Fasha: Kepsek Pungli PPDB Dicopot Jabatannya

Rabu, 22 Juni 2016 - 22:51:46


/
RADARJAMBI.CO.ID, JAMBI- Kepala sekolah yang terbukti melakukan pungutan pada proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2016 ini jabatannya akan dicopot. Menurut Walikota Jambi, H Syarif Fasha, dirinya sudah memberikan peringatan kepada kepala sekolah untuk tidak melakukan pungutan atau menerima titipan siswa disekolahnya.
 
"Jika ada kepala sekolah yang ketahuan terbukti melakukan pungutan, sanksi terakhirnya adalah dicopot jabatannya,"tegasnya.
 
Begitu juga dengan kepala sekolah SMA/SMK meskipun nantinya akan dibawah pengawasan Provinsi, dirinya akan tetap memprosesnya lebih lanjut.
 
"Meskipun nanti SMA/SMK dibawah Provinsi, datanya akan saya serahkan ke gubernur dan akan saya perlihatkan siapa-siapa saja nama kepala sekolah yang bermain uang,"katanya.
 
Namun, Fasha menjamin tidak ada kepala sekolah atau pihak lainnya yang bermain dalam PPDB saat ini. Jika ada masyarakat yang menemukan kasus tersebut, Fasha meminta untuk langsung menyurati Walikota, atau memberitahunya melalui media sosial miliknya. 
 
"Jika ada yang menemukan kasus ini, segera hubungi atau surati saya. Akan langsung saya proses, karena saya sangat konsen dalam mengawasi proses PPDB ini,"ujarnya.
 
Namun, Fasha juga menghimbau kepada masyarakat agar tidak terlalu khawatir saat memasukkan anak ke sekolah, karena disinyalir banyaknya pungutan. Dirinya menjamin tidak ada kepala sekolah SD, SMP maupun SMA yang melakukan permainan uang dalam penerimaan siswa baru kali ini.
 
"Masyarakat tidak perlu khawatir dan takut. Saya pastikan kepala sekolah kami melakukan proses ini secara terbuka. Mudah-mudahan mereka juga tahu dan mengerti dengan apa yang sudah saya peringatkan,"ujarnya.
 
Bagaimana jika yang bermain adalah guru? Menurutnya, memang disetiap sekolah guru mendapatkan jatah untuk memasukkan siswa baru. Namun hanya boleh sebatas anak atau adik dari guru yang bersangkutan.
 
"Kita lihat dulu, karena memang guru mendapatkan jatah jika ingin memasukkan anak atau adiknya. Namun tidak boleh orang lain selain anak dan adiknya,"tuturnya.
 
Untuk itulah, Fasha meningkatkan presentasi PPDB melalui online sebesar 70 persen. "Karena jika melalui online tidak ada yang bisa bermain. Bahkan Walikota sekalipun,"ujarnya.
 
Maka, untuk proses offline sebesar 30 persen tersebutlah yang harus lebih diwaspadai. "30 persen itukan melalui jalur lingkungan, prestasi dan kurang mampu. Maka dari proses inilah yang perlu diwaspadai. Namun sekali lagi masyarakat tidak perlu khawatir karena saya sangat konsen dalam memberi pengawasan,"tandasnya.
 
Reporter: Chandra
Editor: Gustav