Radarjambi.co.id - SAROLANGUN - Versi dari Biro Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sarolangun sejak tiga tahun tetakhir, atau terbilang sejak 2016 hingga 2017 mengalami kenaikan, hanya saja angka kenaikan tersebut tidak terlalu signifikan.
Hal ini dikatakan oleh Kepala BPS Sarolangun, Muji Lestari baru-baru ini. Menurutnya, jika mengacu pada data, bahwa angka pertumbuhan ekonomi Sarolangun 2015 hanya sebesar 3,59 persen dan tahun 2016 mengalami kenaikan menjadi 4,26 persen, sedangkan 2017 kembali mengalami kenaikan menjadi 4,69 persen.
“Pertumbuhan ekonomi dilihat dari tiga tahun terakhir mulai 2015 hingga 2017 meningkat, untuk tahun ini belum kita simpulkan,” kata Muji Lestari.
Dijelaskannya, kenaikan angka pertumbuhan tersebut, disebabkan dari laju pertumbuhan tiga sektor Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dari 17 sektor yang ada.
Sementara itu, pada 2017 sektor penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 7,82 persen, diikuti sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 6,60 persen, dan sektor pengadaan listrik dan gas sebesar 6,51 persen.
“Kalau 2016 sama dengan tahun 2017 ini, hanya saja 2016 paling tinggi sektor pengadaan listrik dan gas 9,03 persen, jasa kesehatan dan kegiatan sosial 8,84 persen, dan Informasi dan komunikasi 7,95 persen,”tambahnya.
Selain itu, pada 2015, dari sektor PDRB juga tidak jauh beda di dua tahun tersebut diatas. urutan pertama paling tinggi ada pada jasa kesehatan dan kegiatan sosial 12,13 persen, pengadaan listrik dan gas 11,70 persen, dan administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial 7,51 persen, serta transportasi dan pergudangan 7,51 persen.
“Dihitung dari harga konstan, jadi dia murni. Kita bicara itu adakah kontribusi harga berlaku, disini dilihat kita tidak boleh puas dengan pertumbuhan,"ucapnya.
Dipaparkannya, jika melihat kontribusi atau peranan terhadap PDRB di Kabupaten Sarolangun, sehingga mengalami kenaikan pertumbuhan ekonomi, didominasi dari sektor pertanian, kehutanan dan perikanan 28,95 persen, diikuti pertambangan dan penggalian 21,20 persen, dan konstruksi 14,34 persen.
“Kita berharap jangan hanya sektor itu saja tapi sektor lainnya. Saya berharap kedepan bisa lebih ditingkatkan, terutama di industri. Namun jelas saja, penurunan harga komoditi akan berpengaruh,”cecernya.
Diterangkan, Muji Lestari untuk laju pertumbuhan ekonomi tahun 2018, diperkirakan akan tetap membaik dibandingkan tahun 2017, namun pihaknya tidaknya bisa menjamin apakah kenaikannya cukup signifikan atau hanya sedikit. “Dibandingkan dengan Kabupaten lain, Sarolangun rasanya masih baik pada sisi pertumbuhan ekonomi di wilayah Provinsi Jambi,”pungkasnya.
Reporter : C. Rangkuti
Editor : Ansori
Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Satgas PASTI Lakukan Soft Launching Indonesia Anti-Scam Centre