RADARJAMBI.CO.ID - Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi Jumat dinihari, 4 Oktober 2024, menyebabkan tanah longsor di _Intake_ Aurduri milik Perumda Air Minum Tirta Mayang di tepi Sungai Batanghari, Kelurahan Penyengat Rendah, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi. Akibatnya, pagar _intake_ ikut runtuh terbawa longsor.
Menyikapi kejadian ini, Tirta Mayang bersiaga untuk mengantisipasi longsor lanjutan yang dikhawatirkan akan menyebabkan terganggunya operasi penyadapan air baku dari _intake_ tersebut.
“Jika operasi _intake_ ini terganggu, maka produksi instalasi pengolahan air Tirta Mayang akan terhenti, berdampak pada terhentinya suplai untuk 23 ribu lebih pelanggan di Kecamatan Telanaipura, Alam Barajo dan sebagian Kota Baru,” tutur Direktur Utama Tirta Mayang, Dwike Riantara, yang meninjau lokasi longsor Jumat pagi.
“Untuk saat ini, operasional intake dan instalasi pengolahan air tidak terdampak oleh kejadian longsor tersebut. Namun, kami sangat khawatir jika longsor berlanjut sampai menggerus lebih jauh ke konstruksi dermaga dan rumah panel pompa,” kata Direktur Utama Tirta Mayang.
Menurut Direktur Teknik Mustazal Khomidi yang turut meninjau lokasi, Tirta Mayang secepatnya akan berupaya mencegah longsor tidak berlanjut ke konstruksi intake dengan memasang tiang pancang, _bar screen_ dan bronjong yang berfungsi sebagai turap.
“Kondisi saat ini dengan curah hujan yang meningkat, kecepatan arus dan volume air Sungai Batanghari juga meningkat sehingga tanah _intake_ ini terancam longsor dan erosi,” Jelas Mustazal.
Ia menambahkan, longsor sudah terjadi sejak tahun lalu, namun belum sampai meruntuhkan bangunan pagar seperti saat ini.
Menurut Mustazal, Tirta Mayang sebelumnya telah berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai Sumatra (BWSS) VI Jambi untuk secepatnya mengantisipasi longsor dan erosi di lokasi _intake_. Namun karena tidak tersedia anggaran pada tahun ini, pekerjaan konstruksi untuk mitigasi kemungkinan baru dapat dilakukan BWSS tahun depan. (*ria/akd)