Radarjambi.co.id - MUARABULIAN - Proses evakuasi kendaraan Camat Jangkat Timur, Sodri, yang terseret arus sungai dijalan AMD belakang pasar tradisional Keramat Tinggi RT 10 Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Muarabulian, terus berlanjut Kamis (13/12).
Evakuasi menerjunkan petugas gabungan, baik dari Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Batanghari, Damkar, Kepolisian dan masyarakat sekitar. Petugas mulai evakuasi sekitar pukul 08.30 WIB, kendaraan baru bisa evakuasi pukul 13.15 WIB.
Dalam evakuasi kendaraan sendiri petugas sempat mendapat beberapa kendala. Masalahnya, beberapa kali dicoba ditarik menggunakan wine kendaraan engkel BPBD Batanghari, kendaraan tidak bisa naik, ketika dicoba terus malah tali penarik yang putus.
Kesulitan awal petugas ini karena kendaraan tidak bisa masuk ke lokasi karena lokasi jalan tenggelam cukup dalam.
Mau tidak mau, petugas yang hanya menggunakan kendaraan enkel pun mencoba menarik dari jarak jauh.
Sayangnya, beberapa kali coba ditarik usaha tersebut terus tidak mendapatkan hasil. Selain kendaraan tidak masuk lokasi, kendala lainnya karena kendaraan tenggelam ditempat yang curam, diperparah karena lokasi ternggelam kendaraan dimedan berlumpur.
Akhirnya, petugas yang tidak mau putus asa mencoba menerjunkan kendaraan hardtop milik masyarakat yang mempunyai wine.
Kendaraan yang cukup tinggi ini pun bisa lebih didekatkan dikit ke kendaraan yang tenggelam.
Usaha demi usaha, sidikit menampakan hasil. Dan sedikit demi sedikit akhirnya kendaraan yang terenggelam mulai merangkak naik ke permukaan.
Tepat pukul 13.15 WIB, kendaraan pun sepenuhnya berada kembali dijalan.
"Evakuasi dilakukan hampir lima jam, yang dimulai dari pukul 08.30 WIB," kata Yahya Mulya, Kasi Penanggulangan dan Kesiapsiagaan BPBD Batanghari, ketika dikonfirmasi sejumlah wartawan dilapangan kemarin.
Yahya sendiri mengaku, dalam evakuasi kendaraan pihaknya banyak mendapat kesulitan. Pertama karena posisi kendaraaan didalam air dengan ketinggian 2 meter, kedua posisi kendaraan yang sudah melintang dan terakhir sarana prasarana yang terbatas.
"Kendala kita itu banyak, seperti kesulitan kendaraan untuk masuk ke lokasi, sehingga hanya terpaksa ditarik dari jauh. Posisi kendaraan yang sudah melintang,. Ditambah, dengan lokasi tenggelam diareal berlumpur," ujarnya.
Ditanya untuk kendaraan diletakan dimana? Yahya menyebutkan akan melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian.
Pihaknya juga melakukan koordinasi dengan KALAK BPBD Merangin yang sebelumnya melakukan komunikasi.
"Nah, ini direncanakan informasi tadi kita akan koordinasi dengan Babin (Polsek). Semula direncanakan di Kecamatan, namun ada pihak BPBD Merangin mohon bantuan BPBD Batanghari, untuk mmengevakuasi, nanti mareka yang ke sini (Batanghari) jemput, " teranya.
Seperti diketahui, sebuah kendaraan plat merah terseret arus sungai batanghari tepatnya dijalan AMD dibelakang pasar tradisional Keramat Tinggi RT 10 Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Muarabulian, Rabu (12/12).
Insiden ini terjadi sekitar 15.00 WIB, akibat kejadian tiga dari lima penumpang meninggal.
Sementara dua penumpang lagi, dalam keadaaan kritis dan masih dalam perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (Hamba) Muarabulian.
Korban selamat adalah Camat Jangkat Timur, Sodri (56) dan anak laki-lakinya Rohady (15).
Sedangkan tiga korban lainya yang merupakan kerabat dekat Camat tidak bisa diselamatkan. Ketiga korban meninggal Anisa (12) Hani (11) dan Afnan (11).
Kelima korban sendiri ketika dievakuasi dari dalam kendaraan dan dibawah ke RSUD Hamba masih ada tanda-tanda kehidupan.
Namun sayangnya, hanya dua yang berhasil di selematkam, sementara tiga lainya tidak tertolong lagi.
Menurut informasi yang dihimpun dilapangan, kejadian berarawal ketika kendaraan diketahui ditumpangi Camat Jangkat Timur, Sodri, dari arah Jambi tersebut memaksa menerobos jalan yang tergenang banjir hingga 2 meter.
Sebelum terseret arus sungai batanghari, kabarnya kendaraan dengan jenis Mitsubishi Triton Nopol BH 8012 F menghantam lobang yang tertutup genangan air terlebih dahulu. Hingga membuat kendaraan tersebut langsung terbawa arus dan tenggelam.
Dari keterangan warga setempat, Irwansyah, yang juga mengaku melihat ketika kendaraan hendak menerobos jalan yang tergenang air sempat memperhatikan kediaman. Lama diperhatikanya, kendaraan kemudian tmengapung di atas air.
"Awal saya sedang memperbaiki antena melihat mobil double gardan warna hitam melaju dari arah Desa Kilangan. Sampai di genangan air tersapat lobang besar, mobil iitu tampak mengapung. Sayo pun bergegas memastikan dan melihat mobil mengapung dan hanyut ke arah kanan jalan. Karena sayo sendirian, sayo bebalek mengambil rakit," ungkap Irwansayah, salah seorang warga pertama ikut menolong mengevakuasi korban.
Lebih lanjut ia menerangkan, saat itu, warga lainnya yang sedang mencuci motor ikut membantu. Ia membuka pintu. Sementara Irwansyah mengambil rakit.
"Penumpang yang gemuk duduk paling depan pertama (Camat-red) kali diselamatkan. Sementara tiga penumpang yang dibelakang masih anak-anak," terangnya.
Saat memberikan pertolongan bersama tiga warga lainnya dan beberapa bocah yang tengah main air di sekitar TKP, ikut membantu menyeret rakit. Para korban yang berhasil dikeluarkan, langsung dievakuasi keatas rakit.
"Waktu itu semua korban masih sadar, maksudnya, reaksi nafasnya masih ada," terangnya ketika ditemui di sekitar TKP, kemarin.
Sebelum kejadian, warga dan anak-anak yang main digenangan air sekitar TKP sudah menperingatkan agar pengendara tidak melintas. Hanya saja, peringatan tersebut tidak diindahkan. Mobil tetap melaju menerobos genangan air.
"Kami sudah mengasih tahu jangan lewat. Jalan rusak dan airnya dalam, tapi tetap lawat," ungkap beberapa anak yang mandi di genangan air tersebut.
Masih menurut warga, peristiwa kecelakaan serupa sudah empat kali terjadi. Beruntung, tidak ada korban jiwa karena berhasil keluar dari mobil.
"Sudah sering, bulan ini saja tiga. Ini kejadian yang keempat dan ada korban meninggal dunia," ungkap Irwasyah.
Warga lain di TKP berharap pemerintah memberikan tanda peringatan atau menutup sementara jalan AMD tersebut.
"Pemerintah atau pihak terkait memberikan tanda peringatan berbahaya. Agar tidak ada korban jiwa lagi," tandas Narto.
Terpisah, Kasat Lantas Polres Batanghari, AKP Nafrizal, menerangkan, diduga sebelum terjadinya kecelakaan tunggal kendaraan Mitsubishi Strada BH 8012 F melaju dari arah Tempino menuju Muarabulian. Sesampainya di Jalan AMD Rt. 10 Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Muarabulian jalan pada saat itu tergenang air.
"Korban sudah diperingatkan agar tidak melintas dijalan tersebut, namun pengemudi tidak menghiraukan, sehingga ran tersebut terseret arus air dan tenggelam. Akibat dari kejadin tersebut pengemudi tidak sadarkan diri, penumpang bernama Sodri tidak sadarkan diri dan 3 penumpang lainnya meninggal dunia di TKP," tandasnya
Reporter : Didi
Editor : Ansori
Sudah Sebulan Perekonomian Warga Desa Renah Kasah Lumpuh, Akses Jalan Terendam
74 TKA Dipekerjakan di Tanjabbar, Jika Ada TKA Ilegal Akan di Deportasi
Siswi SMA 2 Tebo Bicara Tentang Krisis Iklim Di KTT Iklim PBB