IDI Tebo Akui Anggotanya Keluhkan Njelimetnya Aturan BPJS Kesehatan

Minggu, 19 Januari 2025 - 20:35:17


/

Radarjambi.co.id-JAMBI- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Tebo mengaku menerima berbagai keluhan terkait njelimetnya aturan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Tebo, hal tersebut disampaikan oleh Dr Andri Putra Satrio Ketua IDI Tebo, ketika dikonfirmasi Minggu (19/1).

Melalui pesan WhatsApp, Ketua IDI Tebo menyampaikan beberapa keluhan yang disampaikan dokter di Faliltas Kesehatan (Faskes) pertama terkait BPJS Kesehatan.

"Beberapa keluhan disampaikan dokter mulai dari proses rujukan yang rumit dan memakan waktu, keterlambatan pembayaran klaim BPJS, kuota rujukan yang terbatas, sampai kepada persyaratan administrasi yang berlapis,"beber Ketua IDI Tebo.

Dijelaskannya dampak persoalan tersebut mengakibatkan menghambat pelayanan kesehatan yang efektif dan efesien.

"Akhirnya meningkatkan beban kerja dokter hingga berkurangnya kualitas pelayanan kesehatan,"lanjutnya lagi.

Ditegaskannya IDI Tebo berharap adanya solusi terkait permasalahan tersebut.

"Solusi yang diharapkan oleh rekan-rekan dokter di Faskes pertama adanya perbaikan proses rujukan menjadi lebih mudah dan cepat, peningkatan komunikasi antara BPJS dan Faskes pertama dan pembenahan sistem pembayaran klaim,"lanjutnya.

Ketika disinggung persoalan IGD RSUD Sultan Taha Saifuddin (STS) Tebo yang tidak bisa melayani pasien BPJS, Ketua IDI Tebo melihatnya sebagai suatu dilema.

"Sebenarnya dilema RS dan puskesmas,
Ada 144 diagnosa yg harus di obatin di puskesmas, mana rujukan yg ada di puskesmas 144 secara otomatis dak biso di rujuk, sementara terkadang pasien ngotot datang minta dirawat melalui IGD dengan menggunakan BPJS, setelah dirawat, ternyata tidak bisa di Klaim ke BPJS, semoga segera ada solusinya yang tepat terkait masalah ini,"tutupnya.(yan/akd)