Radarjambi.co.id, Tanjabbar - Bupati Tanjung Jabung Barat kembali menjadi pembicara dalam forum internasional. Kali ini, dirinya diminta menjadi narasumber pada United For Climenate Change Conference Ke 24 (UNNFCC COP 24) yang berlangsung di kotowice, Polandia.(11/12/2018)
UNFCC COP 24 ini diikuti oleh 200 delegasi dari berbagai negara seperti dari negara kepulauan termasuk inggris, jepang, Trindidad Tobago, St. Kitts and Devis,serta Jamaika.
Sebagai Head Of Tanjung Jabung Barat District, Jambi, Province Of Indonesia. Dr. Ir. H Safrial MS memaparkan tentang, Negara Indonesia yang mempunyai target dalam penurunan emisi gas rumah kaca sampai 26 persen terutama 80 persen berasal dari hutan dan lahan gambut.
Dan diwilayah yang ia pimpin, Kabupaten Tanjung Jabung Barat mempunyai hutan rawa gambut dan ekosistem mangrove yang dapat menghasilkan oksigen, serta tak kalah pentingnya Kabupaten Tanjung Jabung Barat telah menginisiasi untuk pembangunan ekosistem mangrove pantai timur sumatera.
Pada konferensi tersebut, H. Safrial menekankan bahwa dalam rangka mitigasi perubahan iklim, pemerintah Tanjung Jabung Barat telah melakukan aksi antara lain rehabilitasi mangrove, pencegahan perubahan fungsi lahan melalui kebijakan konservasi dan rencana zonasi, penambahan atau perluasan area mangrove serta sosialisasi masyarakat terkait mangrove dan perubahan iklim.
"Sedikit demi sedikit telah mengalami perubahan, walaupun memang tidak secara merata atau siginifikan perubahannya, tapi setidaknya kita telah memulai dan mengingatkan akan pentingnya magrove. Dengan semakin diperhatikannya
hutan mangrove sebagai blue carbon diharapkan target nasional dan global tentang perubahan iklim dapat terpenuhi " ujarnya dalam konferensi UNNFCC COP 24.
Safrial juga mempresentasikan tentang Potensi, Kearifan Lokal seperti tari masyarakat maritim rampak seilir, selain itu safrial juga memaparkan tentang pengelolaan lingkungan kawasan pantai timur sumatra.
Dengan Pengelolaan ekosistem pesisir timur Sumatera sebagai basis peningkatan ekonomi dan sosial masyrakat.
Menurut Safrial, mengingat bahwa posisi Tanjung Jabung Barat berhadapan langsung dengan Laut China Selatan dan memiliki potensi menjadi kawasan hutan mangrove terbesar.
“Tentunya dengan terjaganya ekosistem hutan mangrove, otomatis ekosistem laut juga akan terjaga baik ikan, udang maupun kepeting dan ini menjadi nilai tambah bagi para nelayan kita”,
Terlihat, para delegasi dari berbagai negara tampak sangat antusias dengan gagasan dan mendapatkan apresiasi atas apa yang di paparkan oleh bupati Tanjung Jabung Barat Dr. Ir. H safrial MS.
Turut mendampingi Bupati Tanjung Jabung Barat Ketua DPRD Tanjung Jabung Barat Faiza Riza ST, MM, Ketua TP-PKK Tanjabarat Ny. Cici Halimah Safrial, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Hidayat SH, MH, Kadis Perkim Neti Martini, Kadis DLHD Suparjo serta Kadisparpora Otto Riadi.
Reporter : Kenata
Editor :Ansory
Delapan Standar Dapat Nilai Sempurna SMK Revani Sadang Akreditasi A
Belum Selasai Pembangunan, Jalan Rigit Beton Patunas Sudah Retak
Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Satgas PASTI Lakukan Soft Launching Indonesia Anti-Scam Centre