Kisruh PSSI Tuai Perhatian Publik
RADARJAMBI.CO.ID, KOTA JAMBI -Kisruh pengelolaan sepak bola nasional rupanya membuat banyak kalangan, turut merasa prihatin hingga ke tingkat daerah. Terpuruknya prestasi, dan manajeman yang buruk yang ditandai, dengan banyaknya mafia dan penerapan sepak bola gajah semakin membuat ramai kontroversi.
Situasi makin sulit dengan dihentikannya kegiatan kompetisi oleh PT Liga Indonesia. Padahal, Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) telah merekomendasikan PSSI, untuk berkonsultasi dengan tim transisi bentukan Kemenpora.
Keperihatinan ini diutarakan oleh permerhati olahraga Jambi, Nasroel Yasir. Menurutnya, PSSI harus segera melakukan pembenahan untuk menuju persepakbolaan yang propesional. Baginya, wajah persepakbolaan tanah air hari ini merupakan sarang mafia yang sengaja memamfaatkan untuk kepentingan pribadi.
“Main sabun, sepak bola gajah dan maraknya mafia yang menunggangi persepakbolaan, adalah bentuk penodaan yang harus segera mendapatkan pembenahan oleh PSSI,†ujar Nasroel, Kamis (21/5) kemarin.
Ketua Jambi Emas Watch (JEW) ini juga menyebutkan jika permasalahan yang mendasar, tidak segera dilakukan pembenahan, maka kedepan prestasi sepak bola nasional akan berjalan di tempat. Lebih jauh lagi, tidak mempunyai integritas, dalam meningkatkan prestasinya yang disebabkan oleh jeratan mafia sepak bola, yang bertujuan pada kepentingan sepihak ini.
“Mafia bola itukan ibarat kentut, tidak terlihat tapi terasa. Namun Kemenpora untuk olahraga yang baik reformasi itu, juga harus dilakukan pada setiap cabang olahraga (Cabor) agar gairah prestasi anak bangsa ini kembali menemukan kejayaan,†harapnya.
Sementara itu, Pengamat Olahraga, Muhammad Ali, mengatakan langkah Kemenpora untuk menyelamatkan PSSI adalah tindakan yang benar. Menurutnya, sepak bola hanya milik segelintir orang saja, tentunya PSSI harus siap menerima masukan dari dunia luar, untuk sebuah pembenahan.
“Sudah benar itu, (Kemenpora, red), tujuannya untuk kejujuran dan pembenahan PSSI terutama untuk pembenahan wajah olahraga,†kata Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Unja ini.
Untuk itu, sikap keterbukaan dengan mendorong reformasi tatakelola persepakbolaan Indonesia, melalui Tim Transisi Prestasi agar bekerja dengan cepat. Tujuannya agar roda kompetisi liga yang sehat bebas dari mafia bola untuk mengoptimalkan potensi pemain sepak bola, menuju peningkatan pencapaian prestasi di ajang Nasional dan Internasional.
â€Kita berharap permasalahan ini bisa terselesaikan secepatnya, jangan sampai mayarakat dibuat bingung dengan kepentingan segelintir orang,†tukasnya.(zou)
Hanya Diberi Uang Saku Rp 70 Ribu, Dispora Telantarkan Peserta Napak Tilas di Kerinci
KPU Sarolangun Optimalisasikan Pendistribusian Logistik Pilkada 2024