KERINCI, RADARJAMBI.CO.ID-Burung puyuh memang berukuran kecil, namun telur burung puyuh yang konon banyak mengandung gizi dan kaya manfaat memang banyak diburu oleh ibu-ibu untuk dijadikan bahan hidangan kuliner yang lezat.
Bagi peternak burung puyuh, prospek dan peluang usaha budidaya burung puyuh tak pernah surut. Tiap hari permintaan telur pun terus meningkat.
Burung puyuh sendiri merupakan jenis burung dengan nama latin genera. Burung puyuh juga bisa diidentifikasi sebagai unggas daratan yang kecil namun gemuk. Mereka di alam memakan biji-bijian, serangga dan mangsa yang berukuran lebih kecil.
Keunikan burung puyuh, adalah kecepatan larinya yang luar biasa. Tak hanya bisa ditemukan di ladang tebu atau tegalan, burung puyuh saat ini pun telah dikembangkan dan dibudidayakan secara profesional dan terpadu.
“Usaha ternak telur puyuh memang sangat menjanjikan. Selain perawatan puyuh yang tidak menguras tenaga, pesanan telur puyuh pun juga mulai meningkat saat ini,” ungkap Alhudaya, salah seorang wirausahawan ternak telur burung puyuh asal Desa Semerap, Kabupaten Kerinci kepada Radarjambi.co.id.
Lanjut seorang Sarjana Pertanian ini bahwa usaha yang digelutinya saat ini semakin maju pesat. Dengan jumlah ratusan ekor burung puyuh, dirinya bisa mendapatkan hampir 500an butir telur burung puyuh perharinya.
"Tiap hari burung puyuh nya bertelur. Dan hasil dari telur puyuh ini dijual ke beberapa tempat. Selain pembeli yang sudah langganan, ada juga pembeli yang langsung membeli di tempat ternak," katanya, saat ditemui di kandang ternak miliknya di kawasan Koto Patah, Semerap Kabupaten Kerinci.
Namun, dirinya berharap terkait pengembangan usaha miliknya perlu perhatian khusus dari pihak terkait.
"Perlu adanya perhatian bagi peternak burung puyuh dari dinas terkait. Seperti bantuan obat dan lain sebagainya agar kualitas telur puyuh bisa lebih baik dan maksimal," harap Alhudaya.
Penulis: Hilman Yusra
Lima Makanan ini Bisa Memperburuk Rasa Nyeri Saat Datang Bulan
Hai Ladies, Jangan Sepelekan 5 Hal ini Saat Menginjak 30 Tahun
Siswi SMA 2 Tebo Bicara Tentang Krisis Iklim Di KTT Iklim PBB