RADARJAMBI.CO.ID, JAMBI - Charta Politica merilis hasil survei terkait pemilihan gubernur (Pilgub) 2015 mendatang. Ini terkait dengan peta kekuatan dua pasangan kandidat jelang pemungutan suara 9 Desember.
Direktur Riset Charta Politica, Yunarto Wijaya mengatakan, duel Pilgub ini memang keras. Sebab, hanya ada dua kandidat dengan posisi popularitas yang sama-sama di atas 90 persen. Yakni, Hasan Basri Agus dan Edi Purwanto (HBA-Edi) serta pasangan Zumi Zola Zulkifli dan Fachrori Umar (Zola-FU). Kondisi ini memang menarik mengingat penantang bisa menyaingi sang petahana.
“Duelnya akan keras,†ujarnya saat ditemui di Hotel Abadi Suite.
Hasil survei yang dirilis lembaga ini menyebutkan daerah pertempuran kandidat berada di empat kabupaten yakni Kerinci, Bungo, Merangin dan Tebo. Sementara Sarolangun merupakan basis HBA. Sementara Zola menguasai Tanjab Barat, Tanjab Timur, Batanghari dan Muarojambi.
“Yang dimaksud basis jika kandidat menang diatas 30 persen, sementara daerah tempur kalau dibawah itu,†jelasnya.
Charta Politica sudah melakukan lima kali survei untuk Pilgub Jambi sejak September 2014. Menurut Yunarto, dalam lima kali survei yang di lakukan, pasangan Zola-FU memimpin selisih antara 8 % sampai 13 %. Selisih terendah itu pernah terjadi 8,7 % dan tertingggi 13 %, polanya terbentuk dalam lima kali survei.
Sebagai periset, Toto sapaan akrab Yunarto Wijaya mengatakan berbicara mengenai survei maka bericara mengenai data dan tidak mau dinilai berpihak. Dalam survei ini tidak ada perubahan yang signifikan dari kagiatan yang dilakukan oleh kedua kandidat selama setahun.
Dengan keterbatasan aturan kandidat untuk berkampanye, ia memprediksi sulit selisih ini untuk diubah karena data sudah stabil. Menurutnya kondisi ini berubah apabila terjadi faktor x.
“Faktor pilkada kabupaten/kota mungkin akan berpengaruh, karena digabung, ada kecenderungan masyarakat bingung memilih dua kali, menguntungkan siapa kebingungan itu saya tidak tahu, tapi yang jelas faktor x juga,†katanya.
Ia menjelaskan fenomena pertarungan di Pilkada Jambi justru menarik. Itu karena adanya sosok HBA sebagai incumbent, Zola sebagai Bupati dan Fachrori sebagai wakil gubernur. “Ya sebenarnya berbicara pembangunan lima tahun ke depan maju apa tidak, kalaupun terjadi perdebatan negative campaign di situ tapi benar-benar berbicara mengenai fakta Jambi, bukan pribadi. Kalau bisa dikembangkan tentu akan menjadi pilkada yang berkualitas,†ujarnya.
Toto mengatakan jika pertarungannya bisa membuktikan pembangunan Jambi tentunya HBA layak untuk menang. “Akan tetapi jika pertarungan di ranah persepsi dibuktikan bahwa pembangunan kemarin gagal penantang harus diberikan kesempatan,†katanya.
Lebih lanjut, untuk mekanisme survei Toto mengatakan dilakukan dengan 800 responden dan metoda random acak. Selanjutnya juga terdapat mekanisme kontrol yakni mengecek 20 responden. “Di sini margin of error 13,47 parsen. Saya siap bertanya jawab dengan hasil survei dengan membuka data apabila ada yang menginginkan melihat hasil ini. Karena kewajiban bagi lembaga survei untuk mempertanggungjawabkan termasuk jika mau meminta data mentah,†tandasnya.
Menanggapi hasil survei ini, Direktur Media Center HBA, Hasan Mabruri mengatakan pihaknya tidak ingin mengomentari survei yang dirilis oleh lembaga survei yang dkontrak oleh lawan. "Tidak etislah," katanya.
Sementara itu, Direktur Media Center Zola-FU, Cecep Suryana mengatakan hasil survei ini akan menjadi bahan evaluasi tim. “Meski unggul bukan berarti kita lengah. Tetap bekerja hingga penetapan suara,†ujarnya.
Editor: Gustav
500 Personil Aparat Keamanan Dikerahkan Pencabutan Nomor Urut Cagub
Jelang Deklarasi Zola- FU, Jalan Simpang Jelutung-Bandara Macet
Pj Wali Kota Jambi Lepas Logistik Pilkada Di 943 TPS Dalam Kota Jambi