Radarjambi.co.id-Hati-hati dengan isu narkotika dan obat-obat berbahaya (Narkoba) yang terasosiasi dengan kandidat yang sedang berkontestasi di Pilkada.
Jika isu tersebut diketahui mayoritas pemilih, termasuk di Jambi, sangat potensial merontokan elektabilitas.
Demikian analisis yang disampaikan Founder CiGMark Research, Setia Darma kepada pers di Jakarta, Rabu (16/10/2024).
Ia diminta pendapatnya seputar aneka faktor yang potensial bisa menaikan dan menurunkan elektabilitas kandidat, khususnya pada Pilkada Propinsi Jambi November 2024 mendatang.
Menurut Darma, dari pengalamannya melakukan tracking survei di sejumlah daerah, banyak kasus seorang kandidat yang tiba-tiba naik dan tiba-tiba turun elektabilitasnya. Kandidat yang naik, selain karena faktor aneka programnya yang massif dan disukai publik, juga karena faktor adanya limpahan berkah dari kerontokan lawannya.
Tentang kenapa rontok? Darma menjelaskan, salah satunya, karena kandidat yang menjadi lawannya kena tsunami politik. Yaitu, terjerat sejumlah kasus moral seperti judi, korupsi dan narkoba.
Dalam kontek Pilkada Propinsi Jambi, kata Darma, para kandidat yang berkontestasi harus waspada terhadap sejumlah isu tersebut. Sebab, jika isu tersebut faktual dan diketahui banyak orang, efeknya sangat potensial merontokan elektabilitas.
“Dan jika seorang kandidat rontok karena terlibat kasus-kasus diatas, maka otomatis penerima limpahan berkahnya adalah kompetitornya. Apalagi, jika kontestasi itu hanya diikuti oleh dua pasang calon,” ungkapnya.
Meskipun, kata Darma, dalam teori isu negatif di Pilkada, rumusnya, seberapa orang tahu dan seberapa orang percaya. Jika isu negatif tersebut hanya beredar di kalangan elit saja, sudah pasti tak akan memberi banyak pengaruh buruk secara elektoral.
“Jadi, rumusnya, harus banyak orang yang tahu. Dan setelah tahu, orang itu percaya. Jika terpenuhi syarat tersebut, dipastikan, kandidat yang terkena kasus itu akan rontok elektabilitasnya,” tegasnya.
Saat ditanya, apakah para kandidat yang berkontestasi di Pilgub Jambi ada yang terkena isu-isu negatif tersebut, Darma mengaku tidak tahu. Ia mempersilakan warga Jambi untuk mencari tahu, siapa kandidat gubernur Jambi yang terkena kasus, misalnya, narkoba.
Dalam pandangan Darma, warga yang cerdas sudah seharusnya terpanggil mencari tahu kasus-kasus negatif setiap kandidat, agar calon pemimpin yang akan dipilihnya nanti itu benar-benar berkualitas.
“Upayakan, sisi-sisi negatif para kandidat itu diketahui dari jauh hari oleh warga. Jangan sampai setelah terpilih, rakyat baru tahu, kalau pemimpin yang sudah dipilihnya itu ternyata pengguna narkoba, atau suka bermain judi dan lain-lain,” tandasnya.
Seperti diketahui, belakangan beredar sebuah video singkat tentang pengakuan salah seorang calon gubernur Jambi tentang masa lalunya yang kelam. Bahkan, disebutnya sebagai dunia hitam. Termasuk, pernah kecanduan Narkoba.(*)
Guru di Maluku Tanggapi Kritikan Jusuf Kalla kepada Mendikbudristek
PTPN I Regional 7 Optimalisasi Aset Rancang KSO Pariwisata Teluk Nipah
Aswan Hidayat Usman Terpilih menjadi Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Jambi periode 2024-2027