Radarjambi.co.id-Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terus berinovasi. Kali ini inovasinya berupa program 7 kebiasaan anak Indonesia hebat.
Menurut Mendikdasmen Abdul Mu’ti, program ini langkah strategis untuk membentuk individu yang tidak hanya cerdas secara akademis.
Lebih dari itu, juga memiliki karakter kuat yang menjadi fondasi kesuksesan bangsa. Apa dan bagaimana menerapkan program inovatif itu di rumah dan sekolah?
Program 7 kebiasaan anak Indonesia hebat dari Kemendikdasmen meliputi tujuh kebiasaan yang dapat dilakukan oleh anak/siswa Indonesia. Pertama, kebiasaan bangun pagi.
Kebiasaan bangun pagi melatih anak/siswa Indonesia belajar disiplin waktu. Khusus anak/siswa Indonesia yang beragama Islam, kebiasaan bangun pagi terkait pelaksanaan salat Subuh. Dengan begitu, kebiasaan bangun pagi berdampak positif terhadap anak/siswa Indonesia.
Menjadi Insan Bertakwa
Kedua, kebiasaan taat beribadah. Kebiasaan taat beribadah mendidik anak/siswa Indonesia menjadi insan yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kebiasaan ini berbanding lurus dengan penerapan nilai-nilai religiositas atau kesalehan.
Di sekolah, anak/siswa yang memiliki kebiasaan taat beribadah akan baik dalam perkataan dan perbuatannya. Dia tidak suka/gemar berbohong, taat kepada guru dan orang tua, serta mengasihi teman-teman di kelasnya.
Ketiga, kebiasaan rajin berolahraga. Kebiasaan berolahraga mendidik anak/siswa Indonesia menjaga kesehatan diri dan lingkungan. Idealnya, setiap anak/siswa Indonesia rutin berolahraga, minimal sekali seminggu.
Anak/siswa Indonesia dapat melakukan joging, sepakbola, bulu tangkis, basket, dll. Bahkan, rutin berjalan kaki selama 30-60 menit, sudah terhitung olahraga. Dengan demikian, kebiasaan berolahraga sangat efektif dalam menjaga kesehatan diri.
Keempat, kebiasaan gemar belajar. Kebiasaan gemar belajar membuat siswa/anak Indonesia pintar/pandai. Seperti peribahasa kita, “Rajin pangkal pandai”, siswa/anak Indonesia yang rajin belajar kelak pintar/pandai.
Bila semua siswa/anak Indonesia memiliki kebiasaan gemar belajar, kelak hasil survei Programme for International Student Assessment (PISA) 2025, 2028, 2031, 2034, dan seterusnya akan meningkat.
Kelima, kebiasaan makan makanan sehat dan bergizi. Kebiasaan makan makanan sehat dan bergizi dapat diintegrasikan dengan program makan bergizi gratis. Kebiasaan makan makanan sehat dan bergizi kelak dapat memperbaiki malanutrisi atau malagizi pada siswa/anak Indonesia.
Terutama siswa/anak Indonesia di daerah terpinggirkan, terluar, dan terbelakang (3T). Semoga kebiasaan makan makanan sehat dan bergizi berdampak positif.
Keenam, kebiasaan aktif di masyarakat. Kebiasaan aktif di masyarakat mendidik siswa/anak Indonesia mudah bersosialisasi dan berinteraksi. Di masyarakat, siswa/anak Indonesia dapat aktif di lingkungannya.
Ada Karang Taruna, remaja masjid, dll. Melalui kegiatan Karang Taruna, siswa/anak Indonesia belajar bersosialisasi dan berinteraksi dengan sesamanya.
Tanpa kebiasaan ini, siswa/anak Indonesia akan kurang pergaulan (disebut kuper).
Langkah Konkret
Ketujuh, kebiasaan istirahat yang cukup. Kebiasaan istirahat yang cukup membuat siswa/anak Indonesia memiliki fisik dan psikis kuat. Siswa/anak SD harus memiliki kecukupan tidur selama 11-13 jam.
Siswa/anak SMP dan SMA harus memiliki kecukupan tidur selama 8-10 jam. Kecukupan tidur tadi tentu berdampak pada perkembangan fisik dan psikis siswa/anak Indonesia.
Semoga hal ini berdampak baik bagi siswa/anak Indonesia di masa mendatang.
Akhirnya, Kemendikdasmen akan melaksanakan program 7 kebiasaan anak Indonesia hebat pada tahun 2025.
Langkah konkret terkait program itu, antara lain, melalui pendekatan berbasis kelas, budaya sekolah, dan kegiatan masyarakat. Tentu, program itu akan berjalan sukses tatkala semua pihak mendukungnya.
Dari siswa, orang tua/wali siswa, guru, tenaga kependidikan, kepala sekolah, pengawas, komite sekolah, hingga pejabat di daerah. Semoga lancar!..(*)
Penulis: Sudaryanto, M.Pd., Dosen PBSI dan PPG Calon Guru Bidang Bahasa Indonesia FKIP UAD; Mahasiswa S-3 UNY
Etika Sosial dalam Kontroversi Gus Miftah Menghina Tukang Es: Perspektif Dakwah dan Masyarakat
Polres Tebo Gelar Apel Operasi Lilin 2024, Siap Amankan Nataru