Radarjambi.co.id - MUARABULIAN - Musibah banjir yang melanda Kabupaten Batanghari kini mendekati status kritis. Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Batanghari telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batanghari untuk segera menggelar rapat mengenai status banjir.
"Koordinasi dengan BPBD Batanghari sudah, karena koordinator pelaksana BPBD Batanghari," kata Kepala Dinsos, Fauzan di konfirmasi Minggu (16/12).
Fauzan menerangkan kalau Dinsos Batanghari hanya membantu proses evakuasi. Untuk menetapkan status harus turun langsung ke lapangan.
"Insya Allah besok (Senin) rapat bersama BPBD Batanghari melibatkan Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan beberapa OPD lain," ujarnya.
Rapat bersama BPBD Batanghari pernah dilakukan Dinsos Batanghari Dua bulan lalu. Hadir dalam rapat dari pihak Kejaksaan dan Kepolisian.
"Tapi untuk penetapan status siaga," jelasnya.
Adik kandung Bupati Batanghari Ir. H. Syahirsah ini menuturkan, Tim Tagana Dinsos Batanghari siap siaga 24 jam memberikan bantuan. Namun kalau air dengan cepat naik, BPBD Batanghari harus lebih cepat tanggap dengan Tim Reaksi Cepat (TRC).
"Jangan sampai kita disalahkan masyarakat," sebutnya.
Dinsos Batanghari tidak pernah memberikan batuan barang dalam musibah banjir. Karena dari APBD Batanghari ada namanya Bansos Bencana di Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Batanghari.
"Kita hanya ada baper stok bencana alam dan bencana sosial terdiri dari Sarden, mi, kecap dan minyak goreng. Kalau beras tidak ada," kata Fauzan.
Bantuan beras akan muncul apabila status tanggap darurat banjir. Barulah ada jatah Kepala Dinas untuk megajukan kepada Bulog dan Pemerintah. Karena ada cadangan beras pemerintah 5 ton.
"Saya sudah koordinasi ke provinsi, beras masih ada kalau status menjadi tanggap darurat. Cadangan Beras Pemerintah (CBP) jatah Bupati 100 ton. Makanya kita tenang, cadangan beras ada di Bulog," sebutnya.
Paket bantuan bencana Dinsos Batanghari hanya untuk musibah kebakaran. Semua bantuan dari Pusat dan Provinsi. Begitupun dengan persediaan tenda.
"Tenda juga stanbay dalam gudang. Tenda itu macam-macam kelas, ada tenda keluarga. Terpal banyak juga, matras," rincinya.
"Kemarin juga ada dari Desa Suka Ramai Muara Tembesi pinjam tenda kita akomodir," imbuhnya.
Dinsos Batanghari saat ini memiliki dua boat. Satu boat stanbay di Desa Aro, Kecamatan Muara Bulian dan satu boat lagi di Desa Rantau Kapas Tuo, Kecamatan Muara Tembesi.
"Kita juga ada boat di Desa Siaga Bencana (Desa Aro) Kecamatan Muara Bulian. Kemudian di Rantau Kapas, Kecamatan Muara Tembesi juga ada boat Dinas Sosial. Karena kalau di Tembesi jangkauannya ke Mersam, Sungai Rengas. Kalau di Aro itu Bulian sampai Pemayung. Jumlah boat terbatas dari Kementerian Sosial," tuturnya.
Berdasarkan laporan harian sistem peringatan dini siaga banjir BPBD Kabupaten Batanghari, ketinggian air telah mencapai angka 334 cm.
Angka ini di peroleh dari fluktuasi Tinggi Muka Air (TMA) Sungai Batanghari pada pemantauan di Dermaga Muara Bulian, Minggu 16 Desember 2018 pukul 06.45 Wib.
Ketinggian air dalam kurun waktu 14 jam, meningkat 9 cm. Sebab posisi ketinggian air pada Sabtu 15 Desember 2018 pukul 17.00 Wib berada di angka 325 cm.
Reporter : Didi
Editor : Ansori
Kolaborasi Pemkot, Minker dan Univ Yarsi Gelar Sunatan Massal
Bupati Apresiasi Lomba Foto Human Interest, Cepretan Adrian dan Yulio Terbaik
Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Satgas PASTI Lakukan Soft Launching Indonesia Anti-Scam Centre