Warga Minta Pencairan di Kantor Pos Kecamatan
RADARJAMBI.CO.ID, SAROLANGUN -Iba rasanya, jika melihat warga miskin di pelataran Kantor Pos Cabang Kota Sarolaangun. Demi menunggu dana Bantuan Perlindungan Sosial (DPS) dari Pemerintah, pada Minggu (19/4) kemarin, sempat membuat mereka tertidur di atas lantai teras pelataran depan Kantor Pos.
Pasalnya, antrean yang cukup panjang, dan tak satu dua desa yang dilayani dan kedatangan warga yang mengambil dana itupun, sudah datang antre sejak pagi di Kantor Pos Sarolangun.
"Yo pak, kami datang sejak pukul 09.00 WIB pagi, tapi kini belum dapat juga antrean dan sudah pukul 14.00 WIB," ungkap salah seorang warga Desa Pulau Buayo Kecamatan Bathin VIII yang jaraknya cukup jauh dari Kantor Pos Kota Sarolangun.
Mereka sangat mengeluhkan pelayanan yang diberikan. Hal ini terkait dengan tidak memadainya tempat antrian hingga ke luar dari gedung Kantor Pos. Selain itu, tidak tersedianya tempat tunggu khusus atau tenda, namun mereka menunggu di lokasi yang tebuka dengan cuaca panas dan tempatnya juga sempit.
"Setidaknya kami bisa menunggu ditempat antrian yang nyaman teduh dan juga memfasilitasi bagi kaum duafa atau orang yang sudah tua dan cacat fisik terlebih dahulu dan lebih diutamakan. Kalau begini kasian melihat mereka ikut antrean," tambahnya.
Ia berharap, seharusnya pemberian dana bantuan ini tidak dikhususkan satu Kantor Pos. Seperti di Kecamatan Bathin VIII juga memiliki Kantor Pos, sehingga warga yang dari kecamatan tersebut, bisa lebih dekat dan mungkin tidak sampai antrean panjang.
"Di Bathin VIII juga ada Kantor Pos. Seharusnya kami bisa ngambilnya disana dan tidak butuh biaya yang besar. Ini kalau dari Bathin VIII ke Sarolangun kami harus keluarkan dana tambahan, dan bagaimana lagi dengan warga kecamatan lainnya yang jauh," keluhnya.
Menyinggung adanya isu pemotongan dana, warga yang dari desa lain yang sudah mengambil terima sesuai dengan bantuan yang harus diterima.
"Ya, tidak ada pemotongan dana saat pengambilan dan utuh Rp 600 ribu, kami terima," tandasnya.(ciz)
Ferry Satria Dari Cawawako, Malah Turun Jadi Saksi Pleno PPK