Radarjambi.co.id - SENGETI - Januari hingga November 2018 kasus Demam Berdarah di Kabupaten Muarojambi mencapai 66 kasus.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang P2P (Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit) Dinas Kesehatan Kabupaten Muarojambi, Afif Udin.
Ia menjelaskan bahwa berdasarkan data yang dimiliki oleh bidang P2P, dengan jumlah kasus sebanyak itu, maka jumlah tersebut meningkat dibanding tahun 2017 lalu.
"Hingga saat ini (red-november) laporan yang nasuk ke kita itu ada sebanyak 66 kasus DBD di Kabupaten Muarojambi. Ini meningkat dari tahun sebelumnya, apalagi ini masih ada satu bulan lagi,"jelasnya.
Ia mengatakan bahwa untuk tahun 2017 lalu hingga akhir tahun ada sebanyak 58 kasus.
Untuk daerah penyebarannya, dikatakan oleh Afif, Kecamatan Sungai Gelam menjadi wilayah terbanyak di temukan kasus DBD.
"kasus demam berdarah hingga november ini terbanyak di temukan itu di Kecamatan Sungai Gelam mencapai 21 kasus dan Jambi Luar Kota mencapai 19 kasus," ungkapnya.
Afif mengatakan bahwa peningkatan ini juga dampak dari musim penghujan yang terjadi khuausnya di Kab. Muarojambi. Selain itu lingkungan yang kurang bersih juga menjadi pemicu berkembangnya nyamuk penyebab DBD.
"Musim penghujan dan lingkungan yang kurang bersih juga bisa menjadi faktor penyebab DBD ini meningkat, seperti genangan air itu jadi pemicu berkembangbiaknya jentik-jentik nyamuk,"sebutnya.
"Kami harapkan pada masyarakat selalu menerapkan 3M agar mengurangi dari perkembangbiakan nyamuk sendiri. Kami pihak dinas juga terus mengecek ke puskesmas agar selalu cek masyarakat jika terkena dbd untuk segera di obati,"pungkasnya.
Genangan air bisa menjadi pemicu berkembangbiaknya jentik nyamuk penyebab DBD, Masyarakat di Harapkan jaga kebersihan dan Menerapkan 3M.
Reporter : Ansori
Siswi SMA 2 Tebo Bicara Tentang Krisis Iklim Di KTT Iklim PBB