Radarjambi.co.id - KUALA TUNGKAL - Realisasi Pelaksanaan Program Nasional Agraria (Prona), Badan Pertanahan Nasioanal (BPN) Kabupaten Tanjabbar baru mencapai 75 Persen.
Capaian 75 Persen atau 9.000 persil ini, terhitung dari Januari hingga November tahun 2018, dari target sebanyak 13 ribu persil.
Kepala BPN Tanjabbar Pepen Sufendi membenarkan, jika realisasi sertifikat prona sampai hari ini masih rendah.
Yakni baru mencapai 75 persen atau baru 9.000 persil.
"Capaian ini dikarenakan faktor alam, yang mana Tanjabbar ini merupakan Kabupaten memiliki iklim pasang surut, jika musim pasang tiba," ujarnya.
Untuk itu, pihaknya tidak bisa melakukan aktivitas pekerjaan, selain faktor alam, faktor kekurangan personil dilapangan juga menjadi lambatnya dalam pencapaian ini.
"Kegiatan Prona merupakan salah satu upaya pemerintah. Dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, golongan ekonomi lemah hingga menengah," tutur nya.
Ia menyebut, kedepannya pihaknya akan terus melakukan inovasi, guna memudahkan masyarakat dengan berkomitmen lebih melayani dan mengembangkan etos senang memudahkan pelayanan.
"Dan untuk mengejar target 13 ribu persil ditahun 2018 ini, kita optimis tercapai, mengingat kita saat ini gencar melakukan sistem jemput bola," ungkapnya.
Pepen menegaskan, Program Nasional Agraria (Prona) Badan Pertanahan Nasioanal (BPN) gratis tidak dipungut biaya jika ada oknum yang memintah biaya, maka segera laporkan ke dirinya karena tindakan tersebut dinilai pungli.
"Kalau ada ditemukan pungli silahkan laporkan," Tegasnya.
Reporter : Kenat
Editor : Ansori
Serapan Anggaran Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Masih Rendah
Siswi SMA 2 Tebo Bicara Tentang Krisis Iklim Di KTT Iklim PBB