RADARJAMBI.CO.ID, JAKARTA -Â Belum tuntas persoalan bentrok antara TNI dan Polri di Batam, insiden kekerasan yang melibatkan aparat muncul di daerah lain. Kanitreskrim Polsek Nusaniwe Polres Ambon Aipda Paulus Lekatompessy tewas setelah dikeroyok delapan orang Senin malam (29/9).
Salah satu pelaku pengeroyokan adalah Serma Yopie Laturake, anggota Provost Kodam XVI Pattimura
Kabidhumas Polda Maluku AKBP Hasanuddin Mukaddar mengatakan, saat ini seluruh pelaku termasuk Yopie sudah diamankan. "Seluruhnya delapan orang sudah ditetapkan sebagai tersangka. Lima diperiksa di Polda, sementara yang tiga di POM," ujar Hasanuddin saat dikonfirmasi.
Nantinya, lokasi pemeriksaan bakal dialihkan. Setelah masing-masing pihak menuntaskan pemeriksaan, tiga tersangka akan diperiksa di Polda dan lima orang diserahkan ke POM AD. Setelah itu, seluruhnya akan diproses sesuai hukum yang berlaku. Tentu saja, Yopie akan menjalani proses pidana militer.
Untuk saat ini, lanjut Hasanuddin, pihaknya belum mendapat keterangan yang jelas mengenai motif para tersangka mengeroyok Paulus. "Kami akan simpulkan hasil pemeriksaan besok pagi pukul 09.00," lanjut perwira dengan dua melati di pundak itu.
Kejadian tersebut bermula saat Paulus baru saja melayat salah seorang rekan puteranya yang meninggal. Belum lama keluar, Paulus ditegur oleh seseorang bernama Hosia Leimarkosu dan ditanya dari mana asalnya. Paulus pun tanpa curiga menjawab bahwa dia berasal dari Desa Latuhalat, Kecamatan Nusaniwe.
Jawaban Paulus memantik reaksi dari Yopie yang juga berada di lokasi dan sedang menenggak miras. Dia menegur korban dan mengatakan, "Memangnya kenapa kalau ale (kamu) dari Latuhalat. Ale mau apa?," mendapatkan teguran tersebut, korban pun balas menegur. Akibatnya, Yopie pun emosi dan langsung memukul kepala Paulus.
"Pemukulan itu diikuti oleh rekan-rekan pelaku hingga korban tidak sadarkan diri," tutur Hasanuddin. Korban pun langsung dilarikan ke RS oleh salah seorang keluarganya yang juga anggota TNI. Namun, nyawa Paulus tidak tertolong.
Kasus tersebut menambah panjang daftar konflik personal antara anggota Polri dan TNI. Peringatan yang diberikan para pimpinan kedua institusi di Jakarta tidak membuat persoalan di bawah selesai.
Kabagpenum Divhumas Polri Kombes Agus Rianto menjelaskan, anggota Polri tersebut bernama Aiptu Paulus Lekatompessy, Kanitreskrim Polsek Nusaniwe Polres Pulau Ambon. Dia dianiaya sejumlah orang pada Senin malam (29/9) saat sedang dalam perjalanan untuk melayat salah seorang anggota keluarganya.
"Korban di tengah perjalanan dipanggil oleh seseorang. Lalu saat dia datang menemui orang tersebut terjadi cekcok dan berujung penganiayaan," terang Agus di Mabes Polri kemarin. alhasil, Paulus meninggal dengan sejumlah luka di tubuhnya.
(byu/sof)
Ini Kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tentang UU Pilkada
Politikus PDIP Ingin Tahu Siapa Sutradara di Balik WO Demokrat
Sukses Gelar Rakornas Pendapatan Daerah 2024, Kemendagri Apresiasi Pemkot Jambi