati diri pendidik/guru ialah harus memiliki spirit pembelajar-pemelajar.

Melalui PLP II, mahasiswa dapat menyalakan spirit pembelajar-pemelajar di kelas/sekolah.

Dengan begitu, spirit pembelajar-pemelajar terus bertumbuh saat kuliah S-1 dan/atau setelah lulus S-1.(*)

 

 

Penulis: Sudaryanto, M.Pd., Dosen PBSI FKIP UAD; Mahasiswa S-3 UNY; Anggota Majelis Tabligh dan Pustaka Informasi PRM Nogotirto; Divisi Humas ADOBSI
Syariful Fahmi, M.Pd., Dosen Pendidikan Matematika FKIP UAD; Humas FKIP UAD