RADARJAMBI.CO.ID, KOTA JAMBI,- Rejam jejak kepemimpinan Gubernur Jambi, H Hasan Basri Agus (HBA) dalam memimpin Jambi masuk dalam Arsip Nasional Indonesia (ARNI).Â
Rekam jejak tersebut mengisahkan tentang kemajuan dan kendala yang dihadapi pemerintah Provinsi Jambi selama kepemimpin dirinya memimpin Jambi tahun 2010 lalu hingga saat ini. Menanggapi rekam jejak dirinya diarsipkan, HBA mengatakan, bahwa dirinya berterimakasih dengan ARNI yang telah mengarsipkan rekam jejak dirinya dalam memimpin Jambi.
Apalagi, katanya, masalah arsip tersebut sangat fundamental, karena tanpa adanya arsip sejarah akan hilang. HBA sendiri merencanakan di Jambi juga ada gedung arsip yang repsentatif, bila perlu menyamai apa yang dimiliki di gedung arsip Nasional.
"Saat ini kita terus berbenah, dan kita berharap gedung kantor arsip Jambi bisa setara dengan gedung arsip Nasional, yang bisa di akses secara digital," ujar HBA kepada sejumlah wartawan.
Dikatakannya, saat ini pemerintah masih teledor dalam menyimpan arsip yang baik. Tidak saja di daerah, bahkan secara Nasional juga sama, bahkan ada arsip yang sangat penting hilang. Contohnya surat perintah sebelas maret yang hingga kini belum ditemukan.
"Itu ditingkat Nasional, bagaimana di daerah khususnya di Jambi. Kita tidak tahu bagaimana proses Badan Musyawarah Rakyat Jambi mengusulkan Jambi menjadi Provinsi, seharusnya disimpan dengan baik," jelas HBA.
Selain itu pemerintah juga belum mengetahui apakah ada arsip-arsip dan surat keputusan (SK) pemimpin Jambi dari awal hingga saat ini.
"Inilah salah satu gagasan ke depan, kita akan mencoba menyimpan arsip tersebut dengan baik. Dan mudah-mudahan dapat terwujud," ucapnya.
HBA juga mengapresiasi langkah ARNI yang telah merekam jejak gubernur seluruh Indonesia sebagai upaya untuk penyimpanan arsip. Dengan demikian, orang akan tahu sejauh mana keberhasilan seseorang dalam memimpin. Apakah ada kemajuan atau tidak dan juga dapat d
iketahui, kendala apa yang dihadapi pemerintah daerah. Mengenai kekurangan tenaga pengurus arsip yang profesional, HBA telah meminta dan mengusulkannya. Karena kekurangan tenaga ahli kearsipan ini tidak hanya di daerah saja.
"Untuk menata arsip tidak mudah dan kita dijanjikan akan ada tambahan tenaga ahli dari pusat," pungkasnya. (flh)
Ribuan Warga Sungai Manau Bergelora Menyambut Bang Syukur Dan Khafid Muin