RADARJAMBI.CO.ID, JAMBI- Mengingat Jamaah Calon Haji (JCH) Indonesia khusnya Jambi memiliki postur tubuh lebih kecil dibanding dengan negara Timur Tengah, Pemerintah mengambil kebijakan dengan mengubah jalur bus shalawat bagi jamaah Indonesia.
H. Herman, Koordinator bus shalawat yang juga Kabid PHU Kanwil Kemenag Provinsi Jambi, Â mengatakan JCH yang tinggal di kawasan Bahuttma dan Sare Mansur semulanya melalui terminal Ghaza. Jalur mereka dipindah ke terminal Kuday.
Pada kawasan Bahutma dan Sare Mansur ini terdapat JCH Provinsi Jambi yang tergabung dalam kloter 8 Embarkasi Padang dan Kloter 17 Embarkasi Batam. Dijelaskannya, pihak transportasi bus shalawat sengaja memindahkan terminal JCH Indonesia, karena di terminal tumpukan jamaah terlalu padat.
Pada terminal itu, jamaah yang berasal dari Turki, Iran, Pakistan dan India. Diketahui jamaah empat negara ini memiliki tubuh yang lebih besar dari indonesia.
‘‘Selain kemampuan kapasitas, kita menghindari agar Jemaah indonesia atau Jambi tidak berdesakan dengan jemaah negara lain,’‘ ungkapnya.
Soal ada tidaknya Jamaah yang tersasar selama proses? Dia menyebutkan, tidak bisa dipungkiri jemaah yang tersesat selalu ada.
Namun, jumlahnya tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya.
Sebab, adanya bus shalawat di setiap halte-halte dan terminal mempermudah jemaah. Jemaah yang tersesat tinggal bertanya kepada petugas yang ada di halte dan terminal. Setelah itu petugas akan melaporkan via pesawat bravo, alat komunikasi tim transportasi bus shalawat.Â
(kta)
Â
Waka II DPRD Syahrial Gunawan Pimpin Rapat Paripurna Penyampaian R-KUA dan PPAS APBD Sarolangun 2025
Ketua Komisi I DPRD Sarolangun Hadiri Musrenbang RPJPD Kabupaten Sarolangun Tahun 2025-2045
Bangun Sinergi dan Kolaborasi, Pemkot Gelar Forum Satu Data Kota Jambi