Waspada, Jembatan Sungai Tembesi Dimakan Usia

Selasa, 22 Maret 2016 - 21:49:32


Kondisi jembatan Sungai Tembesi yang termakan usia.
Kondisi jembatan Sungai Tembesi yang termakan usia. /

RADARJAMBI.CO.ID, SAROLANGUN- Para pengguna kendaraan roda empat dan dua harus waspada, terutama mobil dump truk yang bermuatan melebihi tonase. Pasalnya, jembatan rangka baja yang berada di Simpang Empat Jambi, Pasar Sarolangun, sudah dimakan usia, sehingga kekuatannya diragukan alias tidak bisa dijamin lagi.

H Arief Ampera ME, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sarolangun saat dijumpai harian ini diruang kerjanya, Selasa (22/3) mengatakan, jembatan tersebut dibangun pada tahun 1981, dan dirancang untuk usia tiga puluh tahun, namun sampai saat ini belum ada jembatan baru yang bisa dilewati pengendara.

Ditambahkan Arief, meskipun jembatan tersebut dirancang untuk selama 30 tahun, namun ada dispensasi selama 10 tahun, sehingga tinggal ada waktu lima tahun lagi.

“Kalau menurut konsep awalnya sudah habis, namun masih bisalah sekitar lima tahun lagi, ”ujar Arief.

Disinggung bagaimana upaya Pemkab Sarolangun terhadap hal tersebut, Arief mengatakan, beberapa tahun yang lalu sudah diajukan pembangunan jembatan baru dan sudah dianggarkan, namun karena ada beberapa masalah makanya tidak jadi dibangun.

Terpisah, Ir Endang Abdul Naser, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sarolangun, mengatakan dengan usia jembatan yang sudah mencapai 30 tahun tersebut, maka tidak bisa lagi menahan beban yang berat.

”Kalau sekarang setiap kendaraan hanya boleh bermuatan maksimal sepuluh ton, bayangkan sempat enam kendaraan saja bermuatan berat, jembatan sudah nampak goyang,”ujar Endang.

Begitupun saat didesak rencana pembangunan jembatan baru beberapa waktu lalu, Endang mengakui, memang siap dibangun, hanya saja saat mau ditenderkan harga besi atau baja saat itu mengalami kenaikan.

“Setahun saya hampir tender dan siap dibangun menggunakan dana APBN, hanya saja harga material seperti besi atau baja saat itu naik, jadi gagal, kalau masalah lahan tidak ada masalah, sebab baik seberang sana maupun seberang sini milik pemerintah,”tandasnya.

Reporter: Charles Rangkuti
Editor: Gustav