Radarjambi.co.id-Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI telah meluncurkan program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat pada 27 Desember 2024 lalu.
Program itu bertujuan untuk membentuk individu yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter kuat yang menjadi fondasi kesuksesan bangsa di masa mendatang.
Terkait itu, apa dan bagaimana realisasi program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di lingkup sekolah dasar/SD?
Terhadap pertanyaaan di atas, penulis menjawab ringkas: ada tiga tahap realiasasi 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di lingkup SD (juga sekolah lainnya).
Pertama, tahap sosialisasi. Melalui tahap ini, pihak sekolah melakukan sosialisasi secara intensif perihal program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Sosialisasi dilakukan melalui pemasangan spanduk, umbul-umbul, kegiatan Dewan Kelas (DK), penyampaian pidato pada saat upacara hari Senin, dll.
7 Kebiasaan Anak Indonesia
Adapun 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat adalah bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat.
Pihak kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan/tendik, siswa, dan orang tua siswa perlu intens mengikuti sosialisasi program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat.
Bila sudah mengikuti sosialisasi itu, kelak para siswa/anak akan memiliki 7 kebiasaan positif, yang kelak bermanfaat bagi mereka di masa depan.
Kedua, tahap implementasi.
Lewat tahap ini, pihak sekolah bersama mengimplementasikan program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di lingkungan sekolah terkait.
Implementasi program itu dapat dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler, kokurikuler, dan intrakurikuler.
Sebagai contoh, kebiasaan beribadah dapat dilakukan sebelum pembelajaran dimulai di kelas, seperti berdoa dan berwudu.
Contoh lainnya, kebiasaan bermasyarakat dapat dilakukan oleh siswa/anak setelah pulang dari sekolah.
Orang tua dapat aktif mendorong anaknya ikut kegiatan Taman Pendidikan Al Quran (TPA) di masjid, karang taruna, kerja bakti, dll. Lewat kegiatan-kegiatan itu, anak akan mudah bermasyarakat dengan warga di sekitar.
Hal itu, misalnya, dapat dituliskan dalam buku laporan pembelajaran siswa di luar sekolah sehingga dapat terpantau dengan mudah.
Ketiga, tahap evaluasi. Berkat tahap ini, pihak sekolah dapat mengevaluasi berjalan-tidaknya program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Evaluasi dapat dilakukan di level kelas.
Kegiatan DK yang mempertemukan antara guru dan orang tua siswa dapat dimaksimalkan untuk mengevaluasi program terkait.
Para orang tua dapat berdiskusi mengenai kebiasaan anak-anaknya di rumah. Demikian halnya para guru dapat berdiskusi mengenai kebiasaan siswa-siswanya di sekolah.
Evaluasi terhadap program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat bersifat terbuka, dialogis, dan kompleks.
Terbuka dalam arti pihak sekolah dan orang tua dapat menyampaikan secara jujur. Dialogis dalam arti pihak sekolah dan orang tua melakukan diskusi yang intensif.
Dan, kompleks dalam arti pihak sekolah dan orang tua melihat implementasi program secara menyeluruh. Dengan begitu, evaluasi akan berjalan efektif dan efisien, serta tepat guna.
Perbaikan Kualitas Pendidikan
Tiga tahap realisasi program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di atas, kelak mendukung perbaikan kualitas pendidikan di Tanah Air.
Perbaikan kualitas pendidikan terwujud atas dukungan dari keluarga, sekolah, dan masyarakat. Seperti nubuat Ki Hajar Dewantara, di dalam hidupnya anak-anak adalah tiga tempat pergaulan yang menjadi pusat pendidikan, yaitu alam keluarga, alam perguruan, dan alam pergerakan pemuda.
Akhirnya, program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di SD (juga sekolah lainnya) dapat terealisasi. Program itu dapat direalisasikan melalui tahap sosialisasi, implementasi, dan evaluasi.
Semua pihak, dari kepala sekolah, guru, siswa, hingga orang tua siswa, aktif terlibat dalam implementasi program prioritas Kemendikdasmen itu.
Moga-moga kualitas pendidikan kian membaik dan berdampak nyata terhadap kualitas bangsa-negara ke depan.(*)
Penulis : Sudaryanto, M.Pd., Dosen PBSI FKIP UAD; Mahasiswa S-3 UNY
Jauharotul Farida, S.Pd., Guru SDIT Alam Nurul Islam; Lulusan S-1 PGSD UT; Mahasiswa S-2 Dikdas UPY
Mahasiswa KKN Reg 138, Bantu Posyandu Lansia dan Cek Gula Darah di Dukuh Kwalangan
PKM UAD Mengadakan Pelatihan Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Digital
Pelatihan Budaya Literasi Tingkatkan Semangat Pemuda Karangtaruna Kwalangan