Radarjambi.co.id - KOTA JAMBI – Banyaknya jurusan di sekolah kejuruan memungkinkan untuk tidak tertampungnya para lulusan itu dalam dunia kerja.
Dinas Pendidikan Provinsi Jambi akan melakukan pemetaan dan evaluasi program kehalian, di SMK negeri dan swasta di Provinsi Jambi awal 2019 nanti.
Hal ini juga untuk menjalankan arahan pemerintah pusat, agar sekolah kejuruan fokus pada lima bidang. Yakni kemaritiman, pertanian, industri kreatif, pariwiasata dan teknologi. Bagi jurusan yang tidak berkaitan pada lima bidang tersebut akan dievaluasi keberadaannya, dan tidak menutup kemungkinan akan dihapus.
Kabid Pembinaan SMK Harizal melalui Kasi Kurikulum dan Penilaian SMK Svempry menyampaikan jurusan yang disasar adalah yang tidak sesuai dengan potensi daerah.
“Akan ada penyusunan kembali program keahlian, tujuannnya agar SMK tidak produksi lulusan yang tidak bisa kerja. Pemetaan ini sendiri akan dilakukan pada awal tahun 2019 mendatang, dengan harapan pada tahun ajaran baru sudah bisa ditetapkan,” jabarnya.
Untuk saat ini saja kata Svempry, setidaknya ada 57 program keahlian pada 102 SMK Negri dan 76 di SMK swasta yang ada di Provinsi Jambi. Namun bukan berarti jurusan yang tak sesuai akan langsung ditutup, melainkan akan diarahkan ke digitalisasi perkantoran.
“Ini nantinya akan disertai pula dengan ujian kompetensi untuk peroleh sertifikat kopetensi berlambang garuda (standar internasional),” katanya.
Setidaknya menurut Svempry ada dua konsep yang diarahkan pusat terkait dengan evaluasi program keahlian mendatang. Yakni pada pelaksanaan ujian kompetensi bagi siswa SMK di perkotaan dan di kawasan kabupaten.
“Untuk di perkotaan, lebih diarahkan kepada kompetensi jasa seperti pariwisata perhotelan. Sementara untuk kabupaten seperti uji kompetensi untuk peroleh sertifikat di perusahaan perkebunan, dan yang didekat laut ada uji kompetensi pelayaran,” paparnya.
Namun hingga 2018, menurut Svempry baru ada empat lokasi Ujian Kompetensi (Ukom) di Provinsi Jambi. Yakni di SMKN 3 dan SMKN 2 Sungai Penuh sebagai tempat Ukom Otomotif. Lalu adapula SMK PP yang menyelengggarakan Ukom Pertanian dan terakhir SMKN 2 Kuala Tungkal yang menyelenggaran Ukom Pelayaran.
“Kedepan juga sudah kita usulkan agar lebih banyak SMK yang jadi tempat Ukom, guna lebih banyak lulusan SMK yang memiliki sertifikasi standar,” ungkapnya.
Sementara itu, sebelumnya Kadis Pendidikan Provinsi Jambi Agus Herianto mengatakan ada kemungkinan peluang penyesuaian program keahlian dari hasil evaluasi tim, sehingga memungkinkan adanya penghapusan jurusan di SMK. Ini juga tak bisa sembarang dilakukan, karena harus merujuk pada data yang telah dikantongi pihaknya.
“Juga untuk menindaklanjuti hasil statistik, bahwa SMK penyumbang pengangguran terbesar. Kita tidak mau lagi hal itu terjadi, jadi memang kita sesuaikan dengan dunia usaha dan industri yang ada di daerah,” tandasnya.
Reporter : E. Haryanto
Editor : Ansori
Fachrori: Negara Hadir Menegakkan Hak Penyandang Disabilitas
BMKG : Angin Kencang dan Puting Beliung Berpotensi Terjadi di Jambi
Wakil Fachrori Umar Jangan Terganggu Kasus Hukum, Wagub Harus Orang 'Bersih'
Fasha akan Pecat Kepsek, Jika Angkat Honorer tak Persetujuan Walikota
KPU Sarolangun Optimalisasikan Pendistribusian Logistik Pilkada 2024