Pelatihan BUMDes di Tebo untuk Penguatan Ekonomi Petani Karet di Lanskap Bukit Tigapuluh

Sabtu, 22 Februari 2025 - 07:55:02


/
RADARJAMBI.CO.ID - Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan petani karet di Lanskap Bukit Tigapuluh, pelatihan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) digelar pada 17–18 Februari 2025 di Aula Hotel Ratu, Rimbo Bujang. Kegiatan ini bertujuan memperkuat kapasitas pengurus BUMDes dalam menyusun rencana bisnis dan unit usaha yang berkelanjutan guna meningkatkan akses permodalan dan pemasaran hasil pertanian.
Pelatihan ini diikuti oleh 8 peserta dari 2 desa, yakni Muara Kilis, dan Muara Sekalo. Selain itu, turut hadir perwakilan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), WWF, serta narasumber dari Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Tebo. 
Kepala Dinas PMD Abdul Malik , menyatakan bahwa pelatihan ini penting mengingat tantangan yang dihadapi petani karet, seperti rendahnya produktivitas lahan, ketergantungan pada tengkulak, serta terbatasnya akses pasar dan infrastruktur. “Kami berterimakasih dengan fasilitasi dari WWF Indonesia karena pelatihan ini sangat penting  pada pembangunan desa khususnya melalui peran BUMDes. Dengan peningkatan kapasitas BUMDes, diharapkan para petani dapat meningkatkan daya tawar dan memperoleh pendapatan yang lebih layak,” ujarnya.
Materi yang disampaikan meliputi fungsi dan tujuan BUMDes berdasarkan PP Nomor 11 Tahun 2021, strategi pengembangan usaha desa, serta penyusunan rencana bisnis dan pencatatan keuangan. Para peserta juga diberikan simulasi untuk memahami pengelolaan BUMDes yang profesional dan transparan. PP ini bertujuan untuk memperkuat ekonomi desa dengan menjadikan BUM Desa sebagai badan usaha yang mandiri dan profesional.
Kabid PMPD dan PUEP Aryanto menyebutkan pelatihan ini sangat dibutuhkan untuk memperkuat kelembagaan dan kemandirian BUMDes sehingga menjalankan peranannya secara professional dan berkelanjutan. 
“BUMDes sesuai dengan aturan memang dituntut untuk mengambangkan unit usaha sesuai dengan potensi yang ada di desanya. Mampu juga menganalisa kekuatan, kelemhanan, peluang , tantangan dan ancaman dalam menjalankan unit bisnisnya,” jelasnya.
Melalui pelatihan ini, diharapkan BUMDes dapat menjadi motor penggerak ekonomi desa dengan mengembangkan unit bisnis berbasis potensi lokal, meningkatkan investasi, serta membuka akses pasar yang lebih luas bagi hasil pertanian masyarakat.
Susanto, Perangkat  Desa MUaro Sekalo melihat ini adalah pelatihan yang sangat bermanfaat tidak hanya bagi BUMDes tapi juga sinerginya dengan pemerintah desa. “Pelatihan ini bermanfaat sekali, tidak hanya bagi BUMDes tapi juga kami di perangkat desa. Sehingga dapat bersinergi dengan BUMDes untuk kegiatan pengembangan ekonomi di desa,” katanya. 
Tidak hanya pengembangan unit usaha dengan melihat potensi desa, pelatihan ini juga mengajak para peserta khususnya pengurus BUMDesa untuk dapat membuat laporan keuangan dengan baik dan benar. Aslami, Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Tebo selaku pemateri menjelaskan secara detail bagaimana pencatatan laporan keuangan. Tidak hanya itu peserta juga mendapatkan oleh-oleh untuk memperbaiki laporan keuangannya sesuai dengan standard akutansi . 
Dari pelatihan juga terpetakan  3 potensi usaha yang ada di 2 lokai desa serta berbagai tantangan yang dihadapi. Ketiga komoditi yang bisa dikembangkan diantaranya Kebun Karet, Ketahanan Pangan (Jagung, Padi, Perikanan, Hewan ternak) dan kebun jeruk. 
Selain potensi unit usaha yang akan dikembangkan , peserta juga mampu melihat kekuatan yang sudah mereka miliki termasuk adanya kelompok tani yang sudah terbentuk, dan tersedianya lahan. Namun demikian usaha-usaha tersebut masih terkendala dengan akses pasar yang belum baik, serangan hama penyakit dan sarana dan prasana jalan yang membuat sulitnya pemasaran.  Maringan, Narasumber dari Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Tebo berharap BUMDes ini akan tumbuh dan berkembang .
“Semua usaha pasti ada tantangan , kendala serta ancaman, tapi tidak membuat kita kahirnya menyerah. Dengan analisa kita bisa melihat sejauh mana kekuatan dan peluang yang kita miliki. Jika masih lebih jauh marginnya daripada kendala dan tantangan, usaha masih layak untuk dilanjutkan. Jangan kecilkan BUMDes, saya berharap kita sudah menyiapkan rencana menjadi badan usaha yang profesional seperti BUMN bahkan BUMD,” pungkasnya.(*)