RADARJAMBI.CO.ID - Komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi dalam menekan angka stunting kembali membawa hasil positif. Kali ini dengan menempatkan diri pada posisi 19 dari 197 Kabupaten/Kota secara Nasional yang berkinerja Baik dalam Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2024.
Hal itu mengemuka setelah dilakukannya Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) dan Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2025 yang dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka di Ruang Auditorium J. Leimena Gedung Adhyatma, Lantai II Kementerian Kesehatan, Jalan H.R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Dari hasil survei Nasional tahun 2024, angka prevalensi stunting di Kota Jambi turun signifikan dari 13,5 persen menjadi 10,3 persen. Angka tersebut menempatkan Kota Jambi di bawah ambang batas Provinsi dan Nasional yang saat ini berada dianga 19,8% per tahun 2024.
Keberhasilan ini sekaligus menegaskan komitmen Pemerintah Kota Jambi di bawah kepemimpinan Wali Kota Dr.dr. H. Maulana, M.K.M, dan Wakil Wali Kota Diza Hazra Aljosha, S.E., M.A, dalam mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, produktif, serta berdaya saing.
“Alhamdulillah, capaian ini adalah hasil kerja keras seluruh pihak. Atas nama Pemerintah Daerah, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh Forkopimda, OPD, Tenaga Kesehatan, Kader Posyandu dan masyarakat yang telah bersinergi nyata dalam pelaksanaan program-program percepatan penurunan Stunting di Kota Jambi. Kami akan terus berkomitmen memperkuat program intervensi gizi dan layanan kesehatan bagi ibu dan anak,” ujarnya, Kamis (13/11/2025).
Ia juga menyebutkan, melalui berbagai program prioritas Pemkot Jambi telah diselaraskan terhadap penanggulangan stunting. Seperti Kampung Bahagia dan Kartu Bahagia yang dapat dimanfaatkan dari aspek bidang Kesehatan bagi masyarakat.
“Melalui program “Kartu Bahagia” alhamdullilah 100 persen masyarakat kurang mampu di Kota Jambi telah terfasilitasi dari aspek Kesehatan. Sementara “Kampung Bahagia” untuk pembangunan berbasis komunitas yang juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai penunjang Kesehatan, melalui peran posyandu dan lainnya,” sebutnya.
Menurutnya, hasil ini adalah sebuah penghargaan yang menjadi bukti nyata kerja kolaboratif dalam menurunkan angka stunting.
“Kami akan terus berkomitmen dan tidak akan berhenti di sini. Upaya percepatan penurunan stunting akan terus ditingkatkan melalui inovasi layanan kesehatan ibu dan anak, pendampingan keluarga berisiko stunting, edukasi calon pengantin, penguatan peran posyandu dan puskesmas, serta pengawasan gizi masyarakat secara berkelanjutan,” tutup Wali Kota Maulana.
Secara umum, Rakornas dan Rakortek 2025 merupakan forum strategis untuk mengevaluasi program yang telah berjalan, menetapkan target dan Rencana Aksi Nasional (RAN) untuk periode 2025-2029, serta memastikan komitmen kepemimpinan dari Pusat hingga Daerah untuk menuntaskan masalah stunting di Indonesia.
Dengan dilaksanakannya Rakornas dan Rakortek Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2025 ini, semua pihak diharapkan tetap menjaga semangat kolaborasi dan koordinasi antara Pemerintah Pusat dan Daerah dalam percepatan penurunan stunting. (ria/akd)
Buka Turnamen Mini Soccer, Wawako Diza Tekankan Semangat Kebersamaan dan Sportivitas
Wawako Diza Tinjau Langsung Drainase di Sejumlah Kawasan Dalam Kota Jambi
Wawako Diza Sampaikan Kebersaan,Kejujuran dan Ketulusan Pada Upacara Peringatan Hari Pahlawan
Sekda Tinjau Pelaksanaan Penilaian Potensi dan Kompetensi Talent Pool Penerapan Manajemen Talenta
Wako Alfin Apresiasi Jambore PKK : Semarak, Gerakkan Ekonomi Lokal & Kobarkan Semangat Gotong Royong
Wako Alfin Apresiasi Kegiatan Jambore PKK 2025, Semarak Kretif dan Gerakkan Ekonomi Lokal
Wabup Tekankan Komitmen Bersama dalam Percepatan Penurunan Stunting di Tanjabbar