RADARJAMBI.CO.ID - Jambi, Upaya pengendalian inflasi Kota Jambi mendapat apresiasi ditingkat nasional. Terutama terhadap upaya untuk menstabilisasi ketersediaan pasokan komoditas pangan kebutuhan pokok penting bagi masyarakat, melalui upaya kerjasama perdagangan antar daerah.
Hal tersebut mengemuka saat Sekretaris Daerah Kota Jambi, A. Ridwan didaulat menjadi narasumber pembicara pada kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan RI, bertempat di éL Hotel Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis pagi (12/9/24).
Mengangkat tema “Penguatan Peran Perdagangan Melalui Peningkatan Perdagangan Komoditas Antar Wilayah”, FGD tersebut dibuka secara langsung oleh Direktur Barang Kebutuhan Pokok
dan Barang Penting Kementerian Perdagangan RI, Bambang Wisnubroto.
Turut mendampingi Sekda Kota Jambi, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi, Evridal Asri, Kabag Kerjasama Setda Kota Jambi Mohd. Andri Alvarabi, Kabag Perekonomian dan SDA Setda Kota Jambi, Hendra Saputra, dan Kabid Pengelolaan Pasar Disperindag Kota Jambi, Budi Setiawan.
Kegiatan tersebut berlangsung secara hybrid dan virtual, diikuti oleh Kepala Dinas Perdagangan seluruh Indonesia. Dalam paparannya, Sekda A. Ridwan memaparkan best practice, kiat sukses pengendalian inflasi Kota Jambi melalui fasilitasi Kerjasama Antar Daerah (KAD) dan melibatkan koperasi KPN-KPKJ sebagai eksekutor implementasi belanja komoditas melalui KAD dalam upaya stabilisasi dan intervensi harga komoditas pangan di Kota Jambi.
"Support dan keterlibatan banyak pihak turut menentukan keberhasilan pengendalian inflasi," jelas Ridwan, Sekda Kota Jambi dalam paparannya.
Selama ini Pemkot Jambi didukung penuh oleh Bank Indonesia dan Koperasi KPN KPKJ Kota Jambi dalam upaya pengendalian inflasi. Keterlibatan banyak pihak tersebut sebut Ridwan, sangat mengefektifkan gerak langkah Pemkot Jambi selama ini, sehingga berbuah manis dengan terkendalinya pasokan komoditas bagi Kota Jambi.
"Penguatan kerjasama daerah dengan daerah produsen memang intens kita laksanakan sejak tahun 2022 hingga saat ini. Kejasama Daerah selama ini turut dibantu oleh berbagai pihak seperti KPN KPKJ dan pihak Bank Indonesia Perwakilan Jambi. Sehingga harga dan inflasi juga terkendali dengan baik," ujar Sekda Kota Jambi itu.
"Beruntun, angka inflasi di Kota Jambi kembali lebih rendah dibandingkan dengan inflasi nasional dan provinsi. Secara indeks, memang terjadi yoy untuk Kota Jambi, namun masih tetap dibawah posisi inflasi nasional dan provinsi," pungkasnya.
Upaya Pemkot Jambi tersebut rupanya mendapat apresiasi oleh Kemendag RI dan diyakini dapat menjadi role model bagi daerah lainnya dalam pengembangan inovasi pengendalian inflasi di daerah.
"Perlu mengoptimalkan sumber daya di daerah dan melakukan inovasi, sebagai contoh yang dilakukan oleh Kota Jambi, memanfaatkan peran koperasi sebagai off taker," ujar Direktur Barang Kebutuhan Pokok
dan Barang Penting Kementerian Perdagangan RI, Bambang Wisnubroto.
Lebih lanjut, Bambang sampaikan banyak daerah yang menganggap bahwa penggunaan dana BTT (Bantuan Tidak Terduga) sering beresiko untuk dilaksanakan, sehingga harus ada solusi cepat untuk mengatasi segera pembiayaan pembelian komoditas, salah satunya inovasi pemanfaatan koperasi.
"Yang dilakukan Kota Jambi dapat direplikasi dan dicontoh daerah lain sebagai role model. Sehingga pelaksanaan perdagangan secara bussiness to bussiness (b to b), idealnya selaras dengan kerjasama government to gevernment (g to g)," tambah Bambang.(*ria/akd)