Bupati H M Syukur Dianugerahi Gelar Adat Sultan Pemangku Alam Pada HUT Ke 18 Kec Pangkalan Jambu

Kamis, 07 Agustus 2025 - 22:19:40


/

Radarjambi.co.id-MERANGIN- Bupati Merangin H M Syukur dianugerahi gelar adat ‘Datuk Mudo Sultan Pemangku Alam’ oleh masyarakat Kecamatan Pangkalan Jambu, pada acara Festival ‘Meram Pisang Basamo, di halaman kantor camat setempat, Kamis (07/8).

Acara sakral tersebut dihadiri Ketua TP PKK Merangin Hj Lavita Syukur, Wabup H A Khafid, Wakil Ketua TP PKK Merangin Hj Emi Minarsih Khafid, Sekda Fajarman, Ketua Dharma Wanita Persatuan  Merangin Ny Rizmila Fajarman.

Hadir juga anggota DPRD Provinsi Jambi Ahmad Kausari,  sejumlah anggota dewan Merangin, Kapolres AKBP KIKI Firmansyah dan unsur Forkopimda  Merangin lainnya, Asisten II Setda Merangin Suherman serta para kepala OPD di lingkup Pemkab Merangin.

Tampak juga Kabag Umum Setda Merangin, Camat Pangkalan Jambu M Japri dan Camat lainnya se-Kabupaten Merangin, Kabid Kebudayaan Diknas Wenny Rahmayani, ketua LAM Pangkalan Jambu Datuk Asral dan Para Kades sekecamatan Pangkalan Jambu.

Rombongan bupati tersebut disambut dengan prosesi adat Tradisi Gong Kecil oleh ibu-ibu dari Sungai Manau, Persembahan Cerano sirih dan Tari Persembahan. Gelar adat itu ditandai acara kebesaran setempat dengan penyisipan Keris kepada bupati.

‘’Festival Pangkalan Jambu ini melestarikan Pusako Lamo, hadir di acara ini anggota Dewan Provinsi Jambi, Dewan Kabupaten Merangin dan para pejabat di jajaran Pemkab Merangin yang semuanya merupakan putra terbaik Merangin dari Kecamatan Pangkalan Jambu,’’ujar Bupati.

Bupati mengajak semua yang hadir untuk bersama-sama berjuang, mewujudkan perubahan Merangin Baru 2030, tanpa harus meninggalkan tradisi budaya lama yang selalu dijunjung tinggi.

Acara pemberian gelar adat yang disatukan dengan peringatan Hari Ulang  Tahun (HUT) Kecamatan Pangkalan Jambu ke-18 itu berlangsung sungguh meriah, diwarnai Pameran dan Bazar.

Pada kesempatan itu bupati juga memberikan bantuan Jamkesda kepada sebanyak 12 orang warga. Bantuan itu akan terus bergulir secara bertahap kepada masyarakat tidak mampu lainnya.

Menariknya, bupati bersama rombongan secara cermat mengikuti prosesi Meram Pisang Basamo, dengan mengubur pisang mentah ke dalam tanah dan menutupnya dengan daun pisang  ditutup Dulang (tempat mencari emas) diasapi dan ditunggu selama dua hari baru pisang itu matang. (msr/akd)