radarjambi.co.id, TEBO— Tim Pengabdian dari Program Studi Ekonomi Islam (Prodi EKIS) melaksanakan serangkaian kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Tirta Kencana, Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo. Dengan misi untuk meningkatkan daya saing ekonomi desa secara komprehensif, program-program yang dihadirkan berlandaskan prinsip-prinsip ekonomi syariah yang mencakup digitalisasi, pemberdayaan UMKM, serta transformasi pasar dan pariwisata. Berbagai inisiatif tersebut dikembangkan oleh tim dosen dan mahasiswa Prodi EKIS untuk memberdayakan perekonomian desa sekaligus membangun sinergi antara pendidikan dan masyarakat lokal.
Kegiatan pengebdian ini di Ketuai oleh, Prof. Dr. Amri Amir, S.E., M.S, bersama anggota tim yang terdiri dari:Dr. Rafiqi, MA, Dr. Lucky Enggrani Fitri, S.E, Dr. Nurida Isnaeni, S.E., M.Si.,Ridhwan, S.Ag., M.E.Sy, Paulina Lubis, S.E., ME.I, Evalina Alissa, S.H., M.H, Ary Dean Amri, S.E., M.E. dan Mahasiswa Prodi Ekonomi Islam
Acara ini dihadiri oleh Kepala Desa Tirta Kencana, Joko Suwondo, S.Pt, serta tamu undangan lainnya, antara lain: Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Tebo, Bapak Abdul Malik, S.Pt, Perwakilan Dinas Perindustrian dan Koperasi Kabupaten Tebo, Camat Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Bapak Tuslam, S.Pt., M.Si, Perangkat desa dan Masyarakat Desa Tirta Kencana
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetitivitas ekonomi desa melalui berbagai inisiatif yang berlandaskan prinsip ekonomi Islam. Salah satu fokus utama program pengabdian adalah digitalisasi merek dagang untuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Tirta Kencana. Dalam program bertajuk "Implementasi Digitalisasi Merek Dagang dalam Perspektif Ekonomi Islam untuk Meningkatkan Kompetitivitas UMKM," tim pengabdian menyelenggarakan pelatihan intensif yang membahas pentingnya branding dan pemasaran digital. Program ini ditujukan untuk membantu pelaku UMKM dalam membangun identitas merek yang kuat serta memperluas jangkauan pasar.
Dengan bimbingan dari tim Prodi EKIS, pelaku UMKM diperkenalkan dengan teknik dasar digitalisasi, seperti pembuatan logo, desain kemasan, serta strategi pemasaran di media sosial yang berbasis syariah. Proses digitalisasi ini bertujuan agar produk UMKM dapat bersaing di pasar yang lebih luas tanpa meninggalkan prinsip ekonomi Islam. Selain itu, pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman pelaku usaha mengenai potensi digital yang mampu menciptakan nilai tambah bagi produk mereka.
Selain itu, tim pengabdian juga menginisiasi Program kedua yang dijalankan adalah transformasi Pasar Kalangan atau yang lebih dikenal dengan Pasar Kamis. Pasar tradisional ini memiliki peran penting sebagai pusat perdagangan di Desa Tirta Kencana. Melalui program “Pengembangan dan Transformasi Pasar Kalangan sebagai Pusat Perekonomian Syariah yang Tertib Administrasi, Profitable, Efisien, dan Berdaya Saing,” tim pengabdian berupaya untuk menjadikan pasar ini sebagai pusat ekonomi syariah yang modern namun tetap memegang nilai-nilai tradisional.
Transformasi pasar dilakukan dengan berbagai pendekatan, seperti perbaikan sistem administrasi yang lebih tertib dan transparan, penataan area pasar yang lebih efisien, serta penerapan manajemen pasar yang berfokus pada profitabilitas dan daya saing. Para pedagang dibimbing untuk mengelola usaha mereka dengan lebih profesional, termasuk pengelolaan keuangan yang sesuai syariah. Dengan demikian, Pasar Kamis diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam menciptakan pasar tradisional yang berdaya saing dan memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat lokal.
Program lainnya yang tak kalah penting adalah Desa Tirta Kencana memiliki potensi besar di bidang pariwisata dan peternakan, yang dioptimalkan melalui program “Grand Desain dan Inisiasi Wisata Halal serta Edukasi Pasar Ternak.” Program ini bertujuan untuk mempromosikan wisata halal di desa, serta memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pengelolaan pasar ternak yang efisien dan sesuai dengan prinsip syariah.
Dalam inisiatif wisata halal, tim pengabdian merancang konsep wisata berbasis syariah yang menampilkan potensi alam dan budaya lokal, seperti agrowisata dan ekowisata yang mengedepankan konsep keberlanjutan. Melalui pendekatan syariah, wisatawan diharapkan dapat menikmati pengalaman wisata yang tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik dan sesuai dengan prinsip kehalalan. Selain itu, kegiatan edukasi pasar ternak meliputi pelatihan tentang kebersihan pasar, pengelolaan kesehatan hewan, serta administrasi yang tertib dan berprinsip syariah. Pasar Ternak Kedung Berkah diharapkan mampu menjadi pusat ekonomi ternak yang bersih, aman, dan menarik bagi para investor serta pengunjung.
Sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Untuk mendukung perekonomian desa secara berkelanjutan, program “Kedung Berkah dalam Peningkatan Pendapatan BUMDes Desa Tirta Kencana” diluncurkan. Program ini difokuskan pada peningkatan kemampuan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam mengelola sumber daya lokal secara optimal dan profesional. Dengan penerapan manajemen bisnis berbasis syariah, BUMDes diarahkan untuk menjadi entitas ekonomi yang mampu mendukung pertumbuhan ekonomi desa.
Program Kedung Berkah berupaya memaksimalkan pemanfaatan sumber daya alam lokal, seperti pertanian, perikanan, dan peternakan, melalui strategi pemasaran yang berbasis komunitas dan kolaborasi dengan mitra bisnis. Peningkatan kapasitas manajemen BUMDes mencakup pelatihan pengelolaan keuangan syariah, pengelolaan usaha berkelanjutan, serta pengembangan produk yang bernilai tambah. Diharapkan, program ini dapat meningkatkan pendapatan BUMDes secara signifikan dan mendorong kemandirian ekonomi masyarakat desa.
Kolaborasi Lintas Lembaga dan Apresiasi dari Pemerintah Desa
Kepala Desa Tirta Kencana, Joko Suwondo, S.Pt., menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap kontribusi tim pengabdian Prodi EKIS. “Kami sangat berterima kasih atas program-program yang telah dilaksanakan. Inisiatif ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan kesejahteraan dan daya saing masyarakat desa kami. Kolaborasi antara pendidikan dan masyarakat sangat penting dalam mewujudkan ekonomi yang berkelanjutan,” ungkapnya.
Selain itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Tebo, Abdul Malik, S.Pt., yang turut hadir dalam acara, memberikan pandangannya mengenai pentingnya kolaborasi akademisi dan masyarakat. “Sinergi antara akademisi dan masyarakat desa ini sangat penting dalam mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Kami berharap kolaborasi ini dapat terus berlanjut dengan hasil yang lebih besar,” ujarnya.
Melalui keberhasilan program-program ini, Desa Tirta Kencana diharapkan dapat menjadi contoh sukses penerapan ekonomi Islam di tingkat desa. Program pengabdian yang mencakup berbagai aspek ekonomi desa ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat setempat dan mendorong pengembangan ekonomi yang adil, berkelanjutan, dan berdaya saing. Sinergi antara pendidikan, pemerintah, dan masyarakat setempat merupakan kunci utama dalam menciptakan ekosistem ekonomi yang mandiri dan mampu meningkatkan kesejahteraan secara menyeluruh.
Dengan model desa berbasis syariah ini, Desa Tirta Kencana diharapkan mampu menginspirasi desa-desa lain dalam penerapan konsep ekonomi Islam yang inovatif dan praktis. Inisiatif ini menunjukkan bahwa melalui pendidikan dan kerja sama, ekonomi desa dapat ditingkatkan dan dikembangkan menjadi ekosistem yang sejahtera, efisien, serta sesuai dengan prinsip-prinsip syariah yang membawa manfaat bagi seluruh masyarakat.
Penulis: RiaHari Pahlawan, Pejabat Tanjab Barat Ziarah dan Tabur Bunga diTaman Makam Pahlawan
Sekda Tanjab Barat Apresiasi Prestasi ASN dalam Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan
Pemkab Tanjab Barat Ikuti Rapat Koordinasi MCP KPK, Tekankan Optimalisasi MCP di Akhir Tahun
DAK Fisik Disdikbud Sarolangun 2024, H Arsyad: Berjalan Sesuai Tahapan
Pantau Pelayanan Kesehatan, Pjs. Bupati Tanjabar Kunjungi Puskesmas Rawat Inap Teluk Nilau
Aswan Hidayat Usman Terpilih menjadi Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Jambi periode 2024-2027