Radarjambi.co.id - KOTA JAMBI - Dunia perkeretaapian di Jambi belum akan terwujud dalam waktu dekat.
Ini setelah dari Dinas Perhubungan Provinsi Jambi sendiri masih pada tahap melakukan pengujian studi kelayakan dan tahap pengukuran Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ( AMDAL).
Terlebih daerah sendiri masih menunggu program nasional yang masih fokus pada penyiapan proyek Kereta api trase transumatera, ketimbang mengembangkan pembuatan rel untuk transportasi milik daerah.
Candra Edi, Kepala Seksi Dinas Perhubungan Provinsi Jambi menyampaikan khusus yang menggunakan dana APBD Provinsi masih pada tahap pengkajian. Seperti di trase Bungo -Jambi yang baru masuk tahap AMDAL.
“Untuk di Bungo-Jambi ada dua tahap AMDAL , yakni pada tahun 2017 dan 2018 yang akan diterima laporannnya pada bulan (Desember, red) ini,” sampainya saat ditemui di ruang kerjanya.
Untuk di 2017 sendiri, Candra menyebut hasil dari pengkajian lingkungan itu sudah didapatkan pihaknya, dan sudah dimasukkan dalam bentuk dokumen.
" Di dokumen ada dicantumkan sudah memenuhi syarat lingkungan, Untuk hasil resminya akan segera kelaur dalam tahun ini, sampainya. Sedangkan untuk AMDAL Tahap 2 pada tahun ini yang berakhir dalam waktu dekat mendatang, Candra menyebut akan dilakukan penyusunan untuk dilaporkan ke pusat.
“Nanti pembahasan pada bulan Maret, kita usulkan agar dibangun,” paparnya.
Candra menambahkan tahapan yang dibagi ini karena keterbatasan dana. Setidaknya ada sekitar Rp800 juta setiap tahunnya (2017.2018, red) yang diperuntukkan untuk mengukur AMDAL pada dua tahun ini.
“Ini kita kerjakan secara bertahap saja, karena untuk wujudkan fisiknya anggarannnya besar, rencananya untuk fisiknya akan kita serahkan ke APBN juga,” ungkapnya.
Selain itu , ternyata ada juga studi kelayakan atau tahap awal yang dilakukan Dishub Provinsi pada trase Jambi- Muara Sabak. YAkni berbentuk kereta api ekspres yang baru masuk tahap uji kelayakan (Feasybility Study).
“Tahun ini akan selesai juga, artinya nanti ada tiga trase yang diparakan, nanti akan dipilih dengan pembobotan rute mana yang terbiak, untuk rencana penbangunan kedepan dengan pertimbangan lahan, jarak dan lainnya,” jelas Candra.
Namun untuk hasil dari studi kelayakan ini Candra menyebut akan diumumkan secara internal.
“Yang akan kita undang dari pihak KAbupaten nantinya, untuk diperdengarkan juga masukannnya,” ucapnya.
Sementara untuk pengembangan kereta api Palembang- Jambi dan Jambi – Pekanbaru Candra menyebut sepengatuhannya sudah rampung semuanya dapam tahap kajian. Ini karena kata Candra, program ini termasuk dalam kementerian Perhubungan walaupun tak masuk dalam program prioritas nasional.
"Sudah selesai studinya oleh Balai Perkeretaapiaan Sumbagsel mulai dari studi kelayakan, DED, dan AMDAL,” sebutnya.
Yang terdekat untuk sekarang ini sendiri mengenai proyek ini Candra menyebut Balai perkertapaian Nasional wilayah Sumbagsel akan melakukan penyusunan dokumen perencanaan pengadaan tanah.
“Artinya setelah dapat harga tanah baru dibebaskan,” ujarnya lagi
Namun yang disayangkan , untuk tahun 2019 ini disebutkan Dishub Provinsi Jambi tidak mendapatkan alokasi studi untuk pengembangan transportasi kereta api.
“Tahun ini kita tidak dapat seperti dua tahun lalu di APBD, kalau di APBN sendir kita belum tahu juga,” pungkasnya.
Reporter : E. Haryanto
Editor : Ansori
Dianto: Koordinasi Pemangku Kepentingan Kunci Keberhasilan Pemilu 2019
KPU Sarolangun Optimalisasikan Pendistribusian Logistik Pilkada 2024