Sejumlah Belum Terjangkau Akses Komunikasi

Rabu, 12 Desember 2018 - 19:39:25


Ilustrasi
Ilustrasi /

Radarjambi.co.id - KERINCI - Sampai saat ini ada sejumlah desa di Kabupaten Kerinci yang belum terjangkau akses telekomunikasi.

Bagian komunikasi dan informatika setda kerinci telah mengusulkan bantuan menara telekomunikasi ke Kementrian Komunikasi dan informatika, namun belum ditanggapi.

Kepala bagian Komunikasi dan informatika Setda Kerinci, Yedi Edwar memgatakan, desa yang belum terjangkau akses telekomunikasi (blank spot) berada di sejumlah kecamatan.

Seperti di Desa Pungut dan renah PemetikKecamatan Air Hangat Timur, desa Muara Imat Kecamatan Batang Merangin, desa Air Manjunto dan Masgo Kecamatan Gunung Raya, Desa Sungai Bermas dan Sungaibetung Kecamatan Gunung Kerinci, serta desa-desa lainya yang sulit dijangkau oleh akse transportasi.

"Mengatasi hal tersebut, sejak tahun 2016 lalu, kita telah mengusulkan pembangunan menara telekomunikasi ke kementrian Komunikasi dan informatika Republik Indonesia, namun sampai saat ini usulan tersebut belum ditanggapi," ungkapnya.

Dikatakanya, kendala yang dihadapi adalah keadaan wilayah yang berbukit-bukkt dan suiitnya akses transportasi untuk menjangkau wilayah tersebut. Sementara daerah tersebut kaya akan potensi pertanian dan perkebunan seperti di Renah Pemetik dan Masgo serta desa lainnya.

"Akses telekomunikasi sangat diperlukan di daerah tersebut, karena dengan teknologi saat ini berbagai informasi seperti harga komoditi pertanian dan kegiatan pembangunan dapat diakses dengan mudah melalui handphone. Namun harus didukung dengan jarigan telekomunikasi atau sekuker yang memadai," jelasnya.

Sementara warga yang tinggak di wilayah tersebut umumnya bekerja sebagai petani dan peladang, akibat tidak ada jaringan telekomunikasi membuat mereka ketinggalan informasi.

"Kedepan kita akan terus mengupayakan bantuan dari Pemerintah Pusat untuk pembangunan menara telekomunikasi di wilayah yang diusulkan tersebut. Agar akses komunikasi bisa menjangkau sekuruh wilayah di Kabuoaten Kerinci, " pungkasnya.

 

 

Reporter : Soni

Editor     : Ansori