Tumpah Ruah Warga Jambi! Festival Spektakuler di Terminal Rawasari Pecah Rekor Kunjungan & Transaksi

Minggu, 01 Juni 2025 - 05:57:56


/

RADARJAMBI.CO.ID - Jambi, Puluhan ribu pasang mata tumpah ruah memadati kawasan Terminal Rawasari, Kecamatan Pasar Jambi, pada Minggu malam (1/6/2025), untuk menyaksikan kemeriahan Malam Hiburan Rakyat yang menjadi puncak perayaan Hari Ulang Tahun ke-79 Pemerintah Kota Jambi dan Hari Jadi ke-624 Tanah Pilih Pusako Batuah.   

Acara ini juga merupakan penutup dari rangkaian Festival Tumpah Ruah, yang selama lima hari terakhir menyuguhkan ragam hiburan, edukasi, pelatihan, hingga pertunjukan seni dan olahraga komunitas.   

Mengusung tema “Kolaborasi untuk Mewujudkan Kota Jambi Bahagia”, gelaran ini menjadi momentum penting dalam membangkitkan kawasan bersejarah Kota Tua Jambi dan memperkuat partisipasi generasi muda.   Kemeriahan di malam puncak itu, semakin terasa dengan penampilan spektakuler dari band legendaris tanah air, Kangen Band, yang sukses mengguncang panggung lewat tembang-tembang penuh nostalgia. Disusul artis muda berbakat, Kris Tomahu, dan Semiotika Band yang turut membangkitkan semangat penonton sejak awal acara.  

Namun malam itu, tak hanya soal gemerlap musik dan cahaya. Salah satu momen paling mengharukan adalah ketika anak-anak difabel tampil menunjukkan talenta dan keterampilan mereka. Penampilan yang tulus dan penuh semangat tersebut disambut tepuk tangan meriah oleh ribuan warga yang hadir.  

Suasana pun berubah menjadi semakin haru saat Wali Kota dan Wakil Wali Kota beserta istri naik ke atas panggung untuk memberikan apresiasi secara langsung kepada para penyandang disabilitas yang berkreasi diatas panggung. Dalam momen penuh makna tersebut, Wali Kota dan Wakil Wali Kota masing-masing menerima setangkai bunga sebagai simbol penghormatan, sementara para istri mereka menerima jaket hasil karya tangan anak-anak difabel.  

Gestur sederhana namun penuh makna ini menjadi cerminan nyata empati dan penghargaan tinggi dari para pemimpin daerah kepada seluruh elemen masyarakat, tanpa terkecuali. Lebih dari sekedar seremoni, momen tersebut menyiratkan pesan bahwa Pemerintah Kota Jambi hadir untuk semua, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus.  

Tampilnya para penyandang disabilitas dalam malam puncak Festival Tumpah Ruah itu, merupakan inisiatif langsung dari Wakil Wali Kota Jambi, Diza Hazra Aljosha, yang juga bertindak selaku Ketua Panitia Pelaksana. Gagasan ini dihadirkan sebagai bentuk nyata komitmen inklusivitas dan kepedulian dalam setiap ruang ekspresi publik.  

“Kita ingin menunjukkan bahwa Festival Tumpah Ruah adalah milik semua warga. Memberikan ruang bagi teman-teman disabilitas untuk tampil bukan hanya soal panggung, tapi juga pengakuan atas keberadaan dan potensi mereka sebagai bagian dari Kota Jambi Bahagia,” ungkap Diza.  

Apresiasi kepada para difabel dalam acara itu menjadi pengingat bahwa pembangunan manusia bukan hanya tentang angka, tetapi tentang keberpihakan, kesetaraan, dan kasih sayang.  

Para difabel yang terlibat pun tak sekedar tampil sebagai penerima apresiasi, melainkan sebagai pelaku aktif yang menunjukkan bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk menciptakan karya dan menginspirasi.  

Dalam kesempatan itu, Wakil Wali Kota Diza, kembali menegaskan, bahwa Festival Tumpah Ruah merupakan manifestasi dari revitalisasi ruang kota yang dipadukan dengan pemberdayaan generasi muda Kota Jambi. Terminal Rawasari yang dulunya dikenal sebagai pusat aktivitas masyarakat, kini kembali hidup melalui tangan-tangan kreatif anak muda.  

“Pak Wali secara khusus meminta kami, para pemuda, untuk memanfaatkan kawasan ini. Alhamdulillah, teman-teman panitia semuanya warga Kota Jambi dan siap menggarap tantangan ini," jelas Diza.   

“Festival ini kami selenggarakan tanpa menggunakan event organizer (EO) komersial, semuanya murni hasil kolaborasi bersama komunitas-komunitas lokal," lanjutnya.  

Wawako Diza juga menyampaikan apresiasi kepada Wali Kota atas kepercayaan besar yang diberikan kepada generasi muda. Festival tersebut, katanya bukan hanya hiburan, tetapi juga menjadi ruang belajar, ruang tumbuh, dan ruang pengabdian masyarakat, yang dibuktikan melalui berbagai kegiatan lainnya seperti pelatihan membatik, pelatihan ekonomi kreatif, pameran seni rupa dari seniman lokal, hingga aksi komunitas olahraga sepeda, lari, dan breakdance.  

“Meski pengalaman kami masih terbatas, tapi dengan diberi ruang dan kepercayaan, kami bisa membuktikan bahwa pemuda Kota Jambi mampu,” tegas Diza.  

Dengan konsep Co-Working Space, Wawako Diza optimis, menjadikan Terminal Rawa Sari sebagai Ruang Millenial (Rumel) yang menjadi wadah kreativitas bagi talenta muda, wadah kolaborasi komunitas, serta ruang tumbuh bagi pelaku UMKM.   

"Saya bersama Pak Wali Kota optimis Terminal ini akan bertransformasi menjadi sebuah pusat generasi muda dapat mengekspresikan diri dan mengembangkan potensi melalui berbagai kegiatan positif seperti pelatihan, workshop, hingga inkubasi usaha yang mendorong lahirnya wirausaha baru yang mandiri dan inovatif," ucap Diza dengan optimis.  

Dirinya berharap, dengan kolaborasi dan kreativitas anak-anak muda, efek "Festival Tumpah Ruah" tidak berhenti sampai pada kegiatan ini semata, namun harus terus berkembang dan berkelanjutan.   

“Sebagai Ketua Penyelenggara Festival ini, saya merasa sangat terhormat dapat berada di tengah-tengah para pemuda kreatif Kota Jambi. Harapan saya, ke depan, berbagai program yang akan digulirkan di Rumel ini dapat melibatkan mereka secara aktif, baik sebagai penggagas, pelaksana kegiatan, maupun motor penggerak komunitas dalam mewujudkan visi Kota Jambi Bahagia,” tutup Diza.  

Sementara itu, Wali Kota Jambi, dokter Maulana mengawali sambutannya dengan menyapa hangat ribuan warga yang memadati kawasan Terminal Rawasari. Dalam kesempatan itu, ia juga mengenang kejayaan terminal tersebut pada masa lalu, yang pernah menjadi pusat aktivitas warga Kota Jambi.  

“Rasanya, siapa pun yang tinggal di Kota Jambi pasti pernah ke sini naik angkot berwarna-warni,” kenangnya, disambut tepuk tangan warga.   Namun, lanjutnya, kawasan ini perlahan ditinggalkan akibat terputusnya hubungan antara pasar tradisional dan aktivitas masyarakat modern. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Jambi mengambil langkah strategis dengan melakukan penataan ulang dan menunjuk Wakil Wali Kota sebagai representasi generasi muda untuk memimpin kebangkitan kawasan ini.  

“Kami gabungkan warisan masa lalu dengan semangat kekinian. Hasilnya adalah Festival Tumpah Ruah, kolaborasi besar antara pemerintah, komunitas, dan anak-anak muda Kota Jambi,” ujar Wali Kota.  

Ia juga menyampaikan apresiasi atas kesuksesan Festival Tumpah Ruah yang mampu mencatat hingga 60.000 kunjungan dengan transaksi mencapai 1,2 miliyar.  

“Ini bukti bahwa saat anak muda diberi ruang dan kepercayaan, mereka mampu menghadirkan perubahan,” tambahnya.  

Wali Kota Maulana juga menyampaikan Kawasan Tua, Pasar Jambi ini akan segera direvitalisasi, dengan mencontoh apa yang telah dilakukan di sejumlah kota-kota besar di Indonesia, bahkan juga dunia, dimana sudah membangun kembali Kota Tuanya dengan pendekatan menggabungkan unsur tradisional dan modern.  

“Sudah waktunya kita membangun kawasan Kota Tua Pasar Jambi ini. Kita akan siapkan menjadi pusat kuliner, dan terminal ini juga harus kita hidupkan kembali dengan konsep ramah lingkungan. Bukan sekedar terminal, tetapi menjadi simpul ekonomi dan budaya baru. Bus listrik akan segera hadir di kota ini, namun kita juga akan memberdayakan angkot sebagai feeder, untuk mengantar warga menuju titik-titik strategis di seluruh penjuru Kota Jambi,” ujar Wali Kota Maulana.  

Dengan revitalisasi kawasan Terminal Rawasari sebagai contoh sukses, Pemerintah Kota Jambi akan melanjutkan penataan ruang publik lainnya, termasuk kawasan pasar tradisional, pusat kegiatan seni, dan ruang terbuka hijau berbasis komunitas.  

“InsyaAllah, ini baru permulaan. Ke depan, kita akan hidupkan lebih banyak ruang kolaboratif seperti ini, dimana ekonomi bergerak, kreativitas tumbuh, dan masyarakat merasa bahagia menjadi bagian dari kotanya sendiri,” terang Maulana.  

Sebagai kota perdagangan dan jasa, Maulana kembali menegaskan komitmennya untuk terus menyelenggarakan berbagai kegiatan yang mendukung Sport Tourism secara berkelanjutan yang memberikan multiplier effect bagi daerah.  

"Contohnya sudah kita lakukan satu bulan penuh ini dalam menyambut HUT Kota Jambi dan Tanah Pilih Pusako Batuah dengan konsep Sport Tourism, perpaduan antara olahraga dan pariwisata, dimana kegiatan olahraga menjadi daya tarik utama bagi wisatawan untuk melakukan perjalanan ke suatu tempat. Wisatawan dapat menyaksikan event olahraga atau bahkan berpartisipasi secara aktif. Konsep ini sekaligus ajang mempromosikan daerah tidak hanya di tingkat regional, nasional bahkan internasional yang tentunya akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah," pungkasnya.   

Turut hadir pada Malam Hiburan Rakyat itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jambi Warsono, mewakili Gubernur Jambi Asisten II Setda Provinsi Jambi Johansyah, Anggota DPRD Provinsi Jambi Muhammad Nasir, Ketua DPRD Kota Jambi Kemas Faried Alfarelly, Kajari Jambi M. N. Ingratubun, perwakilan unsur Forkopimda kota Jambi lainnya, tokoh masyarakat Jambi H. Hazrin Nurdin, Sekda A Ridwan,  beserta jajaran Pemkot Jambi, Ketua TP PKK Kota Jambi Nadiyah Maulana, Ketua GOW Kota Jambi Marsha Lystia Diza, Ketua DWP Kota Jambi Sri Hartati Ridwan, serta tamu undangan lainnya.(*ria/akd)