Keluhan Pelanggan Tinggi, Tunjangan Pejabat PDAM Malah Naik Tinggi

Kamis, 04 Juni 2015 - 21:49:05


Warga ketika mengambil air bersih, karena PDAM sudah mati sejak beberapa hari yang lalu.
Warga ketika mengambil air bersih, karena PDAM sudah mati sejak beberapa hari yang lalu. /

RADARJAMBI.CO.ID,JAMBI - Ditengah buruknya pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mayang Kota Jambi, ditandai dengan banyaknya keluhan pelanggan atas pelayanan PDAM.

Manajemen PDAM menaikan tunjangan bagi pejabat PDAM setingkat Kepala Bagian (Kabag) dan Kepala Seksi (Kasi) dan karyawan. Namun tunjangan Kabag dan Kasi ini, persentasenya jauh lebih besar dari tunjangan karyawan.

Berdasarkan data yang diperoleh, ada tiga macam tunjangan yang mengalami kenaikan, yaitu tunjangan transport, tunjangan uang makan dan tunjangan kemalahan.

Kenaikan tunjangan tersebut sudah ditandatangani Direktur PDAM, Amry Dharma tertanggal 18 Mei 2015. Tunjangan yang paling tinggi kenaikannya adalah tunjangan transport. Untuk Kabag, jika sebelumnya tunjangan transport sebesar Rp 1,5 juta perbulan, mengalami kenaikan menjadi Rp 1,9 juta atau ada kenaikan Rp 400 ribu perbulannya.

Sedangkan untuk Kasi dari Rp 900 ribu perbulan naik menjadi Rp 1, 150 juta atau mengalami kenaikan Rp 250 ribu perbulan. Sedangkan untuk karyawan tunjangan transport hanya mengalami kenaikan Rp 50 ribu perbulannya dari Rp 450 ribu menjadi Rp 500 ribu.

Bila digabungkan ketiga tunjangan di atas, tunjangan karyawan hanya mengalami kenaikan sebesar Rp 94 ribu perbulannya. Sedangkan untuk pejabat sekelas Kabag naik sebesar Rp 559 ribu, dan Kasi naik sebesar Rp 359 ribu.

Alhasil, persoalan ini menjadi protes sejumlah karyawan PDAM. Mereka menyebutkan ada kesenjangan dari tunjangan yang diberikan.

“Coba persentasekan, tunjangan trasport itu hanya kami yang naik sekitar 11 persen, kalau pejabat naik sampai 25 persen,” keluh salah seorang karyawan PDAM.

Dia menyebutkan kenaikan tunjangan tidak berarti apa-apa karena hanya bisa menutupi iuran Dana Pensiun Bersama (Dapenma).

“Lebih baik tunjangan tak dinaikan semua, biar adil,” tukasnya.

Karyawan tersebut mengatakan mereka akan melayangkan protes ke Direksi PDAM. Adanya protes mengenai tunjangan ini dibenarkan Ketua
Serikat Pekerja Air Minum (SPAM) PDAM Tirta Mayang Jambi, Masdar.

Dia mengatakan, karyawan sudah mengumpulkan tandatangan sebagai bentuk protes. "Mulai kemarin karyawan sudah mengumpulkan tandatangan sebagai bentuk protes," kata Masdar.

Masdar juga menyayangkan adanya kesenjangan dalan kenaikan tunjangan tersebut. Untuk menyalurkan aspirasi karyawan protes akan disampaikan ke Direksi yang ditembuskan ke Walikota Jambi, dan DPRD Kota Jambi.

"Kalau tak direspon, kami SPAM akan mengadu ke Walikota," akunya.

Menurutnya kesenjangan memang sangat tinggi, untuk kenaikan tunjangan karyawan menurutnya hanya bisa menutupi iuran Dapenma.

"Malah ada yang nombok, inikan artinya tidak ada kenaikan. Lebih baikan sekalian tak naik saja tunjangannya," tegasnya.

Sementara itu, Ketua YLKI Jambi, Ibnu Kholdun, sangat menyesalkan kenaikan tunjangan tunjangan pejabat PDAM. Menurut dia, kenaikan tunjangan ditengah pelayanan yang buruk sudah menyakiti hati masyarakat.

“Apa mereka tak tahu, kalau masyarakat lagi menjerit dengan pelayanan mereka. Malah sekarang PDAM naikan tunjangan mereka, ini sudah menyakiti hati masyarakat,” jelasnya.

Dia mengatakan, silahkan saja PDAM menaikan tunjangan, namun PDAM harus menunjukan pelayanan yang lebih baik.

“Ini ngurus pipa pecah saja sampai dua hari, apa itu pelayanan yang baik,” tukasnya.

Sementara itu, Ketua Forum Jambi Bangkit (FJB), Nasorel Yasir menyebutkan, kenaikan tunjangan tersebut sudah membuat kesenjangan ditubuh PDAM. Diharapkannya manajamen tidak membuat kesenjangan yang bisa berakibat kecemburuan.

“Kalau seperti ini jelas ada kecemburuan, saya minta direksi berpikir realistis lah,” sebut Nasroel.

Disebutkannya kondisi PDAM saat ini perlu adanya kekompakan, dengan adanya kecemburuan ini, diyakini Nasroel, kekompakan di PDAM akan hilang yang akan berpengaruh pada kinerja PDAM yang ujungnya ke pelayanan terhadap pelanggan.

Namun sayang pihak direksi PDAM menghindari untuk diminta keterangannya terkait kenaikan tunjangan ini.

Direktur Keuangan PDAM Giatno ketika dicoba ditemui mengelak. Melalui ajudannya dia mengarahkan untuk menemui Humas PDAM.

“Kata bapak ke Humas saja,” kata ajudan Giatno.

Sementara itu, Humas PDAM ketika ditemui sedang tidak berada ditempat.

Reporter: Khotib Syarbini
Editor: Gustav Wiranata