Radarjambi.co.id-Kepercayaan terhadap hari akhir merupakan salah satu rukun iman, dalam agama samawi terakhir ini, ajaran tentang meyakini adanya kehidupan kedua yang tidak ada akhirnya merupakan unsur utama, jembatan penghubung antara kehidupan dunia dan akhirat.
Allah berfirman: Sesungguhnya hari Kiamat itu (pasti) akan datang. Aku hampir (benar-benar) menyembunyikannya. (Kedatangannya itu dimaksudkan) agar setiap jiwa dibalas sesuai dengan apa yang telah dia usahakan (at-Thoha/20: 14) pada ayat ini Allah menerangkan bahwa hari Kiamat itu pasti datang, tetapi Allah sengaja merahasiakan dan tidak menjelaskan waktunya, kapan hari Kiamat itu terjadi.
Sengaja Allah merahasiakan waktu terjadinya hari Kiamat, agar dengan demikian manusia selalu berhati-hati dan waspada serta siap untuk menghadapinya. Dirahasiakannya kedatangan hari Kiamat sama halnya dengan dirahasiakannya kapan ajalnya seseorang itu tiba.
Tidak ada seorang manusia pun yang mengetahui kapan dan di mana ia akan mati, sebagaimana firman Allah: Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. (Luqm?n/31: 34) (tafsir Kemenag)
Hari akhir atau biasanya disebut hari kiamat adalah sebuah kebenaran, yang mengalaminya hanya segelintir orang yang dicap oleh nabi sebagai paling buruknya manusia sebagaimana sabda beliau :
Kiamat itu tidak akan terjadi, kecuali pada seburuk-buruknya manusia.” (HR Ahmad dan dinilai shahih. Imam Muslim juga meriwayatkan dalam Shahih-nya) Dalam redaksi lain dikatakan, “Seburuk-buruk manusia adalah orang-orang yang menjumpai kiamat dalam keadaan hidup.”. namun untuk waktu dan kapan terjadinya hanya Allah yang mengetahui.
Hari akhir dalam al-qur’an menunjuk kepada suatu kehidupan yang panjang setelah kehidupan di dunia yang fana ini berakhir, termasuk di dalamnya semua proses atau peristiwa yang terjadi pada hari itu. Pada hari itu manusia akan mendapatkan balasan dari Allah atas perbuatan-perbuatan yang mereka lakukan di dunia.
Ada beberapa peristiwa yang menandai akan datangnya hari kiamat, yang dibagi menjadi tanda-tanda kecil dan besar. Tanda-tanda kecil meliputi :
Sebagaimana jawaban yang nabi lontarkan ketika malaikat jibril menyamar menjadi sesosok pemuda dan menghampiri beliau seraya menanyakan banyak hal, salah satunya tentang tanda-tanda hari kiamat.
Jibril bertanya beritahukan kepadaku tentang kiamat! Nabi menjawab: yaitu ketika seorang budak melahirkan tuannya, dan ketika engkau para melihat pengembala kambing yang biasanya menggunakan baju compang-camping berlomba-lomba dalam meninggikan bangunan (diriwayatkan dari imam muslim)
Sedangkan tanda-tanda besar datangnya hari kiamat meliputi :
Dari penjelasan di atas, tentunya kita menjadi punya gambaran tentang apa itu hari akhir atau hari kiamat, sehingga muncul pertanyaan apa saja yang harus dipersiapkan untuk menghadpi hari kiamat dan dapat menjadi bekal kita di akhir zaman kelak? Tentunya ada beberapa hal yang harus di persiapkan seperti spiritual, moral, dan mental.
Selama hidup, setiap manusia pasti melakukan kesalahan baik itu disengaja maupun tidak disengaja. Kesalahan yang dilakukan oleh manusia di dunia akan dipertanggung jawabkan di hari akhir nanti. Pada hari akhir orang-orang yang beriman akan diberikan syafaat oleh Allah SWT.
Syafaat dapat diartikan sebagai pertolongan, di akhirat seseorang yang mendapatkan syafaat akan terbebas dari segala hukuman yang seharusnya diterima dan dijalaninya, dan kemudian dimasukkan ke dalam surga.
Perlu ditekankan juga bahwa syafaat sepenuhnya adalah milik Allah. Lantas bagaimanakah cara mendapatkan sesuatu yang disebut dengan syafaat itu?
Ada beberapa cara mendapatkan syafaat dari Allah dan Rasulullah diantaranya :
Sudah menjadi hal umum diketahui bahwa mempunyai akhlak yang baik dapat menjadi modal utama ketika hari kiamat kelak. Selain itu, banyak juga yang berpendapat bahwa orang yang mempunyai akhlak yang baik berhak untuk mendapatkan syafaat dari Allah dan Rasulullah.
Allah SWT berfirman yang artinya “ Dan berikanlah peringatan kepadanya (al-qur’an) kepada orang-orang yang takut akan dikumpulkan menghadap tuhannya (pada hari kiamat), tidak ada bagi mereka pelindung dan pemberi syafaat selain Allah agar mereka bertakwa (Q.S. Al-an’am : 51)” .(*)
Penulis : Muhammad Azizuddin
Teknologi Digital? Peluang atau Ancaman bagi Pedagang Pasar Tradisional
PJ Bupati Muarojambi Tinjau Pembangunan Jalan Simpang SMAN 2