RADARJAMBI.CO.ID,SAROLANGUN – Disela menggelar aksi demontrasi, belasan anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Sarolangun membaca surat Yasin dan Surat Al-Fatihah di teras gedung DPRD Sarolangun.
Pembacaan surat Yasin dan Al-Fatihah tersebut dilakukan, karena merasa berduka karena menganggap demokrasi sudah mati di DPRD Sarolangun.
Menariknya, belasan mahasiswa membawa keranda mayat dan tikar sebagai tempat duduk. Keranda mayat diletakkan dihadapan mahasiswa sambil membaca surat Yasin dan Al-Fatiha.
Keranda mayat juga menyimbolkan kematian demokrasi di DPRD Sarolangun. Usai membaca surat Yasin dan Fatihah, mahasiswa doa bersama mendoakan kesadaran bagi DPRD Kabupaten Sarolangun dan kesejahteraan bagi masyarakat Sarolangun.
Ketua PMII Sarolangun Hengki Tornado, usai pembacaan surah Yasin mengatakan, mereka mendatangi gedung DPRD Sarolangun merupakan tindaklanjut kedatangan mereka sebelumnya. Yakni meminta agar DPRD Sarolangun menolak revisi Undang-undang MD3. Namun, dari hasil pertemuan dengan komisi III, mereka hanya menyatakan abstain.
"Namun kenyataannya, kami sangat kecewa hasil yang kami dapat, DPRD tidak menanggapi tuntutan kami," tandasnya.
PENULIS : CHARLES RANGKUTI
Bupati H Cek Endra Buka Forum Konsultasi Publik Perencanaan Pembangunan Daerah
Diduga Selewengkan Dana Desa, Warga Lubuk Sayak Laporkan Kades
Kota Jambi dan Muaro Jambi Raih Zona Hijau Atas Monitoring Ombusman
Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Satgas PASTI Lakukan Soft Launching Indonesia Anti-Scam Centre