Meriah dan Multikultural:Festival Sungai Asam Angkat Pesona Keberagaman Kota Jambi

Sabtu, 12 Juli 2025 - 18:51:30


/

RADARJAMBI.CO.ID - Jambi, Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi terus menunjukkan komitmennya dalam menghidupkan kembali kawasan kota tua Pasar Jambi. Komitmen itu salah satunya diwujudkan melalui penyelenggaraan Festival Sungai Asam Tahun 2025 yang dipusatkan di Terminal Rawa Sari, Sabtu malam (12/7/2025).

Festival ini mengangkat nama Sungai Asam, salah satu aliran sungai bersejarah dan kebanggaan masyarakat yang melintasi kawasan Pasar Jambi. Dikemas secara estetik dan tematik, Festival Sungai Asam menyuguhkan ragam kebudayaan yang hidup dan berkembang di Kota Jambi.

Selain menampilkan budaya lokal seperti Melayu, Jawa, dan Sunda, festival ini juga menghadirkan malam budaya bertema internasional seperti Chinese Night (budaya Tionghoa), Bollywood Night (India), dan Arabian Night (Timur Tengah). Perpaduan budaya ini mencerminkan kekayaan multikultural Kota Jambi yang harmonis.

Setelah sukses menggelar Festival Tumpah Ruah yang terbukti berdampak positif terhadap sektor perekonomian, khususnya pelaku UMKM, kini Festival Sungai Asam menjadi langkah lanjutan Pemkot Jambi untuk menghidupkan kembali denyut kawasan Pasar sebagai pusat ekonomi, pariwisata, dan budaya. Rencananya, festival ini akan digelar secara rutin setiap bulan dengan mengusung konsep integratif antara tradisi dan modernitas berbasis kearifan lokal.

Festival Sungai Asam ini dibuka secara resmi oleh Wali Kota Jambi, Dr. dr. H. Maulana, M.K.M., yang ditandai dengan pemukulan gong. Mengusung nuansa budaya Tionghoa pada malam pembukaan, kegiatan ini disambut antusias oleh masyarakat lintas suku dan budaya yang memadati area festival.

Dalam sambutannya, Wali Kota Maulana, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Festival Sungai Asam perdana di tahun 2025 ini. Ia menilai kegiatan ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga memiliki dampak nyata dalam menggerakkan roda perekonomian masyarakat.

“Meski acara ini digelar di tingkat kelurahan, namun antusiasme masyarakat sangat luar biasa. Alhamdulillah, ini menunjukkan potensi besar yang bisa terus dikembangkan, terutama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di tengah masyarakat,” ujar Maulana.

Ia juga menekankan pentingnya membangkitkan kembali kehidupan di kawasan kota tua Pasar Jambi, tanpa menghilangkan nilai-nilai sejarah dan budaya yang melekat di dalamnya.

“Pasar ini menyimpan banyak kenangan dan nilai historis. Karena itu, kawasan ini harus dihidupkan kembali dengan tetap menjaga jati diri budayanya,” tambahnya.

Lebih lanjut, Wali Kota Maulana menegaskan komitmennya untuk terus mendorong penyelenggaraan berbagai kegiatan serupa sebagai bagian dari upaya revitalisasi kota tua.

“Kita akan terus dorong kegiatan-kegiatan positif seperti ini untuk menghidupkan kembali kawasan kota tua Pasar, sebagaimana yang telah dilakukan di sejumlah kota besar lainnya di Indonesia yang juga memiliki kawasan kota tua,” lanjutnya.

Wali Kota Maulana juga menekankan, bahwa melalui Festival Sungai Asam, Pemerintah Kota Jambi ingin menjadikan keberagaman budaya sebagai tema yang diangkat setiap bulan. Hal ini merupakan bentuk nyata komitmen daerah dalam upaya pelestarian budaya sekaligus memperkuat harmoni sosial di tengah masyarakat yang multikultural.

“Berbagai tema budaya akan kita akomodir dalam setiap pelaksanaan festival. Mulai malam ini, kita tampilkan budaya Tionghoa, selanjutnya akan ada Melayu, Arabian, hingga Bollywood. Ini menjadi simbol bahwa di Kota Jambi, keberagaman suku, adat, dan budaya justru menjadi kekuatan, bukan pemisah. Kita bisa hidup rukun dan berdampingan,” tekannya.

Pada kesempatan itu, Maulana juga membagikan kabar gembira kepada masyarakat terkait pengembangan transportasi umum ramah lingkungan di Kota Jambi. Ia menyebut, bahwa Pemkot Jambi secara bertahap akan menambah armada transportasi umum bertenaga listrik sebagai bagian dari komitmen menuju kota hijau dan berkelanjutan.

“Saat ini kita sudah memiliki dua unit bus listrik. InsyaAllah, pada bulan September nanti kita akan menambah unit baru. Ini sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menggunakan transportasi umum,” sebutnya.

Ia menjelaskan rencana bus listrik "Trans Bahagia" yang akan beroperasi melayani rute dari Terminal Rawa Sari atau Kawasan Tugu Keris menuju Museum Swarna Dwipa di kawasan Candi Muaro Jambi. Museum tersebut ditargetkan akan diresmikan pada Agustus mendatang dan menjadi destinasi unggulan baru di Provinsi Jambi.

“Kita juga sedang siapkan MoU agar Kota Jambi menjadi pusat wisata budaya dan religi. Museum Swarna Dwipa di Kabupaten Muaro Jambi ini memiliki konsep modern yang sangat menarik. Ke depan, akan banyak titik wisata yang berdekatan dengan Kota Jambi akan kita hubungkan dengan rute bus listrik ini,” jelasnya.

Menurutnya, langkah ini tidak hanya mendukung sektor pariwisata, tetapi juga memperkuat ekosistem transportasi publik yang efisien dan ramah lingkungan di Kota Jambi.

Lebih lanjut, Wali Kota Maulana juga mengungkapkan berbagai langkah strategis yang tengah dilakukan Pemerintah Kota Jambi dalam menghadirkan pusat-pusat ekonomi baru sekaligus destinasi wisata dalam kota Jambi.

Salah satunya, adalah revitalisasi kawasan Taman Remaja yang kini tengah disulap menjadi alun-alun pusat kota. Selain itu, Pemkot Jambi juga tengah mempersiapkan kawasan di sekitar menara air dekat Puskesmas Putri Ayu untuk dijadikan area pedestrian yang nyaman dan representatif bagi masyarakat.

“Langkah ini kita lakukan untuk menumbuhkembangkan perekonomian daerah melalui sektor UMKM. Kawasan-kawasan ini diharapkan menjadi titik keramaian baru yang hidup, sekaligus ruang publik yang layak untuk warga dan pengunjung, sebagai destinasi wisata dalam kota,” tutup Wali Kota Jambi itu.

Dikesempatan itu, Wali Kota Maulana juga menyampaikan berbagai program unggulan Kota Jambi Bahagia yang saat ini telah berjalan dan dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.

Salah satunya adalah layanan pengaduan kegawatdaruratan terpusat “Call Center Bahagia 112” yang beroperasi selama 24 jam penuh setiap hari, tanpa dipungut biaya. Layanan ini dapat diakses oleh masyarakat untuk berbagai kejadian kedaruratan, baik medis maupun non-medis.

Sebelumnya, dalam laporan pelaksanaan kegiatan, Lurah Sungai Asam, Suhendri menyampaikan, Festival Sungai Asam merupakan wujud nyata dari salah satu dari 11 program prioritas Kota Jambi Bahagia, yakni Bahagia Berbudaya.

“Kegiatan ini sebenarnya telah rutin kita lakukan, namun atas dorongan dan dukungan langsung dari Bapak Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jambi, pelaksanaannya tahun ini menjadi jauh lebih semarak dan berdampak luas. Ini membuktikan komitmen kuat Pemerintah Kota Jambi dalam menjaga dan melestarikan kekayaan budaya daerah,” ungkap Suhendri.

Ia juga menjelaskan, Festival Sungai Asam edisi bulan Juli ini digelar selama dua hari, pada tanggal 12 dan 13, dengan melibatkan lebih dari 40 tenant UMKM dan pelaku ekonomi kreatif lokal.

“Untuk bulan depan, festival akan kembali digelar dengan mengangkat tema Bollywood. Setelah itu, akan menyusul tema-tema budaya lainnya seperti Melayu, Minang, Arabian, dan akan ditutup pada pergantian tahun dengan Karnaval Budaya, yang menampilkan keragaman adat dan budaya di Tanah Pilih Pusako Betuah," singkatnya.

Sementara itu, Rudi, mewakili tokoh Tionghoa Jambi, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi langsung kepada Pemerintah Kota Jambi yang telah menunjukkan kepedulian atas keberagaman budaya yang ada di Kota Jambi. 

"Saya mewakili masyarakat Tionghoa tentunya merasa bangga dan nyaman berada di kota Jambi ini, karena masyarakatnya yang sangat menjunjung tinggi toleransi dengan hidup berdampingan tanpa kekhawatiran," ujar Rudi. 

"Ini tentunya menjadikan kekuatan bagi kita sebagai bangsa, khususnya di kota Jambi ini, karena perbedaan ini yang dapat menyatukan, sehingga mempererat silaturahmi antara kita meski dengan berbagai perbedaan   adat dan budaya," tambahnya. 

Dia berharap, dengan hadirnya Festival Sungai Asam yang menampilkan beragam budaya nantinya dapat mempererat silaturahmi, saling mengenal antar masyarakat, dan bersatu dalam membangun kota Jambi khususnya. 

"Ini saatnya kita bersatu bergandengtangan untuk mendukung program pembangunan kota Jambi. Mari kita terus jaga semangat gotong royong dan toleransi terhadap keberagaman untuk membangun kota jambi yang maju dan berbudaya," tutup Rudi mewakili tokoh Tionghoa Jambi. 

Berlangsung semarak, pembukaan Festival Sungai Asam ini juga turut dihadiri Wakil Wali Kota Jambi Diza Hazra Aljosha, Sekda A Ridwan, Ketua I TP PKK Kota Jambi Marsha Lystia, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Jambi Sri Hartati Ridwan, tokoh Tionghoa Jambi, jajaran Pemkot Jambi serta masyarakat dari berbagai wilayah dalam Kota Jambi.(*ria/akd)